TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

11 Bulan Digantung Prabowo, Imin Meleleh Dirayu Puan

Laporan: AY
Rabu, 26 Juli 2023 | 08:25 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

JAKARTA - Setelah 11 "bertunangan" dengan Prabowo Subianto, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau yang akrab disapa Cak Imin, belum juga diresmikan jadi Cawapres. Di masa penantian itu, Ketua DPP PDIP Puan Maharani membesarkan hati PKB dengan menyebut Cak Imin masuk daftar lima besar Cawapres untuk Ganjar Pranowo. Waketum PKB Jazilul Fawaid menyebut rayuan Puan itu bikin PKB meleleh.

Jazilul menyampaikan terima kasih kepada Puan yang sudah memasukkan dan mempertimbangkan Cak Imin menjadi Cawapres dari PDIP. Jadi, ketika PDIP menyebut Cak Imin sebagai kandidat Cawapres, PKB ikut bangga.

"Kalau bahasa kerennya, (hati) kita meleleh," kata Gus Jazil, sapaan akrab Jazilul, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, kemarin.

Gus Jazil menilai wajar jika Cak Imin masuk dalam lima besar bursa Cawapres Ganjar. Menurut dia, Cak Imin punya rekam jejak dan pengalaman panjang, baik di eksekutif maupun legislatif. Selain itu, Cak Imin punya partai yang kuat dan solid. "Mengutip pernyataan Pak Jokowi di Harlah kemarin, PKB sudah jadi partai papan atas," ujarnya.

Wakil Ketua MPR ini yakin, apa yang disampaikan oleh Puan bukan hanya sekadar pemanis bibir. Mengingat, Puan punya jabatan penting di partai berlambang banteng itu.

Puan adalah pengurus elite PDIP yang ditugaskan langsung oleh Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri untuk melakukan komunikasi dengan parpol lain untuk mencari pendamping Ganjar. Menurut dia, Puan tak pernah main-main dalam bersikap.

Selain itu, lanjut dia, hubungan Puan dan Cak Imin sudah seperti saudara sendiri. "Dari sisi visi partai dan arah ke depan dan sejarah bersama PDIP sangat lengket," ungkapnya.

Meski begitu, kata Gus Jazil, PKB tentu sadar diri dan tak akan tergoda begitu saja dengan rayuan Puan. Pasalnya, PKB saat ini masih meneken kerja sama dengan Gerindra dan harus memenuhi amanah yang ada dalam piagam kerjasama tersebut.

Menurut Gus Jazil, apa yang disampaikan Puan mungkin karena melihat belum ada kepastian siapa sosok Cawapres dari Prabowo. "Jadi wajar kalau ada godaan-godaan. Kecuali misalkan, minggu lalu sudah dideklarasikan pasangan Prabowo-Muhaimin," tuntasnya.

Sebagaimana diketahui, Puan menyampaikan kandidat Cawapres Ganjar sudah mengerucut dari 10 menjadi lima nama. Kelima nama tersebut adalah Menteri Pariwisata Sandiaga Uno, Menteri BUMN Erick Thohir, mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Andika Perkasa, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dan Ketum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.

"Dulu ada 10 nama, sekarang sudah mengerucut ke lima nama. Salah satunya adalah Cak Imin," kata Puan, usai menghadiri peringatan Harlah ke-25 PKB, di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Minggu (23/7).

Sementara itu, Sekjen Gerindra Ahmad Muzani yakin PKB tak akan tergoda oleh rayuan dari PDIP. Ia pun tak khawatir akan ditinggalkan PKB. Pasalnya, hubungan Gerindra dengan PKB dan Prabowo Subianto dengan Cak Imin berjalan sangat baik.

"Hubungan kami dengan PKB personalnya bagus, institusionalnya bagus, organisasinya bagus, di antara ketua umum, sekjen, masing-masing personel juga bagus," kata Ahmad Muzani, kemarin.

Muzani mengatakan, Gerindra akan terus menjaga hubungan dan soliditas dengan PKB. Menurut dia, salah satu kedekatan itu dengan kehadiran Prabowo saat Harlah PKB di Solo, pada Minggu lalu. "Itu kita merawat hubungan satu sama lain, bagaimana kepercayaan itu harus dibangun antara Gerindra dan PKB," tuturnya.

Apa kata pengamat soal sikap PKB? Pengamat politik dari UIN Jakarta Adi Prayitno menilai, apa yang disampaikan Puan itu bermakna membuka pintu bagi PKB untuk bergabung dalam koalisi pendukung Ganjar. Kata dia, wajar kalau PDIP menginginkan Cak Imin. Pasalnya, Cak Imin adalah salah satu tokoh yang merepresentasikan Nahdlatul Ulama (NU), organisasi masyarakat (ormas) Islam terbesar di Tanah Air.

Selain itu, suara kalangan nahdliyin itu paling banyak terakumulasi sebagai pemilih PKB. "Pernyataan Puan  ini menunjukkan betapa dinamika politik  ke depan akan berkembang cukup dinamis," kata Adi, tadi malam.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo