Kegiatan Ganggu Ketertiban Umum Bakal Ditindak
Duh, Hutan Kota Kok Jadi Tempat Mesum
JAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mempersilakan warga menggunakan taman/hutan kota. Namun, kegiatan yang dilakukan tidak boleh mengganggu ketertiban umum. Setiap pelanggaran pasti akan ditindak sesuai aturan.
Sebelumnya, viral Hutan Kota Cawang di Jalan Mayjen Sutoyo, Kebon Pala, Makasar, Jakarta Timur, dijadikan tempat nongkrong hingga kencan kaum Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT).
“Silakan warga berinteraksi secara positif di taman-taman yang sudah disiapkan oleh Pemprov DKI Jakarta,” kata Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Jumat (28/7).
Heru mengatakan, pihaknya akan melakukan penindakan kegiatan yang mengganggu ketertiban umum di fasilitas tersebut.
“Parkir motor di taman juga bisa ditindak. Berarti dia tidak melakukan hal positif kan, kita-kira contohnya begitu,” ujar Heru.
Mantan Wali Kota Jakarta Utara ini menegaskan, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) akan terus melakukan penertiban di fasilitas umum, termasuk di Hutan Kota Cawang.
“Jika Pemda melalui Satpol PP menindak warga, artinya warga itu melakukan tindakan atau perbuatan negatif,” ucapnya.
Penertiban yang dilakukan Satpol PP bertujuan untuk menegakkan aturan terkait ketertiban umum.
“Teriak-teriak di taman juga bisa ditindak,” ujar Heru.
Sejak Selasa (25/7) malam, Satpol PP Jakarta Timur memperketat pengawasan ketat Hutan Kota Cawang. Pengawasan juga melibatkan unsur gabungan dari 3 pilar, yakni TNI, Polri dan Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM).
“Perangkat kelurahan (yang dilibatkan dalam pengawasan) berjumlah 47 orang, dari TNI 4 orang dan Polri 4 orang,” kata Kepala Satpol PP Jakarta Timur Budhy Novian, Rabu (26/7).
Pengawasan itu, lanjut Budhy, terbagi ke dalam empat shift. Mulai pukul 08.00-19.00 WIBdilakukan Satpol Kecamatan Makasar. Shift kedua, dilakukan penjagaan stasioner mulai pukul 19.00-22.00 WIBoleh Satpol PP Tingkat Kota Jakarta Timur.
Sedangkan shift ketiga mulai pukul 22.00-00.00 WIBdilakukan tim gabungan Satpol PP Kecamatan Jatinegara dan Kramatjati. Shift keempat, pukul 00.00-04.00 WIB, pengawasan dilakukan Satpol Kecamatan Makasar.
Kepala Satpol PP Kecamatan Makasar Badrudin mengatakan, pihaknya sudah melakukan penyisiran di kawasan Hutan Kota Cawang sejak 2022.
Dalam giat tersebut, sering ditemukan puluhan bekas alat kontrasepsi, pelumas anal sex dan tisu basah di sekitar pepohonan di hutan kota dekat Tol Jagorawi tersebut.
Dari hasil penelusuran, pihaknya mendapati kelompok LGBT yang berbuat mesum berasal dari kalangan ekonomi atas atau high class.
“Ada yang pakai mobil soalnya. Ada mobil mewah juga. Contohnya CRV, itu kan lumayan mewah,” kata Badrudin.
Bahkan, saat melakukan penggerebekan beberapa waktu lalu, banyak mobil mewah parkir di sekitar Hutan Kota Cawang, dan telah diamankan pria penyuka sesama jenis yang mengendarai mobil Lexus.
“Jarang yang pakai mobil odong-odong. Jadi, orang-orang high class semua,” bebernya.Menurutnya, para penyuka sesama jenis kerap memarkirkan kendaraannya di tepi jalan dekat Hutan Kota Cawang di Jalan Mayjen Sutoyo. Mereka masuk ke Hutan Kota melalui celah pagar pembatas yang berlubang. “Biasanya itu malam, kalau pagi jarang,” terangnya.
Kepala Suku Dinas Pertamanan dan Kehutanan (Sudin Tamhut) Jakarta Timur Djauhar Arifin mengatakan, pihaknya telah memasang pagar menggunakan besi ulir pada pagar yang berlubang pada Rabu (26/7).
“Ini untuk mengantisipasi masuknya orang yang tak bertanggung jawab menyalahgunakan keberadaan hutan kota untuk hal negatif,” kata Djauhar.
Selain itu, pihaknya juga merapikan Hutan Kota tersebut. Memelihara kebersihan serta perawatannya.
“Lampu kita tambah, bersinergi dengan Sudin Binamarga Jakarta Timur untuk Penerangan Jalan Umum (PJU) Jakarta Timur,” katanya.
Ketua Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Ida Mahmudah meminta Pemprov DKI memperketat pengawasan taman atau hutan kota.
Selain memaksimalkan petugas, Ida mengusulkan taman atau hutan kota dipasangi CCTV. Terutama yang rawan penyalahgunaan seperti Hutan Kota Cawang.
“Harus dimaksimalkan kehutan kita agar tidak dimanfaatkan hal yang tidak kita inginkan. Saya harap, CCTV di semua hutan tersebut ditinjau lagi, masih aktif atau tidak,” kata Ida.
Politisi PDIP ini juga mengimbau masyarakat melaporkan jika terjadi kegiatan mencurigakan di hutan kota agar bisa ditindaklanjuti.
“Harus ada partisipasi masyarakat setempat untuk membantu memantau dan memanfaatkan taman maupun hutan di lingkungan masing-masing,” katanya.
Kabar Hutan Kota Cawang menjadi sarang LGBT awalnya diungkapkan anggota DPRD DKI Jakarta Wa Ode Herlina dalam pembacaan hasil reses kedua tahun 2023. Wa Ode mengaku mendapat laporan warga.
Karena itu, dia meminta Pemprov DKI Jakarta melakukan pengawasan dan pengamanan di area hutan dan taman kota yang kerap terjadi kriminalitas dan tempat berkumpulnya LGBT.
Pos Banten | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu
TangselCity | 18 jam yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
Opini | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu