Puan-AHY Janjian Ketemuan
Demokrat Makin Dekat Ke Kandang Banteng
JAKARTA - Ketua DPP PDIP Puan Maharani janjian bertemu lagi dengan Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY. Pasca keluar dari koalisi Anies Baswedan, Demokrat makin dekat ke kandang banteng.
Kabar pertemuan Puan dan AHY diungkapkan Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah. Kata Basarah, pihaknya bakal menggelar pertemuan bersama elite Demokrat.
“Sedang dijadwalkan oleh Mbak Puan Maharani,” kata Basarah, kepada wartawan, di Menteng, Jakarta Pusat, kemarin.
Wakil Ketua MPR itu menyebut, PDIP terus menjalin komunikasi politik dengan semua partai, termasuk Demokrat. Terlebih jika ada partai yang berniat mengusung bakal Capres Ganjar Pranowo. “Bagaimana hasilnya? kita lihat nanti,” imbuhnya.
Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto mengakui, komunikasi politik dengan Demokrat makin intens sejak pertemuan Puan dan AHY. Komunikasi politik juga dijalankan sejak Rakernas ketiga PDIP.
Selain Puan dengan AHY, Hasto juga telah bertemu dengan Sekjen Demokrat Teuku Riefky. Bukan hanya dirinya, koleganya di PDIP seperti Utut Adianto, Bambang Wuryanto, dan Said Abdullah juga terus menjalin komunikasi dengan para elite partai berlambang Mercy itu.
Bukan hanya kader banteng, partai koalisi yang tergabung bersama PDIP juga berencana menemui Demokrat. “Kami mendengar beberapa partai politik yang mengusung Pak Ganjar itu juga akan mengadakan pertemuan dengan Partai Demokrat,” beber Hasto.
Lalu apa kata Demokrat? Ketua Badan Pembina Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan (BPOKK) Demokrat, Herman Khaeron mengakui, pihaknya menunggu waktu luang Puan untuk bertemu “Kita tunggu saja tanggal mainnya,” cetus Herman, di Kantor DPP Demokrat, Jakarta, kemarin.
Ia tak menampik adanya limitasi waktu, sehingga keputusan dukungan arah koalisi harus dipercepat. Terlebih, KPU mengusulkan wacana pendaftaran Capres-Cawapres dimajukan.
Herman menuturkan, komunikasi dengan koalisi lain terus berjalan. Artinya, semua kemungkinan dapat terjadi. “Semuanya dibicarakan kemungkinan-kemungkinan. Semuanya dikomunikasikan dengan partai-partai koalisi,” tuturnya.
Meski begitu, Demokrat masih membuka peluang untuk bergabung dengan poros Ganjar atau Prabowo Subianto. Komunikasi dengan keduanya pun berjalan dengan baik. “Tentu akan ditentukan oleh Majelis Tinggi Demokrat dan terus kami bekerja, berkomunikasi,” ungkap Herman.
Ia menegaskan, Demokrat tidak bisa memaksakan kehendak kepada koalisi pendukung Ganjar maupun Prabowo. “Sebagai pendatang baru dalam koalisinya, tentu kami juga berharap terbuka pintu itu dari pihak koalisi dan tidak bisa juga kami memaksakan,” kata Herman.
Sementara, Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menilai, Demokrat semakin dekat ke kandang banteng. Rencana pertemuan AHY dengan Puan sebagai bentuk follow up dan kemungkinan kerja sama kedua partai.
“Karena beberapa waktu lalu, Puan dan AHY sudah bertemu. Rasa-rasanya kedua sosok ini terlihat akrab, menunjukkan sikap politik yang terkesan saling nyaman satu sama lain,” ulas Adi, saat dihubungi, tadi malam.
Menurutnya, rencana pertemuan ini menjadi bekal yang cukup bagus bagi Demokrat dan PDIP untuk rekonsiliasi. Setelah kurang lebih 20 tahun, kedua partai itu, tidak pernah bertemu ihwal kepentingan dan sikap politiknya.
Adi yakin betul, Demokrat dan PDIP bisa berkoalisi. Kode-kode politik dari Demokrat ini juga sering diungkapkan. Seperti, saat kader Demokrat mengatakan, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri tidak pernah menyakiti mereka.
“Kemudian pernyataan lainnya, Kantor Demokrat, Kantor PDIP, dan Kantor PPP berdekatan. Itu kan kode alam yang sering dibaca oleh publik. AHY beberapa waktu lalu bahkan mengutip pernyataan Soekarno, sesuatu yang belum pernah dilakukan sebelumnya,” ulas Adi.
Namun, kata dia, keputusan koalisi kedua partai tetap ada di tangan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Mega. Sayangnya, kata dia, kedua tokoh tersebut belum “rujuk”. “Kalau pun Demokratnya mau, belum tentu PDIP mau, dan sebaliknya,” ungkap Adi.
Ia menyadari, dinamika politik akan memberi banyak kejutan. Utamanya, soal koalisi Demokrat dan PDIP. Banyak publik yang menanti islah politik kedua partai ini. Namun, tidak dengan peluang AHY sebagai Cawapres Ganjar.
“Sudah tak ada mimpi, tak ada kesempatan. Pastinya Demokrat sangat realistis, tak akan memajukan AHY sebagai pendamping Ganjar,” pungkas Adi.
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu