Terintegrasi 4 Moda Transportasi

JAKARTA - Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) I Kartika Wirjoatmodjo yang akrab disapa Tiko, mengajak masyarakat untuk beralih ke transportasi umum, seiring rencana dioperasikannya LRT Jabodebek pada 28 Agustus mendatang.

Terlebih, penggunaan transportasi massal juga dapat membantu mengurangi polusi udara.

"Kehadiran LRT, akan menambah pilihan transportasi publik bagi masyarakat. Hal ini juga akan berdampak positif terhadap perbaikan kualitas udara Jakarta dan sekitarnya," ujarnya, dalam acara uji coba kereta LRT Jabodebek, dari Stasiun Dukuh Atas Jakarta, Senin (21/8) sore.

Mantan bos Bank Mandiri ini menjelaskan, mobilitas pengguna LRT Jabodebek akan ditunjang dengan Jembatan Penyeberangan Mandiri (JPM Dukuh Atas), yang menghubungkan moda transportasi LRT Jabodebek, MRT, KRL Commuterline, KA Bandara, dan Transjakarta.

Sehingga, masyarakat nyaman saat melakukan perpindahan moda transportasi.

Dulu, keluar dari stasiun, pindah, kena panas, kena hujan. Sekarang, tidak harus keluar stasiun, bisa langsung nyambung ke MRT atau KRL," tutur Tiko.

"Di JPM Dukuh Atas ini contohnya. Sudah terintegrasi dengan Halte TransJakarta, yang berada tepat di bawah Stasiun LRT Jabodebek," pungkasnya.

Sistem Terus Disempurnakan

Jelang dimulainya masa operasional Jabodetabek pada 28 Agustus mendatang, LRT Jabodebek terus melakukan uji coba, untuk menyempurnakan sistem terkait pada sarana-prasarana seperti persinyalan dan perangkat lunak (software) lainnya.

LRT Jabodebek menggunakan teknologi Grade of Automation level 3 (GoA), yang memungkinkan kereta berjalan tanpa masinis.

"Akurasi pada software kita terus perbaiki, agar nyaman dan aman buat penumpang," tutur Tiko.