TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Buntut Polusi Udara

Para Pejabat Rame-rame Batuk

Oleh: Farhan
Jumat, 01 September 2023 | 09:16 WIB
Menteri Keuangan juga batuk-batuk saat mengikuti raker dengan Komisi XI DPR. Foto : Ist
Menteri Keuangan juga batuk-batuk saat mengikuti raker dengan Komisi XI DPR. Foto : Ist

JAKARTA - Polusi udara di Jakarta benar-benar sudah mengkhawatirkan. Jika sebelumnya Presiden Jokowi yang batuk-batuk karena polusi udara, kini giliran Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang batuk.

Momen terungkapnya Sri Mul sedang sakit terjadi saat dirinya rapat kerja bersama Komisi XI DPR, kemarin. Seperti biasa, pimpinan sidang mempersilakan Sri Mul menjelaskan paparannya.

Baca juga : Tangani Polusi Udara, Kemenkes Siapkan 740 Faskes Di Jabodetabek

“Untuk mempersingkat waktu, kita persilakan Ibu Menteri untuk menyampaikan asumsi makro. Mudah-mudahan tidak ada perubahan, kita langsung setuju, silakan,” kata Ketua Komisi XI DPR, Kahar Muzakir.

Sayangnya, Sri Mul tak bisa berbicara. Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini pun meminta Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara untuk memaparkan materi yang dibawa.

“Terima kasih pimpinan, suara saya hilang karena maraton. Jadi kalau diizinkan Pak Wamen yang bicara, terima kasih pak, mohon maaf,” ucap Sri Mul, terbata-bata.

Kahar pun mengizinkan hal tersebut. Usai pemaparan, rapat dilanjutkan dengan tanggapan dari berbagai fraksi.

Entah lupa, atau memang perlu berbicara, Kahar kembali meminta Sri Mul memberikan jawaban atas tanggapan dari sejumlah fraksi yang telah mengeluarkan unek-uneknya.

Lagi-lagi, Sri Mul menolaknya. Ia benar-benar tak bisa jika harus berbicara panjang lebar. Ternyata, polusi udara menjadi biang keladinya. “Suara saya masih belum pak. Ingin bicara tapi nggak bisa, yes ISPA,” tuturnya.

Sebelumnya, saat berpidato Rancangan Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (UU APBN) 2024 dan Nota Keuangan di DPR, Rabu (16/8), Jokowi beberapa kali berhenti, karena mengalami batuk. Belakangan diketahui Jokowi sudah empat minggu menderita batuk.

“Presiden batuk hampir empat minggu dan dokter menyampaikan, ada kontribusi daripada udara yang tidak sehat dan kualitasnya buruk,” ujar Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (14/8).

Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang juga Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri juga sempat mengeluhkan soal polusi udara Jakarta. “Di Jakarta itu, saya sampai suka batuk-batuk, alergi debulah, alergi polusi itu, aduh,” tuturnya.

Bukan hanya Jokowi, Sri Mul dan Mega yang terkena imbas polusi udara. Anggota DPR pun mengeluhkan kualitas udara di Ibu Kota yang sampai masuk ke dalam ruangan.

Anggota Komisi I DPR Fraksi Golkar, Dave Laksono mengatakan, kualitas udara buruk ini terasa hingga ke dalam ruang rapat di Gedung DPR Senayan, Jakarta. Padahal, ruangan itu dilengkapi mesin pendingin alias AC.

Dave mendorong Pemerintah segera mengambil kebijakan menyeluruh untuk menindaklanjuti polusi tinggi. Ia juga meminta, Pemerintah melibatkan swasta dalam memperbaiki kualitas udara.

Berbagai cara dilakukan oleh Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono untuk menekan polusi udara. Selain melakukan kebijakan Work From Home dan penggunaan kendaraan listrik, Heru juga menugaskan, Lurah hingga Wali Kota untuk menyadarkan warga tidak membakar sampah.

Selain itu, penyemrotan udara dari gedung tinggi juga terus digencarkan. Heru mengaku, Pemprov DKI Jakarta juga akan melakukan rapat dengan pemilik gedung-gedung tinggi di Jakarta.

Fasilitas Kesehatan

Sementara, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyiapkan 740 fasilitas kesehatan yang dapat menangani masyarakat apabila terjangkit penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) akibat polusi udara. Fasilitas kesehatan yang telah disiapkan terdiri dari 674 puskesmas, 66 rumah sakit, dan Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan di Jakarta sebagai Pusat Respirasi Nasional.

Mendengar pejabat sakit karena polusi udara, netizen khawatir ikutan sakit. “Padahal beliau-beliau ini selama 24 jam itu sangat jarang berada di ruang terbuka, di rumah full AC, keluar rumah dengan mobil full AC, langsung kantor AC, dan Over Protect perlindungan kesehatan. Kebayang masyarakat umum yang kehidupannya lebih banyak di outdoor,” curhat @Ombahku.

“Apalagi rakyatnya Pak Jokowi yang miskin. Yang kontrakannya tidak ada AC, yang berangkatnya naik angkot, yang kerjanya di tempat panas berdebu. Ya, syukurin aja bu. Paling nggak ibu masih di ruangan tertutup, dan kemanapun naik mobil ber-AC. Yowis gitu aja,” ungkap @HeruSup80445135.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo