SBY Dukung Prabowo
Kader Banteng Tak Gentar
JAKARTA - Merapatnya Partai Demokrat ke barisan Koalisi Indonesia Maju (KIM), memperkuat dukungan terhadap Capres Prabowo Subianto. Presiden Ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bahkan siap turun gunung.
“Ini semakin memperkuat KIM,” kata Direktur Eksekutif Komunikonten, Hariqo Satria melalui keterangan tertulis kepada Rakyat Merdeka (Tangsel Pos Grup), kemarin.
Hariqo merasionalisasikan, dukungan Partai Demokrat pastinya selaras dengan restu SBY. Diyakininnya, dukungan ini pasti berangkat dari rasionalitas tinggi. Presiden RI ke-6 itu, pasti berangkat dari data dan fakta keunggulan Prabowo di kontestasi Pilpres 2024.
“Faktor utama yang membuat SBY mendukung Prabowo adalah soal fakta kepemimpinan yang tak bisa dibantah, karena datanya sangat lengkap dan SBY punya sumber data intelijen saat menjadi Presiden selama dua periode,” katanya.
SBY, jelas Hariqo, kemungkinan melihat karakter kepemimpinan Prabowo sebagai orang yang berhasil melahirkan, dan membesarkan tokoh di Indonesia. Mulai dari gubernur, wali kota, bupati, ilmuwan, atlet, diplomat, seniman, kreator konten terkenal, hingga tokoh militer kelas dunia.
“Prabowo adalah sosok yang memberikan banyak beasiswa kepada calon pemimpin, membiayai banyak organisasi olahraga dan pembinaan atlet dengan uang pribadinya, karena Prabowo tidak hanya memikirkan dirinya,” ulasnya.
Apalagi, sosok SBY merupakan tokoh yang disukai rakyat Indonesia. Menilik data Survei Denny JA medio 30 Mei-20 Juni 2023, ihwal elektabilitas Presiden dari jaman Soekarno hingga Jokowi, terdata SBY mendapatkan perolehan tingkat kesukaan publik capai 9,1 persen mengungguli Megawati Soekarnoputri yang memperoleh 0,3 persen.
Artinya, hal itu semakin merepresentasikan dengan bergabungnya SBY dan Partai Demokrat akan semakin memperkuat gerbong SBY dan pendukungnya untuk turun gunung membantu KIM dan memenangkan Prabowo menjadi Presiden 2024.
Mantan Presiden RI ke-6 SBY juga merupakan sosok yang santun serta penyabar dan dia melihat kesantunan dan kesabaran itu juga pada diri Prabowo,” pungkasnya.
Sementara PDI Perjuangan (PDIP) tidak ambil pusing dengan peristiwa merapatnya Partai Demokrat ke barisan Capres Prabowo Subianto. Menilik sejarah, di Pilpres 2014 dan 2019, partai berlambang mercy itu selalu menjadi partai pendukung Prabowo. “Tidak mengejutkan sama sekali,” kata politisi PDIP, Charles Honoris, kemarin.
Wakil Ketua Komisi IX DPR itu mengungkapkan, bergabungnya Partai Demokrat dengan KIM membuat koalisi tersebut menjadi gemuk. Merujuk Pilpres 2014, Prabowo juga tampil dengan koalisi gemuk, namun bisa dikalahkan Jokowi dengan koalisi kecil.
Dia juga mengakui, rakyat menjadi pemegang kekuasaan tertinggi dalam menentukan Presiden dan Wakil Presiden pada Pilpres 2024 nanti.
Menurut Charles, PDIP selalu dekat dan menyatu dengan rakyat, sehingga dia mengaku partainya tidak khawatir dengan dinamika politik yang terjadi. "Tidak ada yang perlu dikhawatirkan," imbuhnya.
Dia menegaskan, PDIP tak gentar dengan "keroyokan" gabungan kekuatan partai politik besar. Partainya, mengklaim sudah terbiasa "dikeroyok". Bukan hanya saat Pilpres 2014, tetapi juga pada pesta demokrasi sebelumnya. Baik di saat transisi reformasi, hingga Orde Baru.
Diketahui, Partai Demokrat telah menyampaikan dukungannya secara resmi kepada Prabowo Subianto untuk maju sebagai bakal capres pada Pilpres 2024.
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, SBY dengan didampingi Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan dukungan itu secara langsung kepada Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (17/9).
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu