Cak Imin Disamperin 5 Purnawirawan Jenderal
JAKARTA - Bakal Calon Wakil Presiden (Bacawapres) Koalisi Perubahan, Muhaimin Iskandar disambangi lima purnawirawan jenderal TNI. Ngobrol kurang lebih satu jam di kediamannya,Widya Chandra, Jakarta Selatan, Cak Imin mengaku tak ada agenda khusus. Pertemuan itu sekadar silaturahmi belaka.
Lima pensiunan jenderal TNI itu adalah eks Wakil Panglima TNI Jenderal (Purn) Fachrul Razi, eks Gubernur DKI Jakarta dan Kepala BIN Letjen (Purn) Sutiyoso, eks Kepala Basarnas Marsdya (Purn) M Syaugi, eks Danjen Kopassus Mayjen (Purn) Soenarko, serta Komandan Korps Marinir Letjen Mar (Purn) Soeharto.
"Alhamdulillah kedatangan tamu orang-orang hebat. Para mantan perwira tinggi di TNI, baik angkatan darat, udara, laut, mantan Danjen Kopassus, mantan Danjen marinir, mantan Kepala BIN," ujar pria yang akrab disapa Cak Imin ini usai pertemuan, kemarin.
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini mengaku, pertemuan ini cuma silaturahmi tanpa agenda khusus. Hanya sharing soal menata masa depan bangsa. Sebab, meskipun para prajurit ini sudah sudah pensiun, masih punya komitmen nasional yang tinggi.
Wakil Ketua DPR ini mengaku dititipi pesan menjaga NKRI dan Pancasila sebagai ideologi bangsa. "Masukan-masukan beliau menjadi modal kita menatap Pilpres," tuturnya.
Adakah obrolan mengarah pada Kapten Timnas Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar? Cak Imin membantahnya. Meski begitu, mereka mengaku bicara politik praktis. "Sampai hari ini belum kita bahas ya, semua masih dalam proses. Baru membriefinguntuk memberi masukan-masukan bagi langkah-langkah kami. Terutama pertahanan dan keamanan," tegasnya.
Sebelumnya, Cak Imin mengapresiasi TNI yang berkomitmen menjaga netralitas dalam Pemilu 2024. "Ini sesuai dengan nilai demokrasi kita, dan dampaknya juga akan sangat baik bagi keamanan dan suksesnya Pemilu," kata Cak Imin dalam keterangannya kepada Rakyat Merdeka (Tangsel Pos Group) kemarin.
Cak Imin meminta, institusi TNI mengintensifkan program edukasi dan sosialisasi netralitas tentara dalam Pemilu. Harapannya, bukan cuma di level petinggi TNI yang netral, tapi juga seluruh prajurit di semua matra. "Sosialisasi, edukasi berkelanjutan untuk pemahaman dan komitmen terhadap netralitas TNI perlu digenjot," sarannya.
Cak Imin juga mendorong institusi TNI menjalankan pengawasan internal yang ketat. Dari mulai inspeksi rutin, pelaporan pelanggaran, dan pengawasan oleh pimpinan di semua level.
"Deteksi dan cegah aktivitas politik yang melanggar aturan. Kalau ada pelanggaran, harus tegas disanksi," tegasnya.
Soal netritas TNI, Kababinkum TNI, Laksamana Muda Kresno Buntoro telah menyampaikan 11 poin arahan sekaligus komitmen netralitas prajurit TNI yang harus dipedomani jelang Pemilu 2024.
Sedangkan Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis, Agung Baskoro mengungkapkan, peran purnawirawan untuk kerja-kerja politik cukup signifikan. Oleh karena ditopang pengalaman mereka dalam memahami teritorial.
Belum lagi jika para purnawirawan ini pernah memimpin pasukan. Otomatis mereka punya modal jejaring militer dan sosial yang mumpuni untuk membantu ikhtiar pemenangan dalam kampanye Capres-Cawapres.
Termasuk Timnas Pemenangan Anies-Muhaimin, yang saat ini belum bertabur bintang seperti tim pemenangan dua gerbong Capres.
"Sehingga menjadi rasional jika seluruh tim pemenangan Capres-Cawapres melibatkan para purnawirawan ini dalam tim kampanye nasional," ujar Agung kepada Rakyat Merdeka (Tangsel Pos Group) kemarin
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pendidikan | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 10 jam yang lalu