Pesan Andika Untuk Capres: Jangan Bikin Polarisasi, Apalagi Sampai Anarkis

JAKARTA - Mantan Panglima TNI sekaligus Calon Ketua Tim Pemenangan Ganjar Pranowo di Pemilu 2024, Jenderal TNI (Purn) Andika Perkasa meminta para kandidat capres: Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan agar senantiasa menjaga stabilitas menjelang tahun politik. Jangan ada calon, yang saking pinginnya menang, menghalalkan segala  cara. Hindari narasi yang berujung pada polarisasi.

"Pak Prabowo Subianto, Mas Anies Baswedan, Mas Ganjar Pranowo, semua tim sukses dan partai politik harus komitmen jaga kondusivitas. Boleh bersaing, tapi harus kompak. Jangan ada keterbelahan, apalagi anarkisme di dalam," tegas Andika saat berkunjung ke Kantor Rakyat Merdeka di Graha Pena Jakarta, Kamis (13/7).)

Hal ini disampaikan Andika, bukan tanpa alasan. Menurutnya, saat ini kita sudah cukup berat menghadapi tantangan eksternal seperti perang Rusia-Ukraina dan sebagainya.

"Jadi, tolong jangan diperberat lagi, dengan masalah internal. Jangan mengganggu jalannya proses demokrasi," tegasnya.

Meski arenanya ada di luar, Andika menilai konflik ini amat berpengaruh terhadap situasi ekonomi kawasan dan dalam negeri.

Sebab, harga komoditas energi dan non energi ikut melambung. Andika bilang  dibanding tahun 2015, harga energi naik tiga kali lipat. Sementara harga komoditi non-energi, naik 1,5 kali lipat.

Ini yang akhirnya sensor bank seluruh dunia, termasuk Bank Indonesia menaikkan suku bunga.

Itu artinya orang kalau mau usaha semakin susah, pinjam duit bunganya besar, keuntungan lebih kecil.  

Beruntung, di Indonesia, tren-mya masih positif. Investasi masih lumayan bagus. Ini harus bisa dijaga di pemerintahan mendatang, karena tantangan inflasi akan masih terus terjadi.

"Makanya, situasi ini jangan diperberat lagi oleh konflik internal. Semua masyarakat Indonesia, harus saling bantu. Semua capres harus memiliki komitmen sama. Jangan sampai ada konflik kekerasan" papar Andika.

"Boleh bersaing, tapi harus kompak. Jangan ada keterbelahan di dalam, apalagi anarkisme," pungkasnya.