TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers

Ketemu Paloh Cuma Ngobrol Biasa

Jokowi Nggak Ikut Jodohkan Anies-Imin

Reporter: AY
Editor: admin
Sabtu, 02 September 2023 | 08:14 WIB
Presiden Jokowi saat berada di JCC dalam rangka peninjauan kesiapan acara KTT ASEAN. Foto : Setpres
Presiden Jokowi saat berada di JCC dalam rangka peninjauan kesiapan acara KTT ASEAN. Foto : Setpres

JAKARTA - Presiden Jokowi ikut disorot di balik heboh Anies Baswedan bakal berduet dengan Ketum PKB Muhaimin Iskandar (Imin) di Pilpres 2024. Soalnya, sebelum berita ini muncul, Jokowi menerima Ketum NasDem Surya Paloh di Istana Negara. Jokowi memastikan, pertemuannya dengan Paloh hanya ngobrol-ngobrol biasa, tidak ada upaya untuk menjodohkan Anies-Imin.

Hal tersebut dikatakan Jokowi saat ditanya wartawan, usai meninjau ke­siapan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN di JCC, Jakarta, kemarin.

Jokowi mengatakan, pertemuan­nya dengan Paloh, di Istana Negara, Kamis (31/8), tidak membahas duet Anies-Imin. Karena dalam pertemuan itu tidak ada pembahasan politik. "Ndak ada, ndak ada," tegas Jokowi.

Eks Gubernur DKI Jakarta itu tak mau berurusan dengan perpecahan koalisi pendukung Anies. Menurut Jokowi, itu bukan urusan Presiden. "Urusannya ketua-ketua partai, urusan partai," ujarnya.

Senada dikatakan Men­sesneg, Pratikno. Pratikno yang ikut mendampingi Jokowi saat bertemu dengan Paloh, menegaskan, tidak ada campur tangan Jokowi ihwal duet Anies-Imin. "Kami di Istana tidak mencampuri urusan pencapresan-pencawapresan sama sekali," ujar Pratikno, di Istana Negara, kemarin.

Pratikno memastikan, Jokowi tidak pernah punya niat mencampuri urusan Capres-Cawapres. Apalagi sampai menghalangi seseorang menjadi Cawapres. "Sama sekali tidak benar (tudingan Jokowi ikut campur) dan realitanya Presiden ya tidak tahu me­nahu, gitu," tegasnya .

Pratikno menambahkan, pertemuan Jokowi-Paloh tidak ada pembahasan mengenai penjodohan Anies-Imin. Paloh cuma menyampaikan ke Jokowi bahwa suasana politik saat ini dingin-dingin saja.

Topik pembicaraannya itu ringan-ringan saja, dan Pak Surya itu me­nyampaikan suasana politik itu dingin-dingin saja, tidak ada yang perlu dikhawatirkan, gitu," tandas dia.

Pratikno mengungkap, pertemuan Jokowi dengan Paloh berlangsung 30 menit. Isi pertemuannya sama sekali tidak ada pembahasan koalisi, apalagi bongkar pasang Capres-Cawapres. Bahkan, Pratikno menyatakan, Jokowi mengetahui Imin digosipkan sebagai Cawapres Anies setelah bertemu dengan Paloh.

Pak Presiden telepon saya, bilang habis baca koran ada berita baru, tapi nggak ada sama sekali (Paloh) cerita tentang itu. Jadi, Pak Presiden tidak tahu menahu tentang itu (koalisi dan duet Anies-Imin). Tahunya ya dari media," jelas Pratikno.

Paloh juga ikut membantah Jokowi ikut menjodohkan Anies-Imin. "Nggak ada arahan (Jokowi), tapi sampaikan ke teman-teman media," tandas Paloh di NasDem Tower, Jakarta, Kamis (31/8) malam.

Bos Media Group itu mengklaim, pertemuannya dengan Jokowi hanya temu kangen. Menurut Paloh, dirinya sudah lama tak bertemu dengan Jokowi.

"Bermacam-macam soal kita bahas bersama dalam suasana hangat, mung­kin karena sudah berapa waktu nggak ketemu ya," imbuh dia.

Kendati demikian, dia tak menampik berbicara soal politik dengan Jokowi. Namun, pembicaraannya hanya bersi­fat umum. "(Bicara) bagaimana sua­sana, keadaan politik. Bilang kita bersyukur, suasana tenang," akunya.

Sebelumnya, Demokrat menuding ada dalang di balik penentuan duet Anies-Imin. Pasalnya, ada kondisi yang berubah begitu cepat akhir-akhir ini. Menurutnya, ada keterkaitan jika dihubungkan dengan pertemuan antara Paloh dan Jokowi.

"Apa ada mastermind yang tentu kita juga tidak bisa menuduh serta-merta. Tetapi, kalau dihubung-hubungkan, jelas bahwa terindikasi ada yang me­mang memainkan peran untuk bisa mempersiapkan siapa Capres, siapa Cawapres, dan mungkin saja jangan AHY," tegas Ketua DPP Demokrat, Herman Khaeron, kemarin.

Sementara Tenaga Ahli Utama Kan­tor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin meminta Demokrat fokus pemenangan Pemilu 2024 daripada mengaitkan Istana dengan isu penje­galan AHY sebagai Cawapres Anies. "Kalau tidak dipilih menjadi Cawa­pres, jangan Jokowi yang diserang," kata Ngabalin, kemarin.

Ngabalin khawatir, serangan terha­dap Jokowi hanya akan mengurangi simpati masyarakat terhadap De­mokrat. "Kalau dilakukan begitu terus-menerus, nanti hilang simpati masyarakat, bisa-bisa Demokrat ng­gak lolos nanti di 2024," ucapnya, mengingatkan.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit