TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

KTT ASEAN

PM Timor Leste Tiba di Indonesia, Disambut Tarian Tradisional

Oleh: Farhan
Senin, 04 September 2023 | 17:35 WIB
Pj Gubernur Banten Al Muktabar menyambut PM Timor Leste Xanana Gusmao. Foto : Ist
Pj Gubernur Banten Al Muktabar menyambut PM Timor Leste Xanana Gusmao. Foto : Ist

TANGERANG -  Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao menjadi Kepala Negara kedua yang tiba untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN, pada 5-7 September 2023, di Jakarta. Xanana tiba di Terminal VVIP Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang, Banten Senin (4/9) sekitar pukul 08.00 WIB, dan disambut dengan tarian tradisional.

Sebelumnya, Perdana Menteri Cook Islands Mark Brown juga telah tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Minggu (3/9).

Ada 22 negara yang akan menghadiri KTT ASEAN. Rinciannya, 11 negara ASEAN, termasuk Timor Leste, dan sembilan negara mitra wicara yakni Korea Selatan, Jepang, India, China, Australia, Selandia Baru, Kanada, Rusia, dan Amerika Serikat.

Kepala negara dari negara mitra yang hadir di KTT ASEAN di antaranya Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Kamala Harris, PM China Li Qiang, PM Jepang Fumio Kishida, PM Kanada Justin Trudeau, hingga Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol. Sedangkan Presiden Rusia Vladimir Putin diwakili Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov.

Dua negara yang merupakan undangan. Pertama, Bangladesh karena menjadi Ketua IORA Indian Ocean Rim Association (IORA). Kedua, Cook Islands karena menjadi Ketua Pacific Islands Forum (PIF). IORA dan PIF diundang karena menjadi salah satu prioritas pertemuan KTT adalah Indo-Pasifik yang damai, stabil, sejahtera, inklusif.

Sembilan organisasi internasional juga diperkirakan hadir. Di antaranya Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), World Bank, International Monetary Fund (IMF), World Economic Forum, yang akan fokus pada isu ekonomi.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo