TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Demokrat Terus Dipepet PDIP

NasDem Ketar-ketir

Laporan: AY
Minggu, 09 Juli 2023 | 08:50 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

JAKARTA - Makin lengketnya hubungan Partai Demokrat dan PDI Perjuangan (PDIP) membuat Partai NasDem ketar-ketir. Parpol besutan Surya Paloh itu khawatir sikap PDIP yang terus mepet Demokrat untuk mengganggu koalisi partai pengusung Capres Anies Baswedan yang terdiri dari NasDem, Demokrat dan PKS.

Hubungan Demokrat dan PDIP belakangan ini semakin mesra. Bahkan, Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto menyebut, kedua partai sering berkabar pasca pertemuan Ketua DPP PDIP Bidang Politik dan Keamanan Puan Maharani dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Melihat kedekatan kedua parpol ini, Ketua DPP Partai NasDem Effendy Choirie buka suara. Menurut dia, parpol memang harus menjaga hubungan baik dengan siapapun dan partai apapun. Menurut dia, dalam politik, khususnya berbangsa dan bernegara, tidak boleh membatasi diri. Terlebih, jika satu pihak menolak pihak lain dalam menjalin komunikasi.

Namun, kata dia, ketika komunikasi itu dimaksudkan untuk mengganggu silaturahmi yang telah terjalin, tentu sangat tidak etis. “Koalisi itu soal kesamaan misi, visi, selera, kecocokan, dan mungkin ada kesamaan kepentingan. Kalau tujuannya untuk mengganggu hukumnya haram,” tegasnya.

Bagaimana tanggapan Demokrat? Deputi Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat, Kamhar Lakumani mengimbau, tak ada yang perlu dikhawatirkan dengan kedekatan partainya dengan PDIP. Hubungan baik yang terjalin dengan PDIP tidak akan mempengaruhi sikap dan pilihan partainya.

“Partai Demokrat tetap istiqomah memperjuangkan aspirasi perubahan dan perbaikan bersama Mas Anies Baswedan sebagai Capres,” ujar Kamhar.

Menurut dia, komunikasi yang terjalin dengan PDIP bukan untuk kepentingan Pilpres 2024. Melainkan menjalin politik kebangsaan dan sinergi dari seluruh elemen bangsa yang bertujuan menunaikan janji-janji kemerdekaan.

“Saya percaya, sebagai politisi senior Gus Choi (sapaan Effendy Choirie) memiliki pandangan yang sama,” kata Kamhar.

Menurutnya, suasana politik yang teduh dan guyub sangat diperlukan jelang Pemilu 2024. Tidak ada satu pun elite politik yang ingin pengalaman pahit Pilpres 2019 terulang. Sehingga, silaturahmi antar parpol perlu dilakukan.

Kamhar mencontohkan, pertemuan Capres Anies Baswedan dengan Ganjar Pranowo, maupun dengan Puan saat menjalani ibadah haji, beberapa waktu lalu. Silaturahmi seperti itu diharapkan dapat menekan tensi politik.

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) juga mendukung kemesraan antara PDIP dengan Demokrat. Kata Juru Bicara PKS, M Iqbal, apa yang dilakukan kedua partai tersebut bisa menjadi contoh bagi parpol lain.

Hal ini tak beda dengan PKS yang terus menjalin komunikasi dengan partai lain, baik yang ada di dalam atau di luar pemerintahan.

“Termasuk dengan PDIP, walau sejak awal Sekjen PDIP mengatakan tidak akan pernah mau berkoalisi dengan PKS. Namun PKS tetap bersilaturahim,” cetus Iqbal.

Sementara, PDIP mengingatkan langkah politik yang diambil Surya Paloh Cs. “NasDem telah membuat pilihan yang berbeda dari partai lain yang mendukung Jokowi. Konsekuensinya pasti sudah dikalkulasi. Pilihan tersebut kita hormati,” kata politisi PDIP Hendrawan Supratikno.

Menurutnya, jika dari awal NasDem telah menimbang baik buruk pilihan yang diambil, seharusnya tak ada lagi keraguan selanjutnya. “Maka kekhawatiran tak punya tempat sebagai faktor penentu dinamika politik,” ujar Hendrawan.

Lalu apa kata pengamat politik? Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah menilai kekhawatiran NasDem sangat beralasan. Mengingat, NasDem sudah memilih keluar dari koalisi Pemerintah. Sehingga, dia harus berkoalisi dengan Demokrat dan PKS mengusung Anies.

“NasDem takut berkurangnya parpol koalisi akan mengganggu pencapresan Anies. Apalagi, mereka sudah berkorban banyak,” tegasnya.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo