Nggak Khawatir Digoyang Isu HAM
Prabowo Banggakan Surveinya Selalu Tinggi
JAKARTA -"Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto tidak khawatir pencapresannya digoyang oleh isu pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM). Menurut dia, isu HAM bukan hal baru karena selalu muncul jelang Pemilihan Presiden (Pilpres). Apalagi berdasarkan hasil survei Capres, elektabilitas dirinya selalu tinggi.
Hal tersebut dikatakan Prabowo saat menjadi pembicara pada acara Mata Najwa yang berjudul “Eksklusif, Prabowo Subianto Bicara” seperti dikutip dari YouTube Mata Najwa, kemarin.
Menurut Ketua Umum Partai Gerindra itu, upaya saling sikut demi menurunkan elektabilitas lawan politik merupakan hal lumrah. Apalagi dalam demokrasi liberal, apapun akan dilakukan lawan politik agar jagoannya menang.
“Memang tiap kali saya ikut (Pilpres), apalagi kalau angka polling saya agak bagus, ya mulai keluar isu HAM dan sebagainya. Saya kira dalam kehidupan politik di mana-mana itu biasa,” ujar Prabowo.
Menurut Prabowo, digoyang dengan isu pelanggaran HAM adalah risiko seorang prajurit. Terutama bagi dirinya yang bertugas saat kerusuhan 1998. Namun, dia menegaskan, sebagai prajurit dirinya telah melaksanakan tugas sesuai dengan sumpah.
“Ini kan demokrasi, kalau rakyat percaya semua tudingan-tudingan itu, ya rakyat nggak usah pilih saya, selesai kan?” imbuh mantan Danjen Kopassus itu.
Baginya, masyarakat memiliki kebebasan untuk memilih pemimpin. “Selalu dibilang ini lah, itu lah, mau kudeta, ya kan? Dan sebagainya, penculik, pembunuh, jadi gimana ya?” ujar Prabowo.
Lalu apa kata Gerindra soal banyaknya serangan ke Prabowo? Politisi Gerindra, Dahnil Anzar Simanjuntak menuding, lawan politik Prabowo sedang panik. Makanya mereka jual isu pelanggaran HAM untuk menjatuhkan bosnya itu.
“Itu membuktikan, beberapa pihak bingung dan tidak siap dengan kompetisi gagasan. Nanti juga mereka paham sendiri komitmen baik Prabowo untuk negeri” ujar Dahnil kepada Rakyat Merdeka, semalam.
Dahnil menegaskan, Prabowo tidak khawatir isu pelanggaran HAM kembali mengemuka. “Itu kaset rusak yang diputar berulang-ulang. Publik paham betul hal tersebut,” ujarnya.
Sementara, Direktur Eksekutif Politika Research and Consulting (PRC), Rio Prayogo menilai, peristiwa 1998 memang sulit dilepas dari citra Prabowo. Hal ini menjadi tantangan yang harus selalu dihadapi Prabowo saat dirinya menyatakan siap nyapres.
“Ini harus bisa dijelaskan Prabowo ke publik,” pungkas Rio.
Untuk diketahui, meskipun sering diserang kasus pelanggaran HAM, elektabilitas Prabowo justru semakin naik. Misalnya hasil survei yang dikeluarkan Indikator Politik Indonesia (IPI).
Lembaga survei besutan Burhanuddin Muhtadi itu mencatat Prabowo unggul dari Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan. Prabowo dipilih sebanyak 38 persen. Sedangkan Ganjar 34,2 persen dan Anies 18,9 persen.
Begitu juga dengan survei yang dikeluarkan Indonesia Political Opinion (IPO). Nama Prabowo berada di posisi puncak dengan elektabilitas 34,9 persen. Disusul Anies 25,9 persen dan Ganjar 24,1 persen.
Selain itu, Prabowo juga unggul di survei LSI Denny JA dengan elektabilitas 33,9 persen. Sementara Ganjar 31,9 persen dan Anies 20,8 persen.
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 10 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 9 jam yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu