Kuncinya Di Tangan Mega Dan Surya, NasDem Dan PDIP Bisa Kongsi
JAKARTA - Sejumlah elite Partai Nasional Demokrat (NasDem) dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) memastikan, mungkin berkongsi di Pemilu 2024.
Kemiripan semangat kebangsaan, persatuan, dan sesama pendukung Pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin, jadi perekat keduanya. Ketua Dewan Pimpinan Pusat NasDem, Effendy Choirie mengamini hal tersebut.
“NasDem berpandangan, kita berkoalisi dengan partai apapun. Koalisi untuk Indonesia. Ketika kita berbicara Indonesia, berarti untuk kepentingan seluruh warga Indonesia,” ujar Effendy Choirie kepada Rakyat Merdeka (Tangsel Pos Group), kemarin.
Pria yang akrab disapa Gus Choi ini berharap, Pemilu 2024 tidak ada lagi kelompok yang merasa nasionalis, Islamis, atau religius. Apalagi, saling menuduh hal negatif yang berdampak buruk bagi persatuan bangsa.
Menurutnya, pesta demokrasi mendatang harus bisa merangkul semua agama, maupun golongan. Jangan ada dikotomi perpecahan yang berdampak buruk bagi masyarakat. Contohnya, kelompok maupun tokoh Islam yang eksis dengan ke-Islamannya itu juga nasionalis.
“Misalnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang melekat dengan Islamnya, Anies itu ya Pancasila,” tutupnya.
Hal senada disampaikan Ketua DPP NasDem, Willy Aditya. Dia memastikan, partainya terbuka berkomunikasi dengan partai manapun.
“NasDem paling tidak bermasalah dengan siapapun. Apalagi dengan PDIP. Secara ideologis, dua partai ini sangat dekat. Secara historis juga demikian. Apalagi di antara ketua umumnya,” ujar Willy kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Berangkat dari sejarah, vokalis NasDem di Senayan ini menilai sangat memungkinkan jika partainya akan berkoalisi dengan PDIP. Terlebih, salah satu kader PDIP, yaitu Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo sebagai bakal capres NasDem.
“Toh, dua Pemilu kemarin NasDem dengan PDIP berada dalam satu koalisi. Tapi, tentu saja semua harus berproses. Jadi kita lihat saja begaimana semua ini nanti akan bermuara,” pungkasnya.
Gayung bersambut. Politisi PDIP, Hendrawan Supratikno mengamini, komunikasi politik dengan NasDem berjalan dengan baik. Hal ini, terlihat dari konsistensi kedua partai di koalisi Pemerintahan Jokowi, hingga komunikasi politik di Senayan.
“Komunikasi politik yang terbuka dengan berbagai pihak, tentu lebih membuka cakrawala peluang kerja sama. Lebih banyak pilihan-pilihan yang bisa dibangun,” ujar Hendrawan kepada Rakyat Merdeka (Tangsel Pos Group), kemarin.
Meski begitu, untuk urusan komunikasi politik dan spektrum kerja sama, terutama terkait koalisi di Pilpres 2024 merupakan ranah kewenangan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.
“Tentu, kita hanya bisa menduga-duga arah dan kecenderungannya. Kita mendoakan dan berharap, para negarawan memiliki ikatan emosional untuk saling memperkokoh komitmen mengedepankan kepentingan bangsa dan negara,” pungkasnya.
Sebelumnya, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PDIP, Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul menegaskan, Megawati Soekarnoputri membuka pintu untuk berkomunikasi dengan ketum partai mana pun menuju Pilpres 2024. Termasuk dengan Ketum NasDem, Surya Paloh. (rm.id)
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pendidikan | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 19 jam yang lalu
TangselCity | 17 jam yang lalu
TangselCity | 19 jam yang lalu