Anak Orang Miskin Harus Bisa Sekolah

SERPONG - Memasuki tahun ajaran baru 2023/2024, rakyat kecil butuh ban­tuan uang tunai untuk keperluan anak sekolah. Terutama untuk membayar uang pangkal, membeli buku-buku pelajaran dan seragam sekolah.

Bagi mereka yang anaknya lolos seleksi masuk sekolah negeri, baik SMP, SMA maupun SMK mungkin tak perlu mengeluarkan uang banyak. Tetapi yang tidak diterima di sekolah negeri, harus menyiapkan uang pang­kal untuk masuk sekolah swasta.

Orang-orang yang ada di lapisan paling bawah, pasti akan kesulitan kalau harus membayar uang pangkal.

Oleh karena itu, pemerintah perlu memberikan bantuan langsung tunai (BLT) untuk orang miskin dan buruh harian yang ingin menyekolahkan anak-anaknya.

Kita juga berharap, ke depan ini ada subsidi uang pangkal dari pemerintah. Ada bantuan sosial (bansos) untuk membeli buku-buku pelajaran dan seragam sekolah.

Tahun ini dan tahun 2024 adalah tahun politik. Para petinggi di negeri ini tentu sibuk menyiapkan pemilu, pilpres dan pilkada serentak. Namun hiruk pi­kuk politik itu tidak boleh mengurangi perhatian terhadap rakyat kecil.

Justru di tahun politik, para pejabat publik mesti membuktikan kepada rakyat bahwa mereka selalu mengu­tamakan kepentingan orang miskin dan orang-orang yang ada di level paling bawah.

Kita juga berharap, para kepala daerah secepatnya mencari solusi bagi orang tua siswa yang tidak mampu membayar uang pangkal sekolah swasta. Apakah masih me­mungkinkan sekolah negeri menam­bah satu atau dua kelas pararel untuk menampung anak-anak orang miskin. Ini penting diusahakan, supaya mereka tidak putus sekolah.

Para gubernur, bupati dan walikota juga perlu mengajak dunia usaha dan orang-orang berduit, supaya ikut membantu mereka yang tak mampu membayar uang pangkal.

Program beasiswa pemerintah untuk anak-anak pintar dari keluarga tidak mampu perlu diperluas. Beasiswa bu­kan hanya untuk mereka yang sekolah di SMP, SMA atau SMK negeri, tetapi juga sekolah swasta.

Kita berharap, ke depan ini tidak ada lagi, anak orang tidak mampu, yang tak bisa melanjutkan sekolah. Kalau negara ini mau maju, semua harus sekolah. Hingga minimal lulus sekolah menengah atas.