Pak Haji Marah, Rumah Kontrakannya Dijadikan Tempat Produksi Film Porno

JAKARTA - Seorang sutradara berinisial I yang ditangkap lantaran menggarap syuting film porno di rumah kontrakannya, membuat marah sang pemilik rumah berinisial K yang akrab disapa Pak Haji.

Rumah kontrakan yang dijadikan studio 3 tersebut terletak di Jatipadang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Pak Haji pun kecewa lantaran I tidak jujur soal kegiatan sebenarnya di rumah tersebut.

"Jadi dari 120 film pengakuan I paling terbanyak di rumah inilah dia buat. Coba, kacau nggak? Abang jadi ane nih kira-kira, abang gimana perasaannya? Marah ada di situ," kata Pak Haji, Rabu (13/9/2023).

Diketahui, I telah mengontrak di rumah tersebut sejak 31 Januari 2023. Sementara, Pak Haji mengetahui bahwa rumah tersebut sempat digunakan oleh I untuk menggarap film, tetapi bukan film porno.

"Soalnya pas buat film bioskop di Malaysia itu dia di dalamnya PH itu, ini pohon pisangnya (di rumahnya) sebagai lokasi syuting. Karena kegiatan syuting itulah tetangga-tetangga pada tahu bahwa rumah ini disewakan untuk syuting iya saya benarkan, saya nggak bohong. Tetangga-tetangga juga nyaksiin, kadang-kadang pinjam set kuburan," jelasnya.

Pak Haji juga berencana untuk menjual rumah yang dikontrakkan olehnya itu. Sutradara I mengontrak rumah Pak Haji untuk satu tahun, dengan perjanjian harus mengembalikan rumah tersebut apabila terjual.

"Dia bayar DP, uang awal dulu. Kata dia 'Ji ane bayar sekian dulu ya' terus kata saya bang biar enak ane pakai kwitansi, cuma itu tidak ada tanda tangannya dia tapi pada saat transferan uang dari rekening dia ke saya itu tanggal sama fotonya pas, tanggal 31 Januari. Walaupun nggak ada tanda tangan kan sudah cukup mewakili, gitu aja saya mah," ungkap Pak Haji.

Ia juga mengaku telah mengenal I di sebuah pengajian. Tak tanggung-tanggung, mereka sudah saling mengenal selama 7 tahun.

"Ane kenal sama dia ini di pengajian. Lebih dari 7 tahun, tapi kenalnya sebatas itu doang, cuma kayak ibarat lagi makan nawarin makan," katanya.

Kasus rumah produksi film porno ini berhasil terungkap melalui patroli siber yang dilakukan oleh pihak kepolisian. Kemudian, ditemukan 3 situs film dewasa dengan 120 judul film yang dikelola oleh para pelaku.