Video Pidatonya Dipotong-potong
Tagar Prabowo Ingin Berkuasa Trending
JAKARTA - Dukungan Partai Golkar dan PAN kepada Prabowo Subianto bikin media sosial memanas. Pemicunya, yakni video sambutan Prabowo di acara deklarasi tersebut yang dipotong-potong dengan ditambahi narasi “Prabowo ingin berkuasa”. Sejak kemarin, video itu menjadi trending topic di jejaring media sosial seperti Twitter.
Video pidato dengan narasi “Prabowo ingin berkuasa” itu, cukup pendek, tak sampai 1 menit. Video tersebut mulai merayap di linimasa Twitter sejak Minggu (13/8) lalu. Video yang diambil adalah saat Prabowo menyampaikan sambutan usai mendapat dukungan Golkar dan PAN. Dalam sambutannya, eks Danjen Kopassus itu, meminta dukungan dan izin kepada rakyat untuk bisa menjadi orang nomor satu di Indonesia.
“Kita minta mandat dari rakyat. Kita ingin maju ke rakyat. Kita minta izin rakyat untuk kita berkuasa, karena kita ingin berkuasa hanya untuk kepentingan rakyat dan bangsa Indonesia,” kata Prabowo.
Sedangkan dalam video yang sudah diedit, kalimat lengkap pidato Prabowo tersebut dipotong . “Kita minta mandat dari rakyat. Kita ingin maju ke rakyat. Kita minta izin rakyat untuk kita berkuasa. Karena kita ingin berkuasa.”
Video dan narasi Prabowo “ingin berkuasa” antara lain disebar oleh akun-akun seperti @narkosun, @ch_chotimah2, @billray2019, @aryprasetyo85, dan @nongandah. “Ganjar ingin melayani rakyat. Prabowo ingin berkuasa. Kalian pilih yang mana?” kicau @ch_chotimah2.
Sampai tadi malam, narasi Prabowo ingin berkuasa terus bergema. Sampai-sampai, Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Dedek Prayudi ikut mengklarifikasi, di akun Twitter-nya, @uki23.
Dedek mengaku ikut dikirimi potongan video itu oleh para pendukung loyalis Ganjar Pranowo. Awalnya, ia akan ikut menyebarkan. Namun, setelah dicek lebih dulu, ternyata video tersebut sudah diedit dan dipotong-potong. Ia pun urung menyebarkan video yang bias informasi tersebut.
Tadinya, saya hampir saja me-RT potongan video Prabowo dari temen-teman saya pendukung Ganjar,” cuitnya.
Menurut Dedek, ada tujuh kata yang dihilangkan dari pidato Prabowo tersebut. Hal ini pun berdampak pada makna pidato itu.
“Tujuh kata dihilangkan, maknanya berubah total. Bukan soal stance, tapi soal cara. Saya dapat pastikan pak GP dapat satu suara dari saya, tapi saya gak simpatik dengan upaya sebarkan misinformasi begini,” cetusnya.
Akun @sigitwid memberikan acungan jempol terhadap sikap @uki23. Kata dia, menyebarkan disinformasi untuk menyerang Capres lawan bukan model politik beretika yang ingin dibangun jelang kampanye Pemilu 2024. “Sebaiknya Bacapres mulai datang dengan gagasan untuk kemajuan bangsa dan meneruskan kerja Pak Jokowi,” cetusnya.
Akun @deddynurPalakka turut mengangkat topi atas klarifikasi tersebut. Kata dia, sikap politisi diuji saat jelang pemilu seperti sekarang. Mana yang punya sikap, mana yang sekadar ikut-ikutan menyebar hoax hanya untuk kepentingan politik memenangkan satu kandidat.
“Bravo bro @Uki23 politisi potensial untuk Indonesia yang lebih rasional dan obyektif,” pujinya.
Akun @ianheryawan meminta warganet agar semakin waspada menerima berbagai informasi. Kata dia, saat ini banyak pendukung Capres hanya memprovokasi keributan saja, dengan mengedit ucapan. “Tandai saja orang nya, siapapun pendukungnya atau siapa yang didukungnya pasti mempunyai tipe provokotor guna memecah belah bangsa dan chaos. Terus waspada Mas,” pungkasnya.
Kendati demikian, tak sedikit juga warganet yang terpancing dengan narasi yang dibangun dalam video itu. “Ada apa sebenarnya ini, koq ambisi terus ingin jadi presiden Pak Prabowo?” tanya @Triponidjan. “Kata ‘kita berkuasa’ buat geleng geleng kepala gua,” timpal @Zuan. “Pasti ada tujuannya sih ampe ambisi bangettttt,” curiga @nona.royy.
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 19 jam yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu