TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Jokowi Bilang Soal Capres-Cawapres Belum Jelas

Ditarik Ke Sini Senyum, Ditarik Ke Sana Senyum

Laporan: AY
Minggu, 16 Juli 2023 | 09:19 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

JAKARTA - Meski banyak Capres sudah bermunculan, beberapa partai sudah bikin koalisi dan deklarasi Capres, di mata Presiden Jokowi, koalisi partai politik, begitu juga dengan Capres-Cawapres, semuanya belum jelas. Karena itu, Jokowi memilih senyum ke sini, juga senyum ke sana.

Pernyataan itu disampaikan Jokowi saat memberikan sambutan di hadapan Relawan Arus Bawah Jokowi (ABJ) saat menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) di Hotel Grand Savero, Kota Bogor, Jawa Barat. Rakernas itu mengusung tema "Setia Kawal, Tunggu Komando Jokowi".

Kepada para relawan pendukungnya, Jokowi meminta untuk tidak grasa-grusu menentukan arah dukungan politik. Menurutnya, dinamika politik yang terjadi masih bisa berubah-ubah. Termasuk koalisi parpol dan Capres-Cawapres yang akan didukungnya.

"Makanya, saya happy karena ABJ tidak grasa-grusu. Masih tenang, tidak terbawa arus dinamika politik saat ini, dan masih tetap bekerja di bidangnya masing-masing. Itu juga yang saya lakukan," ungkap Jokowi.

Eks Gubernur DKI Jakarta itu berharap, para relawannya tidak menambah dinamika dan intrik politik yang tidak perlu. Terpenting saat ini, kata dia, sama-sama mengawal Pemerintah yang sedang fokus menjaga perekonomian Indonesia bisa lebih stabil dan bertumbuh positif imbas Pandemi Covid-19.

"Capaian pertumbuhan ekonomi sebesar 5,03 persen di kuartal pertama harus disyukuri. Karena Indonesia menjadi salah satu yang terbaik di dunia," tegasnya.

Saat G20 di Bali, ada pandangan Indonesia sudah berada di posisi yang sangat baik, meski situasi global tengah dilanda inflasi dengan harga barang dan jasa tinggi. Tahun kemarin, inflasi di Indonesia tembus 5,9 persen. Namun, bulan kemarin turun menjadi 3,5 persen. Sementara kenaikan harga di Eropa mencapai 700 persen.

Stabilitas ekonomi di dalam negeri, lanjut Jokowi, penting dijaga jelang memasuki tahun politik. Makanya sebagai Presiden, Jokowi tak mempermasalahkan dirinya yang kerap ditarik-tarik soal dukungannya kepada bakal Capres yang ada.

"Jadi kalau saya ditarik ke sana, ya boleh nggak apa-apa, senyum. Tarik ke sini, ya boleh. Senyum. Jangan kita terlalu tertarik ke dalam situasi, suasana tahun politik yang sampai saat ini belum jelas," beber mantan Wali Kota Solo itu.

Presiden dua periode ini menganggap, koalisi partai saat ini belum jelas. Karena belum jelas, Jokowi meminta relawan untuk bekerja saja. "Kalau koalisinya belum jelas, apa yang mau kita lakukan? Ya bekerja saja, setuju?," tanya Jokowi. "Setuju!" jawab relawan, serempak.

Ia juga menyinggung siapa yang akan maju dalam Pilpres 2024 belum jelas. Saat ini hanya ada tiga bakal Capres: Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo. "Cawapresnya siapa? Belum jelas," seloroh Jokowi, sembari tersenyum.

Ketua Umum Relawan ABJ, Michael F Umbas mengamini pesan Jokowi. Sampai saat ini pengurus ABJ dari pusat hingga daerah tetap fokus bekerja, dan tidak terseret arus dinamika politik menuju Pilpres.

Kata Michael, ABJ masih tetap mengawal Pemerintahan Jokowi-Mar'ruf Amin hingga selesai. Lagipula, belum ada nama Capres yang diarahkan Jokowi ke relawan ABJ.

"Perihal pencapresan, belum ada arahan dari beliau. Tapi, kalau beliau kasih arahan, saat ini pun kita akan langsung sosialisasikan," tegasnya.

Bagaimana tanggapan parpol? PDI Perjuangan (PDIP) menilai apa yang diucapkan Jokowi mencerminkan realita yang ada. Seluruh parpol masih menyiapkan segalanya menuju Pilpres 2024.

"Pernyataan yang faktual. Soalnya yang punya tiket hanya PDIP, yang keretanya pasti berangkat. Yang lain masih sibuk berhitung, mengumpulkan perolehan, baru bersama-sama bayar tiket," ucap politisi PDIP Hendrawan Supratikno.

Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Viva Yoga Mauladi mengakui, sampai saati ini belum ada kepastian terkait calon dan koalisi untuk Pilpres 2024. Semua masih dinamis, belum membentuk konfigurasi politik yang permanen.

"Para bakal Capres juga masih jomblo, belum ada pasangan yang resmi. Belum ada ijab kabul politik di pelaminan," kata Viva, tadi malam.

Karena untuk menjadi pasangan Capres-Cawapres harus melalui jalan berliku, bergelombang, dan terjal. Pertama, paslon harus diusung oleh partai politik  yang memenuhi persyaratan presidential threshold 20 persen kursi DPR.

"Saya meyakini bahwa di beberapa pekan ke depan akan terjadi percepatan dalam propes pembentukan koalisi partai. Harapannya, paslon tidak ditetapkan di saat in jure time, last minute, atau saat pintu KPU akan ditutup pendaftarannya," tutur Viva.

Sementara, Ketua DPP Partai Golkar Dave Laksono tidak ambil pusing. Menurutnya, semua akan indah pada waktunya. Saat ini partainya terus melakukan kerja politik untuk membangun koalisi. 

"Pada momen yang tepat akan diumumkan. Yang pasti Golkar selalu membuka jalur komunikasi dengan semua pihak agar terbangun sikap yang berdasarkan visi misi yang serupa," kata Dave.

Direktur Eksekutif Parameter Politik, Adi Prayitno menilai, Jokowi ingin bilang semua peta politik bisa berubah di kemudian hari. Lagipula, kebiasan politik yang terjadi selama ini, koalisi parpol terbentuk di tikungan akhir alias jelang last minute.

"Yang pasti PDIP satu-satunya partai yang mengamankan tiket pencapresan sendiri. Di luar masih meraba-raba semuanya. Mencari kepastian teman koalisi masing-masing yang dinamis di internal," pungkas Adi. 

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo