TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Rakyat Masih Perang Di Medsos, Jokowi Geleng-geleng Kepala

Oleh: Farhan
Senin, 24 Juli 2023 | 09:41 WIB
Presiden Jokowi pada acara Haltah PJB di Solo. Foto : Setpres
Presiden Jokowi pada acara Haltah PJB di Solo. Foto : Setpres

SOLO - Jelang Pilpres 2024, media sosial masih belum bebas dari saling serang, hujat hingga fitnah. Kondisi ini membuat Presiden Jokowi prihatin. Bahkan, Presiden sampai geleng-geleng kepala kalau mencermati perang yang terjadi di media sosial.

Ungkapan itu disampaikan Jokowi saat memberikan sambutan di peringatan Hari Lahir PKB ke-25 yang digelar di Stadion Manahan Solo, Jawa Tengah, kemarin. Presiden datang ke acara itu didampingi Ibu Negara Iriana Jokowi sekitar pukul 15.30 WIB.

Sampai di lokasi, Jokowi yang mengenakan kemeja putih lengan panjang lengkap dengan peci hitam, disambut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau yang akrab disapa Cak Imin. Ribuan peserta yang memadati stadion pun langsung melantunkan sholawat.

Jokowi kemudian dikawal Cak Imin untuk duduk di atas panggung dan bersebelahan dengannya. Tak lama kemudian, para tamu undangan maupun kader PKB yang mengenakan pakaian putih, menyanyikan lagu Indonesia Raya dan disusul Mars PKB.

Dalam kesempatan ini, Jokowi diberi kesempatan untuk menyampaikan pidato. Pertama-tama, mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengucapkan selamat ulang tahun kepada PKB dan berharap partai berlambang bintang sembilan ini, dapat meningkatkan perolehan suaranya di Pemilu 2024.

“Saya mengucapkan selamat memasuki usia PKB yang ke-25. Semoga PKB makin berjaya, semoga PKB suaranya naik di Pemilu 2024, semoga PKB kursinya nambah di Pemilu 2024,” kata Jokowi.

Jokowi menyebut, saat ini suhu politik sudah mulai menghangat dalam rangka menghadapi Pemilu 2024. Untuk itu, ia mengajak semua pihak mempersiapkan dan menjaga pemilu tahun depan agar hasilnya baik, dan prosesnya juga baik.

Jokowi menekankan pemilu adalah pesta demokrasi. Rakyat semestinya bersenang-senang, dan tidak boleh ada ketakutan maupun pertengkaran. “Saya kalau baca medsos kadang-kadang geleng-geleng,” ungkap Jokowi.

Menurutnya, dalam menyambut Pemilu tidak boleh ada ketakutan dan tidak boleh ada pertengkaran. Ia pun berharap pada Pilpres 2024 tidak ada lagi perang ujaran kebencian, maupun berita bohong seperti yang pernah terjadi pada Pemilu sebelumnya. “Utamanya di medsos. Apalagi atas nama agama. Ini tidak boleh lagi terjadi,” harapnya.

Dia menekankan, perbedaan pilihan dalam demokrasi adalah hal wajar. Maka dari itu, Jokowi meminta perbedaan pilihan tidak direspons dengan saling bertengkar atau saling menjelekkan.

Mantan Wali Kota Solo ini pun menyampaikan, para elite politik yang terlibat dalam kontestasi kerap kali berkumpul untuk makan bersama. Harusnya, kata dia, para pendukung juga bisa meniru hal yang sama, kembali bersatu sebagai sebuah bangsa yang besar.

“Lah wong yang di atas ketua-ketua partai sering makan bareng. Capres-capres itu ngopi bareng, lah kok yang di bawah saling bertengkar berkepanjangan, kangge nopo (buat apa). Kita ini saudara, satu tanah air Indonesia,” imbuh Jokowi.

Di media sosial, seruan untuk menciptakan Pemilu damai juga banyak disuarakan warganet. “Saran gue ke semua CAPRES.

JANGAN JUALAN AGAMA. Buat para Relawan, mendingan elo pada naikin Prestasi Idola kalian deh dari pada saling Serang. Kecuali Idola kalian emang gak punya Prestasi,” ujar @logikapolitikid. “Nggak cape apa berantem mulu,” timpal @Dauph1ne. “Perang” saudara lima tahunan,” balas @koenhan.

Akun @musashi_masabi mengaku sudah jengkel dengan saling serang di medsos antar pendukung Capres. “Saya sudah mulai muak dengan kampanye “hitam” saling serang caci maki, padahal itu dosa lho ... Entar kalau bumi pertiwi bergoncang bahaya lho ...” cuitnya. “Kalau gak jualan agama, apalagi yang mau dijual?” sindir @oceanflyer1.

Namun @_jogja menilai, seruan untuk damai di medsos antar pendukung Capres sulit buat diwujudkan. “Ngomongnya mudah Pak. Ini rakyatnya perlu edukasi Pak, perlu (seperti Bapak bilang) revolusi mental dan anggaran pendidikan harus ditambah, bukan malah nambah anggaran militer dan IKN,” sindir akun @_jogja.

Akun @mahadewasiregar menilai, di media sosial akan tetap ramai dengan perselisihan, karena ada yang namanya buzzer dan tugasnya untuk memecah belah pendukung yang ada. “Kalau bersatu akan ada yang turun,” cuitnya. “Tertibkan dong Pak. Mumpung Menkominfo baru. Para akun BOT, buzzer, KOL, dan media-media yang mancing di air keruh,” pinta @iyadongbos.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo