Di Istana Presiden Pastikan Tak Ada Munaslub

JAKARTA - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto kembali memastikan tak ada Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) yang beragenda mengganti ketua umum di partai yang dipimpinnya. Bedanya, kali ini Airlangga mengatakan hal tersebut di kompleks Istana Presiden, Jakarta, dengan wajah berseri-seri.

Airlangga mengatakan, keputusan tak akan menggelar Munaslub itu merupakan hasil pertemuannya dengan seluruh pengurus DPD I Golkar di Bali, pada Minggu (30/7) malam.

“Seluruh pengurus Golkar, DPD I menolak Munaslub. Seluruh senior juga menolak Munaslub,” tegas Airlangga.

Menko Perekonomian itu menyampaikan, dalam pertemuan dengan seluruh pengurus DPD I Golkar itu, juga membahas tentang konsolidasi partai dan persiapan menghadapi agenda ke depan.

Saat ditanya soal arah koalisi Golkar, Airlangga mengatakan, partainya masih terus melakukan konsolidasi dan pembicaraan dengan setiap Capres. Begitu juga soal dorongan sejumlah DPD I yang menginginkan Golkar mendukung Capres dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Kata dia, dorongan tersebut tentu dipertimbangkan oleh pengurus DPP Golkar.

“Saat ini, ada tim yang sedang bekerja,” kata Airlangga.

Penolakan terhadap gelaran Munaslub juga disampaikan politisi senior Partai Golkar Jusuf Kalla atau yang akrab disapa JK. Mantan Ketum Golkar ini mengaku tidak setuju digelar Munaslub. “Karena akan menurunkan marwah Golkar,” kata JK, usai menjadi pembicara di acara Seminar Anak Muda untuk Politik, di Gedung DPR, Jakarta, kemarin.

JK meminta, kader Golkar bersatu dan memberikan kesempatan kepada Airlangga untuk mengemban tugas yang sudah dimandatkan. “Airlangga sudah diberikan mandat. Jangan Golkar dilibatkan pada situasi yang sulit, jadi siapapun harus memahami itu,” kata JK. “Bersatu saja belum tentu menang, apalagi tidak bersatu,” sentilnya.

Wapres RI ke-12 dan 14 ini menilai, kehebohan Munaslub ini muncul lantaran Golkar terlambat menentukan pilihan koalisi. Menurut JK, hal itu disebabkan pilihan koalisi Golkar sangat tergantung pada penguasa. Ia berharap, setelah ini Golkar berani menentukan sikap. “Golkar harus siap dan berani berdiri sendiri dan menentukan sikap,” harapnya.

Ketua DPD I Partai Golkar Jawa Barat, Ace Hasan Syadzily, mengklaim seluruh DPD Golkar solid menolak wacana Munaslub dan mendukung kepemimpinan Airlangga. Ace menegaskan, sikap tersebut diambil setelah 38 ketua DPD Provinsi se-Indonesia mengadakan pertemuan dengan Airlangga di Bali, pada Minggu malam.

“Jadi, gonjang-ganjing di tubuh partai Golkar ini sudah seharusnya dihentikan karena sebagaimana kita tahu, waktu Pemilu tinggal 200 hari lagi,” kata Ace, dalam keterangan tertulis, kemarin.

Wakil Ketua Komisi VIII DPR ini mengajak semua kader Golkar fokus terhadap pelaksanaan dan persiapan Pileg, Pilpres dan Pilkada Serentak 2024.

Saat ini, kata Ace, jajaran pengurus Partai Golkar di tingkat DPD, kota, dan kabupaten, sedang sibuk mengawal kemenangan partai di Pemilu 2024.

Penolakan Munaslub juga sebelumnya disampaikan Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie atau yang akrab disapa Ical. Ical menegaskan, tetap setia kepada Airlangga. Ia pun meminta kader tetap solid mendukung kepemimpinan Airlangga.

Sebagaimana diketahui, wacana Munaslub muncul sejak pertengahan bulan Juli lalu. Sejumlah politisi senior Golkar mendesak Airlangga menggelar Munaslub lantaran elektabilitas partai terus melorot. Di tengah desakan tersebut, Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan dan Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyatakan siap menjadi calon ketua umum Partai Golkar.

Di tengah desakan itu, Airlangga melakukan konsolidasi dengan mengumpulkan semua pengurus DPD. Airlangga juga bertemu dengan Luhut dan Bahlil. Usai pertemuan itu, airmuka Airlangga kembali cerah.

“Saya sudah bertemu keduanya. Munaslub tidak ada. Pergantian Ketua Umum Golkar tidak ada. Solid semua,” pungkasnya.