TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

PDIP-PKB Seperti Saudara, Hasto Buka Pintu Lebar Untuk Imin

Oleh: Farhan
Minggu, 06 Agustus 2023 | 09:34 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

JAKARTA - Meski tahu betul PKB sudah berkoalisi dengan Gerindra, Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto membuka pintu lebar-lebar jika Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar ingin bergabung dengan PDIP mendukung Ganjar Pranowo sebagai Capres di Pilpres 2024.

Hal tersebut dikatakan Hasto menanggapi sikap Cak Imin-sapaan Muhaimin Iskandar-yang mengatakan, pihaknya bisa pindah ke PDIP jika Gerindra tidak jelas.

Menurut Hasto, PDIP terbuka bekerjasama dengan partai manapun. Karena, kerja sama itu menjadi suatu keharusan dan menjadi bagian dari kultur bangsa. Apalagi kerja sama dengan PKB.

"Kita welcome kerja sama,” kata Hasto usai memberikan pembekalan pada juru kampanye muda, di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta, kemarin.

Hasto bilang, kedekatan antara PDIP dan PKB sudah terjalin lama. Baik dari aspek ideologi maupun kedekatan antar-pemimpin partai. "Serta akar basis masa itu memang saling melengkapi," tambahnya.

Lebih lanjut, Hasto menjelaskan, ada parpol lain yang akan menyatakan kerja sama politik dengan PDIP dalam waktu dekat ini. Untuk pengumumannya akan disampaikan di momentum yang tepat.

Menanggapi pernyataan Hasto, PKB memberikan respons positif. Hanya saja saat ini PKB tidak ingin berandai-andai. "Kita tunggu keseriusan PDIP bekerja sama dengan kami,” ungkap Ketua DPP PKB Daniel Johan, saat dihubungi Rakyat Merdeka (Tangsel Pos Grup) semalam.

Menurut Anggota Komisi IV DPR itu, PKB akan mengambil sikap jika PDIP sungguh-sungguh meminang Muhaimin Iskandar sebagai Cawapres Ganjar. PKB pun akan langsung berkoordinasi dengan Gerindra.

"Bila PDIP menetapkan Cak Imin sebagai Cawapres, kami akan membahas super serius dan segera konsul ke Pak Prabowo (Ketua Umum Gerindra)," jelas Daniel.

Apa tanggapan Gerindra? Ketua DPP Gerindra, Sudarto meyakini, PKB punya fatsun politik yang jelas. Fatsun yang dia maksud adalah komitmen dengan keputusan yang telah diambil.

"Saya percaya PKB tetap komit dengan kesepakatan koalisi bersama Partai Gerindra," tandas Sudarto, saat dihubungi Rakyat Merdeka (Tangsel Pos Grup), semalam.

Politisi Gerindra Dahnil Anzar Simanjuntak tidak khawatir dengan rayuan PDIP ke PKB. Sebab, rayu merayu dalam politik adalah hal biasa. "Gerindra dan PKB tetap solid," tukas Dahnil.

Sementara, Direktur Eksekutif Politika Research and Consulting (PRC) Rio Prayogo menilai, arah koalisi PKB tergantung pada tawaran. Jika Prabowo tidak meminang Cak Imin sebagai Cawapresnya, PKB bakal merapat ke PDIP.

"Namun, itu pun bergantung posisi apa yang ditawarkan ke PKB. Kalau posisi Cawapres, maka tentu sangat besar peluangnya ke PDIP,” ujar Rio, kepada Rakyat Merdeka (Tangsel Pos Grup), semalam.

Rio melihat adanya keseriusan PKB mendorong Cak Imin berlaga di Pilpres 2024. Makanya, memposisikan Cak Imin sebagai Cawapres adalah sebuah keharusan.

"Mungkin saja PKB merapat ke Anies Baswedan. Sebab, saya melihat keseriusan Cak Imin jadi Cawapres untuk saat ini," pungkas dia.

Untuk diketahui, PDIP terus mepet PKB agar mau bergabung dengan PDIP mendukung Ganjar. Bahkan, Ketua DPP PDIP Puan Maharani menyebut Cak Imin menjadi salah satu dari lima besar tokoh yang masuk sebagai bakal Capres Ganjar.

Cak Imin juga menyiratkan pihaknya bisa saja berpindah koalisi bergabung ke PDIP, apabila rekan koalisi saat ini Gerindra tidak kunjung ada kepastian. Terlebih PKB sudah 11 bulan lamanya berkoalisi dengan Gerindra di Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).

"Kalau kemudian PDIP memberi harapan baru pada saya, itu barang kali nanti kalau tidak ada kepastian di Gerindra ya ikut PDIP saja. Kira-kira gitu saja," kata Imin di Kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Jumat (4/8).

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo