TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Sekaliber Pacul Saja Minta Maaf Ke Gibran

Laporan: AY
Senin, 21 Agustus 2023 | 09:00 WIB
Bambang Wuryanto Politisi PDIP. Foto : Ist
Bambang Wuryanto Politisi PDIP. Foto : Ist

JAKARTA - Walikota Solo, Gibran Rakabuming memang hanya kader biasa di PDIP. Gibran tak masuk dalam struktur kepengurusan di PDIP. Namun, popularitasnya yang moncer di berbagai lembaga survei, ditambah latar belakangnya sebagai putra Presiden Jokowi, bikin Gibran tak bisa dianggap enteng. Bahkan, sekaliber Ketua DPD PDIP Jawa Tengah, Bambang “Pacul” Wuryanto saja, harus sampaikan permohonan maaf ke Gibran.

Permintaan maaf Pacul disampaikan usai polemik ketidakhadiran Gibran di acara konsolidasi PDIP Jawa Tengah, 15 Agustus lalu. Belakangan diketahui, Gibran tak datang karena tidak diundang ke acara tersebut. Padahal, acara yang bertajuk “Konsolidasi Pikir Kepala Daerah Kader Partai dalam Menghadapi Pemilu” dihadiri oleh kepala daerah, baik Bupati maupun Walikota dari PDIP se-Jawa Tengah.

Tak ingin jadi bola liar, Bambang Pacul segera menyampaikan klarifikasi di acara Total Politik. Kata dia, begitu rapat selesai, ia ditanya oleh awak media soal ketidakhadiran Gibran. Bambang Pacul pun memanggil Sekretaris DPD PDIP Jawa Tengah yang juga Ketua DPRD Jateng yaitu Haji Sumanto dan Wakil Sekretaris Eko Susilo. Keduanya diajak ke kantor untuk dicek dan mengetahui apa yang salah.

“Nanti kita dikira beda-bedain,” ujar Bambang Pacul.

Komandan pemenangan pemilu PDIP mengatakan, dari hasil mengecek itu diketahui undangan untuk Gibran tidak dikirim. Karena alasan itu, Bambang Pacul pun menyampaikan permohonan maaf. Dia memastikan, kesalahan tidak lagi terjadi.

“Pasti nanti akan ada permintaan maaf resmi, ini murni human error. Karena ini human error, nanti kita akan minta maaf secara resmi, sekaligus mengantarkan undangan baru, supaya bener-bener hand to hand, supaya tidak ada kesalahan lagi,” tuturnya.

Permintaan maaf dan undangan itu, lanjut Pacul, akan diserahkan sendiri oleh dirinya, bersama sekretaris DPD PDIP Jateng. Hal ini untuk memastikan bahwa undangan akan sampai kepada orang yang benar-benar dituju.

Apa tanggapan Gibran? Anak sulung Presiden Jokowi itu, menanggapinya dengan santai. Malah, Gibran 6 menunjukkan sikap yang merendah.

“Halah ngapa minta maaf. Nggak, nggak, nggak. Nggak usah minta maaf. Namanya juga human error, biasa, santai,” kata Gibran, usai memberangkatkan peserta jalan sehat PDIP dapil Banjarsari 3, kemarin.

Suami Selvi Ananda ini bilang, yang terpenting yakni pesan dari DPD sudah tersampaikan ke DPC Partai. Dan dirinya yang berada di bawah tetap bergerak menjalankan instruksi. “Kia tetap gerak di bawah,” ucap Gibran.

Dirinya pun enggan membahas mengenai persoalan tersebut saat ditanya bahwa dirinya benar tidak diundang oleh partai. Apalagi, kata Gibran, saat rapat di Semarang dirinya sudah rapat dengan DPC PDIP Solo.

Soal rencana Bambang Pacul yang akan mengirimkan undangan, Gibran bilang tak perlu. Malah bila diperintah, Gibran memastikan dirinya yang akan menghadap langsung ke Bambang Pacul. Hingga sampai saat ini, kata dia, belum ada undangan untuk dirinya

“Saya menghadap juga nggak papa, saya kan nunggu arahan saja,” kata Gibran.

Menurutnya, sampai saat ini belum ada komunikasi dengan Bambang Pacul usai kejadian tersebut. Biasanya, kata dia, Bambang Pacul yang menelpon atau menghubungi via WhatsApp.

Pengamat politik Yunarto Wijaya mengatakan, sikap PDIP tak mengundang Gibran ini bisa saja karena sikap politik Gibran yang dekat dengan Ganjar Pranowo, tapi juga nempel dengan Prabowo Subianto. Sikap politik Gibran ini sama dengan sikap politik Presiden Jokowi.

Yunarto mengatakan, sikap Gibran ini, memang menunjukkan dua posisi. Hal ini persis dengan apa yang dilakukan Jokowi. Di satu sisi, Jokowi memberikan dukungan kepada capres dari PDIP, Ganjar Pranowo. Namun, juga dekat dengan Prabowo.

Kata dia, sikap politik Jokowi ini penting untuk menjaga stabilitas politik di masa akhir jabatannya. Karena itu, Gibran pun memainkan peran yang sama. Sehingga sulit bagi Gibran untuk menunjukkan hanya dekat kepada salah satu calon.

Meskipun cenderung “abu-abu”, Toto-sapaannya, menilai Gibran tidak bermaksud membelot dari PDIP. Apa yang dilakukan Gibran, kata dia, bentuk menjaga stabilitas politik.

“Demi menjaga soliditas partai-partai koalisi pendukungnya, seperti yang sudah diketahui saat ini Prabowo Subianto sebagai salah satu bagian dari koalisi Jokowi,” kata Yunarto.

Direktur Eksekutif Charta Politika ini mengatakan, cara Jokowi bersikap netral itu bisa dengan dua cara. Pertama, tidak mengendorse siapapun, tapi satu lagi dengan cara mengendorse pihak-pihak pendukung koalisinya yang akan maju.

“Sepertinya alternatif kedua ini yang sedang dilakukan oleh Pak Jokowi, baik dengan menunjukkan endorsement kepada Ganjar ataupun kepada Prabowo,” tutur Yunarto.

Kata Yunarto, Gibran tidak mendapatkan pilihan lain lagi, karena mau tidak mau harus dilakukan. Dan kata dia, PDIP harus memahami posisi Jokowi dan Gibran ini.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo