Meski Zulhas Terus Keliling Pasar, Beras Masih Bikin Cemas
JAKARTA - Sepekan terakhir, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan rajin keliling dari satu pasar ke pasar lain untuk meredam lonjakan harga beras. Namun, kerja politisi yang disapa Zulhas ini belum membuahkan hasil. Harga beras masih tinggi dan membuat masyarakat cemas.
Minggu (24/9/2023), Zulhas terbang ke Solo, Jawa Tengah. Di sana, Ketua Umum PAN ini menyambangi Pasar Legi, pasar induk Kota Solo. Tujuannya, antara lain melakukan operasi pasar untuk mengintervensi kenaikan harga beras yang sedang melambung di pasaran.
Mengenakan kemeja lengan panjang warna putih, Zulhas berkeliling pasar dan menyapa para pedagang. Ia juga memantau pergerakan harga berbagai komoditas pangan lain, seperti minyak goreng dan bawang merah. Usai berkeliling, eks Ketua MPR ini memastikan pihaknya akan terus melakukan operasi pasar hingga harga beras tak lagi bergerak liar.
Ia lalu menceritakan bagaimana sepekan terakhir berkunjung dari satu daerah ke daerah lain untuk melakukan operasi pasar. Mulai dari Papua, Makassar, Lampung, Jambi, hingga Solo. "Saya muter terus operasi pasar. Mudah-mudahan harga (beras) tidak naik lagi. Syukur-syukur bisa turun," kata Zulhas.
Dari hasil pantauannya di Pasar Legi, Zulhas mengklaim sudah tidak ada lagi kenaikan harga beras. Namun, dia mengakui, harga beras belum turun ke semula, seperti pada saat sebelum ada kenaikan.
Zulhas menerangkan, Pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk meredam kenaikan harga beras. Selain melakukan operasi pasar, Pemerintah juga memajukan penyaluran bantuan pangan beras atau bantuan sosial (bansos) kepada masyarakat yang membutuhkan atau keluarga penerima manfaat (KPM). Bantuan beras itu masing-masing sebanyak 10 kilogram per bulan dalam kurun waktu tiga bulan yakni September, Oktober, dan November 2023.
Zulhas kembali menyarankan masyarakat yang ingin mendapatkan beras dengan harga terjangkau agar membeli dari Bulog. Di Bulog, harga beras tidak lebih dari Rp 11 ribu per kilogram dengan kualitas bagus. "Kalau beras premium memang harganya beragam. Jadi, Pemerintah berusaha keras, jangan sampai rakyat kita susah gara-gara beras naik," ucapnya.
Sehari sebelumnya, Jumat (23/9/2023), Zulhas menggelar operasi pasar di Jambi Business Center (JBC). Dalam operasi pasar itu, Zulhas juga membagikan beras sebanyak 2,5 ton dan ratusan paket sembako.
Dalam kesempatan itu, Zulhas mengimbau masyarakat tidak perlu khawatir soal stok beras. Dia memastikan, stok beras masih sangat aman. “Persediaan lebih dari cukup. Masyarakat jangan nyetok beras. Stok berlebih, jangan khawatir,” tutupnya.
Meski operasi pasar sudah digelar di mana-mana, harga beras di pasaran masih terbilang tinggi. Berdasarkan Info Pangan DKI Jakarta, kenaikan harga beras masih terjadi. Per Minggu (24/9/2023), harga beras medium jenis IR 64 masih mengalami kenaikan Rp 86 rupiah per kilogram menjadi Rp 12.157 per kilogram. Harga beras tertinggi berada di Pasar Pal Meriam dengan harga menyentuh Rp 14 ribu per kilogram.
Sedangkan berdasarkan panel harga pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas), rata-rata harga beras kualitas medium per Minggu (24/9/2023) naik 0,38 persen menjadi Rp 13.100 per kilogram. Harga tersebut telah jauh melampaui harga eceran tertinggi (HET) beras medium yang ditetapkan Pemerintah yaitu Rp 10.900-Rp 11.800 per kilogram.
Dengan kondisi ini, Sekretaris Badan Pangan Nasional (Bapanas) Sarwo Edhy mengingatkan potensi gangguan stabilitas pangan menjelang Pemilu 2024. Gangguan tersebut antara lain dipicu karena kelangkaan dan kenaikan harga pangan. Apalagi, saat ini lahan sawah berkurang 100 ribu hektare setiap tahun, sedangkan pengembangan luas lahan sawah belum terlaksana dengan baik.
"Hal ini dapat berdampak pada ketersediaan pangan dan konsumsi masyarakat, terutama menjelang Pemilu 2024," papar Sarwo, dalam keterangannya, Sabtu (23/9/2023).
Karena itu, Pemerintah perlu memperkuat cadangan pangan untuk mengantisipasi gangguan stabilitas pangan. Selain itu, Pemerintah juga perlu meningkatkan fungsi Satgas Pangan untuk mencegah terjadinya penimbunan dan penyelundupan.
Potensi gangguan keamanan pangan lainnya adalah spekulasi harga pangan. Hal ini dapat terjadi karena adanya informasi yang tidak benar atau tidak akurat mengenai kondisi ketersediaan pangan.
Sekjen Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) Reynaldi Sarijowan mengungkapkan, kenaikan harga beras yang terus berlanjut dan bikin cemas ini lantara stok beras yang mengkhawatirkan. Hal ini akibat dari serapan beras yang dilakukan Bulog tahun lalu kurang optimal.
"Perlu upaya lebih lanjut dalam mengatasi persoalan harga beras yang sedang terjadi saat ini. Karena ini sudah multiplier effect-nya sudah luar biasa. Kami mewaspadai ada potensi ke arah darurat beras nasional,” ujar Reynaldi, Minggu (24/9/2023).
Nasional | 8 jam yang lalu
Pos Tangerang | 19 jam yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Galeri | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 7 jam yang lalu