TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Bursa Cawapres 2024

Erick Lebih Unggul, Sosok Yang Luwes Dan Lincah

Laporan: AY
Jumat, 16 Juni 2023 | 09:29 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

JAKARTA - Partai Amanat Nasional (PAN) tidak khawatir dengan ramainya pemberitaan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno masuk bursa Calon Wakil Presiden (Cawapres) 2024. Pasalnya, Menteri BUMN Erick Thohir yang didukung PAN, dianggap lebih unggul.

“Kita tidak khawatir ketinggalan kereta,” ujar Ketua Dewan Pakar PAN Dradjad Wibowo ke­pada Rakyat Merdeka, kemarin.

Pernyataan ini merupakan reaksi atas hebohnya rumor Sandiaga masuk bursa cawapres Ganjar Pranowo. Nama Sandiaga semakin ramai diperbincangkan setelah memutuskan pindah dari Partai Gerindra yang membesar­kan namanya ke Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Rabu lalu.

Nah, PPP merupakan salah satu parpol pendukung Ganjar bersama PDI Perjuangan (PDIP), Partai Hanura) dan Partai Persatuan Indonesia (Perindo). Sandiaga, kini tampil sebagai kader PPP.

Menganalisa ini, Drajad menyimpulkan Erick justru lebih unggul dari Sandiaga di bursa Cawapres. Indikatornya, Sandiaga berlatar partai politik (parpol) dan Erick non-parpol. Asumsinya, siapa pun wakil parpol pasti terjadi dinamika politik dengan parpol lain di dalam sebuah koalisi Pilpres 2024. “Kalau Pak Erick lebih luwes dan lincah,” sebutnya.

Menurutnya, dengan posisi Erick yang masuk kategori tokoh non-parpol, semakin mudah dipromosikan. Justru, sosok non-parpol inilah yang kemudian bisa mempersatukan kepentingan parpol yang berbe­da-beda warna. “Kita lihat saja bagaimana hasillnya,” bisiknya.

Meski begitu, pakar ekonomi Indef ini menyebut, Erick dan Sandiaga adalah kawan lama. Tentu, persaingan keduanya nanti di bursa Pilpres 2024 di­jamin berlangsung sehat.

Seperti diketahui, PAN tengah disibukkan dengan beberapa agenda politik. Di antaranya, tengahmelirik Erick Thohir sebagai bakal cawapres untuk Pemilu 2024. Namun, PAN yang masih tergabung di Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) ini belum menentukannya.

Namun, dalam hasil riset GanjarCenter, nama Sandiaga menjadi salah satu tokoh paling kuat di antara tujuh nama cawa­pres yang cocok mendampingi Ganjar sebagai Capres 2024.

“Kita ambil 20 nama yang kemungkinannya paling kuat mendampingi Ganjar. Sandiaga dengan nilai 78 persen. Sosoknya dikenal dekat dengan Jokowi, basis pemilihnya jelas, dan bisa mempresentasikan tokoh dari Indonesia Timur,” papar Ketua Koordinator Nasional GanjarCenter.id, Poempida Hidayatullah di acara diskusi publik, Rabu malam.

Sisanya, Airlangga Hartarto, Mahfud MD, TGB Muhammad Zainul Majdi dengan skoring 75 persen. Unggul satu persendengan Khofifah Indar Parawansa 76 persen dan Yenny Wahid 74 persen.

Dijelaskan Poempida, riset itu diolah dengan Artificial Intelligence (AI) dari big data yang dimiliki Ganjar Center.

Dia mengatakan, nama cawa­pres Ganjar disusun berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan pihaknya. Ketujuh nama yang muncul karena memiliki persen­tase di atas 70 persen.

Namun, Direktur Eksekutif Lingkar Madani (LIMA) Ray Rangkuti menilai, sepak terjang Sandiaga selama ini bisa men­jadi rekam jejak negatif.

“Belum selesai jadi Wagub DKI sudah jadi cawapres Prabowo, kemudian pindah dari Gerindra ke PPP. Padahal, akan lebih baik kalau Sandiaga dicalonkan, bukan menjadi kader PPP,” urainya.

Ray menduga, elektabilitas yang dicapai Sandiaga berasal dari sumbangan pemilih Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Dikhawatirkan, setelah berlabuh ke PPP, elektabili­tasnya bakal anjlok.

Terkait Erick Thohir, Ray menyebut, Ketua Umum PSSI ini sempat disebut sebagai salah satu tokoh yang di-endorse Jokowi sebagai cawapres.

“Capresnya kan sudah Ganjar, masa cawapresnya dari PDIP juga. Tentu dari keputusan para partai koalisinya,” terangnya.

Sedangkan politisi Golkar Indra J Piliang menganalisa, cawapres Ganjar sebaiknya sosok yang punya pemahaman ekonomi dan permasalahan internasional. Dia mencontohkan Presiden Jokowi pada periode pertamanya yang memilih man­tan Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla.

Menurutnya, Ganjar seperti Jokowi berangkat dari Gubernur yang merupakan perwakilan Pemerintah Pusat di daerah. Jadi memerlukan cawapres yang paham masalah ekonomi dan internasional di periode pertamanya.

“Sosok itu ada pada Airlangga Hartarto. Beliau Menko Perekonomian dan Ketua Umum Partai Golkar,” katanya.

Terpisah, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indra Parawansa masih menghindar saat ditanya dalam beberapa kesempatan namanya disebut potensial sebagai cawapres di hampir semua gerbong koalisi partai.

“Apa? Ayo, lebih baik makan bakso,” jawab Khofifah mengalihkan pembicaraan dan pertanyaanwartawan di Kota Batu, Rabu (14/6)

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo