TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Demokrat Rawan Kejebak Perangkap Politik Banteng

Oleh: Farhan
Selasa, 04 Juli 2023 | 09:20 WIB
Direktur Voxpol Center Pangi Syarwi. Foto : Ist
Direktur Voxpol Center Pangi Syarwi. Foto : Ist

JAKARTA - Partai Demokrat dan PDI Perjuangan (PDIP) diprediksiakan mengandeng partai di salah satu koalisi di Pilpres 2024. Hal ini menegaskan istilah politik, tak ada lawan abadi. Yang ada, hanya kepentingan abadi.

“Parpol kita sangat transak­sional dan pragmatis. Idealnya koalisi itu lem perekatnya ideologi, programatik, visi dan isu kebangsaan. Namun, faktanya basis koalisi tetap bicara offi­cial seeking, jabatan Cawapres atau Menteri,” kata Direktur Eksekutif Voxpol Center, Pangi Syarwi Chaniago kepada Rakyat Merdeka (Tangsel Pos Grup), kemarin.

Menurutnya, PDIP memang tengah merayu sejumlah partai. Seperti Golkar dan PKB. Lantas apakah dua partai ini tergoda? Menurutnya, sepanjang tidak ada titik persamaan kepentingan.Misalnya, posisi Cawapres, sepanjang itu pula dua parpol di Senayan itu tak akan tertarik.

Lantas, partai mana yang mau merobek tiketnya? Sementara Pemilu berlangsung serentak dan akan ada efek ekor jas? Sejauh ini, PKB, Golkar, dan PAN masih konsisten. Begitu juga partai di Koalisi Perubahan untuk Persatuan, seperti PKS dan Demokrat. “Khususnya, partai papan tengah yang punya tokoh, tak akan merobek tiketnya,” tutur Pangi.

Menurutnya, PDIP saat ini sedang mengkalkulasi kemung­kinan Pemilu yang berpotensi terjadi dua putaran. Sehingga, wajar jika dari sekarang melaku­kan komunikasi politik yang cukup intens. “Jadi ada peta jangka panjang, skenario putaran kedua,” tutur Pangi.

Menyoroti Partai Demokrat, Pangi melihat partai berlambang mercy itu bisa masuk perangkap politik banteng, pasca Ketua DPP PDIP, Puan Maharani me­nyebut nama Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam bursa Cawapres Ganjar.

Saya pikir, Demokrat tak mau merobek tiketnya di putaran pertama. Mereka akan tetap ngototmengajukan AHY sebagai Cawapres sebagai prasyarat koalisi,” terangnya.

Menanggapi hal ini, fungsionaris PDIP, Hendrawan Supratikno menegaskan, partainya tak menutup pintu terhadap partai manapun, termasuk Demokrat. Baik di Pemilu putaran pertama atau kedua.

“Peluang itu tetap terbuka. Apalagi lebih mudah menemukankesamaan pandangan di antara partai politik berbasis kebangsaan,” ujar Hendrawan dalam pesannya kepada Rakyat Merdeka (Tangsel Pos Grup) kemarin.

Sebelumnya, Politisi Partai Demokrat, Benny K Harman mengatakan, pertemuan AHY-Puan salah satunya membahas soal kemungkinan kerja sama politik. Bahkan, jika Pilpres ber­langsung dua putaran, Demokrat bisa berlabuh ke poros PDIP.

“Jika nanti tokoh yang di­usung Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) tidak lolos putaran kedua, maka terbuka ba­gi Demokrat bersama yang lain. Itu kalau misalnya jago kita tidak masuk putaran kedua,” ungkap Benny dikutip dari Kompas Tv, kemarin.

Sedangkan, Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh mengaku, tidak khawatir denganisu kedekatan PDIP dengan Demokrat. “Apa masalahnya? Semua punya hak untuk menen­tukan garis politik,” katanya saat kunjungan kerja dan konsolidasi di kantor DPW Partai NasDem Bali, pekan lalu.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo