Krisis Pangan Makin Ngeri
Jokowi Bisikin Ganjar: Habis Dilantik, Besoknya Harus Urus Kedaulatan Pangan

JAKARTA - Presiden Jokowi menyoroti krisis pangan yang saat ini terus mengemuka di tengah ancaman krisis iklim, persoalan geopolitik dunia, dan makin banyaknya negara yang menutup ekspor bahan pangan (saat ini jumlahnya ada 22, Red).
Tak ingin masalah ini berlarut-larut, Jokowi mengaku sudah menitipkan satu pesan khusus kepada bacapres PDI Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo.
"Tadi saya bisik-bisik ke beliau. Pak, nanti habis dilantik, besoknya langsung masuk ke kedaulatan pangan. Nggak usah lama-lama. Rencananya disiapkan sekarang. Sehingga swasembada pangan, kedaulatan pangan itu betul-betul kita miliki," tutur Jokowi dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV PDIP bertema "Kedaulatan Pangan Untuk Kesejahteraan Rakyat" di Jakarta International (JI) Expo Kemayoran, Jumat (29/9/2023).
"Ngeri sekali kalau melihat cerita semua negara mengerem semuanya. Mereka tidak ekspor pangan. Gandum sudah, beras sudah, gula sudah, semuanya sudah ngerem," imbuhnya.
Karena itu, menurut Jokowi, kita harus punya visi taktis untuk 5-10 tahun ke depan. Rencana kerja harus detil. Bukan sekadar visi misi yang terlalu bagus di awang-awang.
"Saya yakin, Pak Ganjar mampu menyelesaikan ini," ucapnya.
Presiden ke-7 RI ini mengingatkan, penduduk Indonesia kini sudah berjumlah 278 juta. Sementara penduduk dunia, sudah melebihi 8 miliar jiwa, dan masih akan terus bertambah.
Tahun 2030, jumlah penduduk Indonesia diperkirakan mencapai 310 juta jiwa, mengingat pertumbuhan penduduk per tahunnya, ada di angka 1,25 persen.
Artinya, sekali lagi, pangan menjadi kunci. Jokowi pun menyitir ucapan Bung Karno, yang menyebut pangan merupakan hidup matinya suatu bangsa.
"Itu betul sekali. Beliau sudah melihat kejadian yang saat ini kita alami," ujar Jokowi.
Dia pun kembali mengingatkan, Indonesia harus memiliki visi taktis untuk 5-10 tahun ke depan. Harus ada plan atau rencana yang detil. Sehingga, jelas berapa waduk dan embung yang harus kita siapkan. Juga berapa kilometer irigasi yang harus disiapkan.
"Rencana detil itu harus ada, dan kapan itu bisa kita selesaikan," cetus Jokowi.
Jokowi mengatakan, jumlah waduk di Indonesia diperkirakan bertambah 61 pada tahun depan. Sehingga totalnya, kurang lebih nanti ada 300-an waduk.
"Masih sangat kecil sekali, kalau kita bandingkan dengan Korea dan China. Kita belum ada 10 persennya. Artinya, masih perlu kerja keras untuk menyelesaikan infrastruktur terkait pangan," tegas Jokowi.
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 12 jam yang lalu
Galeri | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu