Mega Cs Tak Mau Jagoannya Jadi Cawapres
Prabowo-Ganjar Sulit Diduetkan
JAKARTA - Keinginan menduetkan Prabowo Subianto dengan Ganjar Pranowo sepertinya sulit tercapai. Sebab, kubu Ganjar menegaskan, tidak mau jika jagoannya menjadi Cawapres. Megawati Cs ingin Ganjar yang menjadi Capresnya.
Usulan menduetkan Prabowo dengan Ganjar mulai berhembus pada pertengahan Agustus lalu. Usulan ini pertama kali dilontarkan Ketua DPD Projo Bali I, Gusti Agung Ronny Indra. Agung menilai, Prabowo dan Ganjar sama-sama punya visi meneruskan program Presiden Jokowi. Untuk itu, lebih baik bersatu di Pilpres 2024.
Usulan ini terus menggelinding. Sepekan terakhir, wacana ini semakin santer seiring munculnya wacana Pilpres cukup diikuti dua poros dan Pilpres satu putaran. Para pengurus teras PDIP dan Gerindra ikutan mengomentari wacana tersebut.
Setelah wacana tersebut bergulir ke sana-sini, Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar melihat, wacana tersebut kontra produktif. Ketua TPN Arsjad Rasjid buru-buru menggelar konferensi pers untuk meng-counter agar wacana tersebut tak bergerak semakin liar.
Arsjad mengaku terkejut dengan mencuatnya isu dua poros yang berbarengan dengan isu yang menempatkan Ganjar sebagai Cawapres Prabowo. Arsjad menegaskan, isu itu tak pernah masuk dalam pembahasan para ketua umum parpol pendukung Ganjar, yang terdiri dari PDIP, PPP, Perindo, dan Hanura.
"Nggak ada buat kami (menduetkan Prabowo dengan Ganjar). Maka, kami heran kok ada isu seperti ini," kata Arsjad, dalam konferensi pers, seusai rapat TPN Ganjar. di MNC Center, Jakarta, Rabu (27/9/2023).
Rapat tersebut dihadiri Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Plt Ketua Umum PPP Mardiono, Ketua Umum Hanura Oesman Sapta (OSO), dan Ketum Perindo Hary Tanoesoedibjo. Rapat tersebut juga dihadiri Ganjar.
Arsjad melanjutkan, empat parpol telah mendeklarasikan Ganjar sebagai Capres, bukan sebagai Cawapres. Jadi, wacana duet Prabowo-Ganjar tak dibahas dalam rapat bos parpol.
Ia menjelaskan, TPN sudah bekerja secara efektif dalam menyusun dan melaksanakan strategi pemenangan Ganjar. Termasuk pengintegrasian antara partai politik pengusung mantan Gubernur Jawa Tengah itu dengan kelompok relawan.
"Kami solid dalam satu kesatuan untuk memenangkan Pak Ganjar menjadi Presiden," ujar pria yang tengah cuti dari posisi Ketua Umum Kadin Indonesia ini.
Hal senada disampaikan Wakil Ketua TPN, Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi. Waketum Perindo ini mengatakan, dalam koalisi ini empat parpol, sudah disepakati Ganjar sebagai Capres, bukan yang lain.
"Itu komitmen yang mengikat kesepahaman dan kerja seluruh partai yang melaksanakan kerja sama politik," kata eks Gubernur NTB dua periode ini.
TGB menjelaskan, sampai saat ini elemen relawan sudah terintegrasi dengan smooth dan lancar dalam kerja pemenangan Ganjar sebagai Capres.
Waketum Hanura Benny Rhamdani menegaskan hal yang sama. Dia bilang, arahan OSO menegaskan, tidak ada perubahan formasi.
"Ganjar tetap sebagai Capres. Ini untuk menjaga dari rumor yang berkembang di media," ujarnya.
Sehari sebelumnya, Ketua DPP PDIP Said Abdullah menegaskan, partainya tidak dalam posisi mendorong Pilpres hanya diikuti dua poros. Posisi PDIP mengapresiasi poros-poros yang sudah terbentuk.
"Kami tidak akan merusak poros-poros yang sudah ada. Kami hormati semua itu," kata Said, di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Rabu (27/9/2023).
Said menegaskan, PDIP tidak akan melakukan intervensi terhadap proses kerja sama parpol lain. "Karena kalau PDIP melakukan intervensi terhadap poros-poros yang ada, ingin dua poros atau sebagainya, betapa buruknya wajah PDI Perjuangan. Kami tidak akan melakukan itu," tandasnya.
Politisi PDIP Deddy Yevri Sitorus menegaskan, peluang Ganjar menjadi Cawapres nyaris mustahil. Soalnya, Ganjar telah ditetapkan sebagai Capres oleh Mega. "Belum pernah ada presedennya PDI Perjuangan, apalagi Ibu Megawati, menarik keputusan apalagi menurunkan derajat penugasan," tegas Deddy.
Lalu bagaimana tanggapan Gerindra? Sekjen Gerindra Ahmad Muzani tetap memandang, peluang menduetkan Prabowo-Ganjar terbuka. Hanya saja, secara teknis agak merepotkan. Soalnya Ganjar sudah ditetapkan sebagai Capres oleh Mega. Gerindra juga sudah mendeklarasikan Prabowo sebagai Capres. "Partai koalisi juga sudah ada, sama-sama," kata Muzani, pada wartawan di kawasan Slipi, Jakarta Barat, Rabu (27/9/2023).
Nasional | 23 jam yang lalu
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Olahraga | 23 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Galeri | 1 hari yang lalu
Nasional | 23 jam yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu