Ini Daftar Tokoh Dan Komunitas Adat Yang Dapat Climate Hero Award Dari FPCI
JAKARTA - Foreign Policy Community Indonesia (FPCI) menganugerahkan penghargaan Climate Hero Award kepada tokoh dan komunitas adat di Indonesia yang dinilai berjasa memperjuangkan ambisi, komitmen, dan aksi iklim.
Penghargaan itu diserahkan FPCI di acara Indonesia Net-Zero Summit (INZS) 2023, di Jakarta, Sabtu (24/6). Dalam rilis FPCI dijelaskan bahwa Climate Hero Award ini merupakan pengakuan tinggi terhadap kontribusi signifikan para tokoh untuk bangsa Indonesia dan masa depan net-zero dunia.
Pendiri FPCI Dino Patti Djalal menyebutkan 2 tokoh yang dianugerahkan Climate Hero Award ini. Pertama, Ketua Kaukus Ekonomi Hijau DPR dan Anggota Komis VII di bidang energi, riset dan teknologi, serta lingkungan, Mercy Barends.
Sebagai sosok wakil rakyat yang mengabdi selama hampir 1 dekade ini, Mercy dinilai konsisten mengadvokasi kebijakan yang pro-lingkungan dan pro-iklim.
"Saya terkesan dengan kepemimpinan dan ketekunan Bu Mercy dalam mengadvokasikan aksi iklim yang konkrit, ambisius, dan progresif. Ini adalah pengakuan tinggi terhadap kontribusi signifikan Bu Mercy untuk bangsa Indonesia," kata Dino Patti Djalal dalam keterangannya, Minggu (25/6).
Tokoh kedua adalah Prof Emil Salim. Menteri Lingkungan Hidup pertama itu adalah veteran pendekar iklim yang telah malang melintang dalam sejarah terpanjang bangsa Indonesia, lintas tiga generasi.
Prof Emil dinilai punya kepemimpinan dan dedikasi tinggi serta konsisten dalam melakukan advokasi iklim di Indonesia. "Ini adalah pengakuan tinggi terhadap kontribusi signifikan Prof Emil untuk bangsa Indonesia," lanjutnya.
Selain kedua tokoh tersebut, Climate Hero Award juga diberikan kepada masyarakat adat. Salah satunya Komunitas Adat Marena.
"Komunitas Adat Marena mengimplementasikan nilai-nilai kearifan lokal "Aluk Tanah" dalam pengelolaan hutan dan sumber daya alam," sebut mantan Wakil Menteri Luar Negeri ini.
Aluk Tanah adalah kepercayaan bahwa karena manusia berasal dari tanah. Sehingga sudah sepantasnya juga tanah harus dijaga.
Sebagai informasi, INZS 2023 merupakan konferensi iklim tahunan yang diadakan oleh FPCI sebagai ruang pertemuan bersama yang unik bagi menteri, pejabat, diplomat, pemuda, masyarakat sipil, dan berbagai kalangan lain untuk membicarakan isu iklim khusus di Indonesia. Ada sekitar 9 ribu orang hadir dalam acara ini.
Acara yang dibuka oleh ketua dan pendiri FPCI Dino Patti Djalal membahas berbahas berbagai topik iklim yang dibagi dalam beberapa sesi diskusi dan menghadirkan sejumlah narasumber kompeten.
Diantaranya, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, dan Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Alu Dohong.
Hadir juga Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Wali Kota Bogor Bima Arya, mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy’ari, dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono.
Selain dihadiri pejabat, acara ini juga diikuti oleh sejumlah aktivis, pebisnis, artis hingga anak muda seperti Maudy Ayunda, Cinta Laura Kiehl, Zagy Berian, Pandu Sjahrir, Anindya Bakrie, Titi Anggraini dan banyak lagi.
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pendidikan | 1 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu