Ultah Surya Paloh Dirayakan Dengan Apel Siaga Di GBK
JAKARTA - Hari ini, Partai NasDem gelar Apel Siaga Perubahan (ASP) di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta. Acara itu diagendakan bakal dihadiri ratusan ribu kader NasDem dari berbagai daerah. Menariknya, di hari yang sama, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh ulang tahun ke-71.
Diketahui, politisi bernama lengkap Surya Dharma Paloh itu, lahir pada 16 Juli 1951 di Kutaradja/Banda Aceh. Paloh lahir dari pasangan Muhammad Daud dan Nursiah. Sebagai anak perwira polisi, ia hidup berpindah-pindah mengikuti perpindahan tugas ayahnya.
"Besok (hari ini) memang ultah Pak Surya Paloh. Kebetulan jatuh pada hari Minggu ini tanggal 16 Juli. Pada hari Minggu tanggal 16 Juli juga adalah hari penyelenggaraan Apel Siaga Perubahan," kata Ketua DPP NasDem Teuku Twufiqulhadi kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Menurut Ketua DPP NasDem Effendi Choirie, perayaan ultah Paloh kemungkinan digelar berbeda dengan ASP di GBK. Sesuai agenda, ultah Paloh berlangsung pukul 12.00 WIB di NasDem Tower.
"Setelah itu, sekitar pukul 14.00 WIB rombongan DPP naik bus menuju ke GBK. Pukul 15.00 mulai acara di GBK," tambah Gus Choi, sapaan akrab Effendi Choirie.
Sayangnya, di momen spesial itu, tidak ada kejutan dalam perayaan ASP ini. Sosok Cawapres Anies yang awalnya bakal diumumkan bersamaan dengan kegiatan ASP, ternyata batal.
Tidak adanya pengumuman nama Cawapres Anies ditegaskan Wakil Ketua Umum NasDem Ahmad Ali. Kata politisi yang karib disapa Mad Ali ini, ASP bukan deklarasi Capres-Cawapres yang diusung NasDem bersama PKS dan Demokrat.
"Tidak ada pengumuman atau deklarasi calon wakil presiden dari partai koalisi. Kami sedang menunggu Mas Anies menggunakan mandat yang diberikan tiga partai politik," tegas Ali.
Anies juga belum menyampaikan kapan dia akan mendeklarasikan jodohnya di Pilpres 2024 mendatang. "NasDem tidak tertarik bicara dengan siapa figur yang ideal untuk mendampingi Anies," tambah anggota Komisi III DPR itu.
Ali bilang, partainya lebih tertarik membicarakan bagaimana kriteria Cawapres Anies. "Koalisi ini memilih tema sebagai koalisi perubahan dan perbaikan. Tentunya, tema besar ini menjadi harapan bagi semua masyarakat Indonesia. Kita ingin memilih wakil presiden yang mendampingi Mas Anies itu berdasarkan kriteria-kriteria yang diberikan oleh partai kepada Mas Anies," beber dia.
Menurut Ali, ada tiga kriteria Cawapres yang dianggap pantas mendampingi Anies. Pertama sosok yang bisa membantu pemenangan atau perolehan suara. Kedua, harus mampu menjaga keseimbangan koalisi. Ketiga, Cawapres adalah sosok yang bisa membantu presiden melaksanakan visi misinya ketika terpilih.
Tiga kriteria itu yang harus kita coba breakdown," tegas Ali.
Bagaimana dengan Anies? Eks Gubernur DKI Jakarta itu masih enggan mengungkapkan siapa Cawapres yang akan menjadi teman duetnya di Pilpres 2024 mendatang. "Nanti pada waktunya diumumkan. Pada waktunya," singkat Anies, usai menghadiri Bimbingan Teknis (Bimtek) bakal caleg PKS di Hotel Claro Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (13/7).
Saat sejumlah awak media menyebut dan menanyakan nama Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang bakal dipilih sebagai Cawapresnya, Anies hanya tersenyum kemudian pergi meninggalkan tempat acara.
Di tempat terpisah, AHY menyerahkan sepenuhnya urusan Cawapres kepada Anies. Partai Demokrat, kata dia, telah menandatangani piagam kesepakatan koalisi bersama NasDem dan PKS untuk mengusung Anies.
"Untuk urusan Cawapres diserahkan kepada capres. Ada beberapa syarat atau kriteria Cawapres yang diharapkan bisa dampingi Capres pada Pemilu nanti," beber AHY.
Senada, Presiden PKS Ahmad Syaikhu mengingatkan agar semua partai di Koalisi Perubahan Untuk Persatuan (KPP) harus bersikap dewasa. Jika saling mengedepankan ego mengusung pilihannya masing-masing, maka tidak akan ada satu nama yang mengerucut.
Dia bilang, pilihan Cawapres sepenuhnya ada di tangan Anies. Siapa pun yang ia inginkan, semua partai di Koalisi Perubahan mengamini. "Semua harus bersikap dewasa karena kalau kita gontok-gontokan terus, nggak akan pernah mengerucut ke salah satu sosok," tekan Syaikhu.
Mantan Wakil Wali Kota Bekasi itu pun menegaskan hingga detik ini belum ada nama resmi yang ditetapkan jadi Cawapres Anies. "Belum ada yang resmi. Namun tentu Anies bisa tentukan pilihannya pada Cawapres yang bisa berikan daya ungkit elektoral," imbuh dia.
Terpisah, Pengamat Politik dari Universitas Airlangga, Prof Kacung Marijan mensinyalir tarik menarik antar-partai pendukung Anies masih kencang. Makanya hingga kini Anies sulit mengumumkan Cawapresnya.
"Ini juga bagian dari strategi untuk saling nunggu antar-Capres satu dan yang lain. Mereka masih ingin lihat Cawapres GP (Ganjar Pranowo) dan dan PS (Prabowo Subianto)," pungkas Kacung saat dihubungi Rakyat Merdeka (Tangsel Pos Grup), kemarin.
Sementara itu, untuk mengamankan ASP NasDem di GBK, Polri akan menerjunkan 3.200 personel. Mulai dari konsep pengamanan ring 1, 2, 3 yang mengitari wilayah GBK, termasuk juga ketika peserta ASP yang hendak masuk ke GBK. Mengingat acara ini bersamaan dengan Car Free Day (CFD).
Selain itu, kepolisian juga telah menyiapkan kantong parkir sehingga masyarakat yang ingin melaksanakan CFD tidak terganggu. Begitu juga dengan persiapan arus lalu lintas apabila dibutuhkan. Sebab, peserta yang hadir ASP diperkirakan sebanyak 180 ribu sama 200 ribu orang.
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 15 jam yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pendidikan | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu