Bentengi Anak dengan Keimanan, Lomba PAI di Tangsel Jadi Ajang Pertunjukan Kreativitas Siswa
SERPONG UTARA - Pemerintah Kota (Pemkot) bersama Kantor Kementerian Agama Kota Tangerang Selatan (Tangsel) berkolaborasi menggelar lomba Pendidikan Agama Islam (PAI) bagi seluruh siswa tingkat Sekolah Dasar (SD).
Perlombaan pentas kreasi khusus bidang keagamaan itu, berlangsung di SDN Jelupang 02, Serpong Utara, Tangsel, Rabu (6/9/2023).
Acara perlombaan pun berjalan dengan begitu meriah. Kegiatan ini menjadi ajang pertunjukkan siswa untuk menampilkan beragam kreativitas dan kemampuan yang dimilikinya. Beragam penampilan pun tersaji, mulai dari pidato, marawis, MTQ, dan lomba-lomba bidang keagamaan lainnya.
Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie mengatakan, kegiatan ini sangatlah positif bagi para siswa. Melalui ajang ini, mereka diasah untuk mengeluarkan bakat dan kreativitasnya di bidang pendidikan Agama Islam.
"Kegiatan ini intinya memberikan ruang kepada anak-anak kita untuk menampilkan kreativitasnya, kemampuannya, skillnya di bidang pendidikan Agama Islam. Kemudian yang tak kalah pentingnya, kegiatan ini juga memberikan ruang kepada anak-anak kita untuk beralih dari gadgetnya," ujar Benyamin.
Melalui kegiatan ini, kata Benyamin, anak-anak dapat lebih disibukkan lagi untuk fokus mengeluarkan segala potensinya. Sehingga dapat menghindari anak dari ancaman dampak negatif dari gadget.
"Dampak negatif mereka dari gadget kan belum mereka sadari, seharian main gadget. Makanya, bakat mereka diasah melalui pekan seni ini. Berbagai macam canang seni yang dilombakan. Silakan masing-masing sekolah menunjukkan kreativitasnya," tutur Benyamin.
Senada dengannya, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangsel, Deden Deni menerangkan, kegiatan tini tak hanya sekadar menjadi ajang perlombaan saja.
Namun lebih dari itu, yakni sebagai ajang untuk meningkatkan keimanan anak di zaman yang sudah serba digital seperti saat ini.
"Mendorong anak untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaannya terhadap Tuhan yang Maha Esa, kemudian menanamkan Ukhuwah Islamiah, terus memastikan nilai-nilai Islam dalam implementasi kehidupan sehari-hari," terang Deden.
Tak sampai di situ, lanjut Deden, kegiatan ini juga diharapkan mampu menghindari anak agar tidak terjerumus dalam kondisi yang kini sangat memprihatinkan.
"Tawuran ada di mana-mana, dan kalau dilihat konten hari ini. Pasti ada aja anak tawuran. Dan kemarin saya lihat kemarin anak SD latihan tawuran pakai senjata mainan dan persis gayanya kaya anak tawuran. Ini kan berbahaya banget terhadap pertumbuhan anak. Makanya agar anak ga terkontaminasi informasi negatif tadi," jelasnya.
Terlebih lagi, Deden mengakui bahwa jam pelajaran agama di sekolah masih terbilang minim. Sehingga kegiatan ini juga diharapkan mampu untuk mendorong anak-anak di Tangsel untuk mengimplementasikan nilai agama dalam kehidupan sehari-hari.
"Pelajaran agama kan hanya terbatas. Tiga jam seminggu maka tidak cukup membentuk keimanan anak agar kuat, makanya dengan kegiatan di luar pelajaran tadi, bisa membentengi diri dari pengaruh yang tidak baik," tandasnya.
Olahraga | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu