TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Haji 2025

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Tapos
Dewan Pers
GMNI AWASI PROGRAM JAKAMANTUL

Baru Dibangun, Jalan di Pulosari Kembali Rusak

Oleh: Ari Supriadi
Editor: Ari Supriadi
Selasa, 07 Juni 2022 | 20:48 WIB
Aktivis GMNI Pandeglang menandai ruas jalan Barusatu-Koranji di Kecamatan Pulosari, yang baru dibangun dengan cat semprot, Selasa (7/6/2022).(Istimewa)
Aktivis GMNI Pandeglang menandai ruas jalan Barusatu-Koranji di Kecamatan Pulosari, yang baru dibangun dengan cat semprot, Selasa (7/6/2022).(Istimewa)

PANDEGLANG – Aktivis Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kabupaten Pandeglang, mengawasi hasil pembangunan jalan kabupaten yang masuk dalam program Jakamantul (Jalan Kabupaten Mantap Betul).

Jalan yang diawasi GMNI yaknki ruas jalan Barusatu-Koranji, Kecamatan Pulosari, yang baru selesai dibangun namun sudah kembali rusak.

Dalam pengawasannya, GMNI Pandeglang bahkan menandai bagian jalan yang rusak dengan cat semprot.

Diketahui, ruas jalan Barusatu-Koranji didanai oleh Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun Anggaran (TA) 2022 Rp 3,1 miliar yangdikerjakan oleh CV. Andalusia Palasan.

Wakil Bidang Organisasi DPC GMNI Pandeglang, Maulana Yusuf Amrullah mengatakan, selama dua hari ini pihaknya melakukan pengawasan hasil pembangunan program Jakamantul yang digagas Bupati dan Wakil Bupati Pandeglang.

Selama dua hari itu kata dia, ternyata bukan hanya Jalan Kondangjaya-Pasirkoer di Kecamatan Cisata saja yang baru selesai dibangun sudah bolong. Namun, juga ruas jalan Barusatu-Koranji di Kecamatan Pulosari, kondisinya sama.

“Kami sangat menyayangkan hasil pembangunan jalan Barusatu-Koranji, sama seperti Jalan Kondangjaya-Pasirkoer. Ditemukan bolong-bolong. Dikira hanya di Cisata, ternyata di Pulosari juga sama,” ungkap Maulana, Selasa (7/6/2022).

Ia menilai, kondisi pengerjaan kedua ruas jalan yang menghabiskan Miliaran Rupiah itu dikerjakan asal-asalan atau tanpa memperhatikan mutu dan kualitas yang baik.

“Jelas, ini ada indikasi pengerjaannya asal-asalan dan dalam pengerjaannya mereka hanya mencari untung semata, tanpa mempertimbangkan kualitas. Hal itu terbukti dari hasilnya, sudah ada yang rusak,” tandasnya.

Melihat kondisi tersebut pihaknya mendesak Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Pandeglang, menjatuhkan sanksi tegas kepada kontraktor pelaksana.

 “Ini tak boleh dibiarkan. Harus segera disanksi tegas oleh DPUPR Pandeglang. Kami juga minta, agar perusahaan tersebut di-blacklist saja,” tegasnya.(rie)

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit