TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Digadang-gadang Jadi Cawapres, Yenny Sepertinya Masih Malu-Malu

Oleh: Farhan
Selasa, 08 Agustus 2023 | 10:36 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

JAKARTA - Putri almarhum Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Yenny Wahid digadang-gadang bakal jadi calon wakil presiden (Cawapres) untuk Anies Baswedan atau Ganjar Pranowo. Menanggapi hal itu, Yenny masih malu-malu. Dia mengatakan, mau salat istikharah dulu.

Yenny mengucapkan rasa terima kasih karena telah dipercaya oleh Partai NasDem yang memasukkan namanya dalam bursa bakal Cawapres Anies. Hal sama diucapkan kepada Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang mengusulkan namanya menjadi Cawapres Ganjar.

Yenny mengatakan, mengatahui namanya masuk dalam bursa Cawapres membakar semangatnya untuk dapat memberi manfaat lebih besar kepada masyarakat. Tapi, kata dia, saat ini dirinya belum bisa memutuskan siapa yang akan dipilih. Sebab, prosesnya memerlukan ritual panjang agar hati dan jiwanya mantap dalam menentukan langkah politiknya ke depan.

“Menjalani kayak gini berpuasa dulu lah, harus menjalani macam-macam ritual keagamaan dulu gitu,” ungkap Yenny saat ditemui di acara ASEAN Intercultural dan Interreligious Dialogue Conference (AIIDC) 2023 di Hotel Ritz Carlton Jakarta, kemarin.

Yenny juga menyampaikan, tidak hanya dekat dengan Anies dan Ganjar. Sebab, komunikasi politik juga dibangunnya dengan Capres dari Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR), Prabowo Subianto. Dia menekankan, tali silaturahmi antar umat manusia harus tetap terjalin dengan semua tokoh bakal Capres yang ada.

Semua sama-sama dekat, semua sama-sama punya latar belakang historis, gitu. Jadi kedekatan pribadi ya alhamdulillah itu memudahkan komunikasi," kata dia.

Selain butuh proses spiritual yang panjang, Yenny juga perlu memastikan dukungan dari Anak Buah Gus Dur (ABG) di seluruh Indonesia. Sebab, mereka punya andil cukup besar dalam memberikan dukungan terhadap salah satu Capres yang ada.

Oleh sebab itu untuk sementara ini, dirinya akan mencermati dulu dinamika yang terjadi di dalam beberapa bulan ke depan sampai titik pendaftaran. Sebab, prosesnya masih berlangsung dinamis dan bisa berubah. 

Ia pun berkaca pada pengalaman politik di Indonesia. Menurutnya, proses berlabuhnya sebuah dukungan tidaklah instan. Bahkan kunci suara yang dicari oleh masing-masing calon justru baru hadir di detik-detik detik terakhir. Oleh karena itu keputusannya akan dibuat ketika peta politiknya sudah jelas semua.

“Jadi tidak bisa cepat, tidak bisa buru-buru. Nah kalau sudah nyambung kan pasti juga kita deklarasi, tenang saja pasti deklarasi kok," pungkasnya.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali menilai, Yenny sebagai figur perempuan cerdas dan punya pemikiran plural. Sehingga bisa menjadi pasangan ideal bagi Anies Baswedan dalam Pilpres 2024.

Namun, Ali menekankan, NasDem tidak memiliki kewenangan mutlak dalam menentukan Cawapres Anies. Sebab Koalisi Perubahan juga diisi oleh PKS dan Demokrat. Sehingga setiap keputusannya, harus dikonsultasikan secara bersama-sama.

Hal senada juga disampaikan Ketua Pemenangan Pemilu Partai NasDem, Effendy Choirie atau Gus Choi. Dia mengimbau, Anies Rasyid Baswedan memilih pendamping dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU). Ia pun menyebut nama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa atau Yenny sebagai sosok potensial. 

"Keduanya perempuan yang potensial dan berbasis Islam kultural, dan pluralis. Itu ideal untuk Indonesia," ujar Gus Choi, kemarin.

Sementara, Juru Bicara PPP Achmad Baidowi menegaskan, pihaknya tetap konsisten mengusulkan Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PPP Sandiaga Salahuddin Uno Sandiaga Uno sebagai Cawapres Ganjar Pranowo. Menurutnya, tidak pernah ada sosok lain yang jadi pertimbangkan PPP selain Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tersebut. 

"Tidak ada nama lain dan tidak pernah ada dalam pikiran PPP," jelasnya, semalam.

Lalu bagaimana sikap Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR), apakah bakal mengusung Yenny sebagai Cawapres? Juru Bicara Prabowo Subianto, Dahnil Azhar enggan menanggapinya, karena sejauh ini partainya masih menggodok kerja sama politik lebih jauh dengan PKB sebagai anggota KIR. “Saya no comment,” singkatnya saat dikonfirmasi. 

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo