TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo
Perjuangan Masih Berat

Mba Puan, Alon-alon Semoga Kelakon…

Oleh: US/AY
Editor: admin
Selasa, 26 Juli 2022 | 08:07 WIB
Mba Puan, Alon-alon Semoga Kelakon. (Ist)
Mba Puan, Alon-alon Semoga Kelakon. (Ist)

JAKARTA - Perjalanan Puan Maharani menuju Pilpres 2024 masih berat. Elektabilitasnya masih jauh di bawah. Meski begitu, Ketua DPR ini tetap disemangati. Puan harus terus berusaha mendekati hati rakyat. Seperti pepatah Jawa, alon-alon semoga kelakon.

Masih rendahnya elektabilitas Puan terlihat dari hasil survei terbaru Politika Research and Consulting (PRC). Posisi teratas ditempati Ganjar Pranowo dengan 30 persen. Di bawahnya ada Anies Baswedan dengan 23,8 persen dan Prabowo Subianto 20,8 persen. Sedangkan Puan ada di posisi kedelapan dengan hanya 1,3 persen.

Hasil survei Akar Rumput Strategic Consulting (ARSC) menunjukkan hal yang hampir sama. Ganjar ada di posisi paling di atas dengan 26,69 persen. Kemudian dilanjutkan Anies Baswedan 19,18 persen, dan Prabowo Subianto 11,18 persen. Sedangkan Puan ada di posisi kesembilan dengan 1,7 persen.

Menyikapi hasil survei ini, elite PDIP tidak berkecil hati. Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat menyatakan, partainya tidak melihat survei sebagai patokan mengusung capres-cawapres. Alasannya, survei berjalan secara dinamis sehingga hasilnya pun akan berubah-ubah.

"Survei itu bagi kami bukan menjadi patokan. Survei itu sekadar pengetahuan bagi1 kita tapi bukan patokan," ucap mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini, di Kompleks Parlemen, Jakarta, kemarin.

Politisi senior PDIP Hendrawan Supratiko menyatakan hal serupa. Dia tidak mempedulikan elektabilitas Puan masih di bawah Ganjar. Dia beralasan, saat ini lembaga survei tengah bersaing dalam mengelus-elus sejumlah calon yang hendak1 dikemas dan dijual di pasar politik.

"Seperti korporasi yang berlomba menemukan produk baru. Yang harus dihindari adalah produk yang daur hidupnya pendek, alias cepat kadaluarsa. Kita ikuti saja hasil-hasil tersebut sampai mendekati deadline perhelatan. Sekarang kita ngopi dulu sambil menyerap aspirasi rakyat," ujar Hendrawan.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah ikut memberi semangat pada Puan. Kata dia, boleh saja Ganjar punya elektabilitas tinggi. Tapi, yang punya kemungkinan diusung lebih tinggi tetap Puan.

“Puan lebih potensial terusung. Selain karena faktor posisinya yang saat ini strategis memimpin parlemen, cucu Bung Karno ini juga bisa disebut satu-satunya politisi perempuan paling menonjol saat ini,” ucapnya.

Lalu, elektabilitas Ganjar tidak permanen tanpa PDIP. Artinya, elektabilitas itu tidak ada artinya jika bukan karena PDIP dan diusung dari PDIP. Kecenderungan kader PDIP lebih loyal pada partai. Bisa saja sepanjang PDIP belum menentukan tokoh terusungnya, maka elektabilitas dapat menyebar.

Namun, jika Puan sudah terkonfirmasi diusung, elektabilitasnya bisa meningkat sedikit demi sedikit alias alon-alon.

"Dengan asumsi itu, tidak ada istilah sulit memenangkan Puan. Karena faktanya suara PDIP potensial terkonsolidasi pada Puan," ulas Dedi.

Founder lembaga survei KedaiKOPI Hendri Satrio juga menilai, Puan adalah sosok paling rasional bagi PDIP untuk diusung sebagai capres atau cawapres. Pria yang akrab disapa Hensat ini mencermati, jejak karir politik Puan cukup kinclong karena pernah menjabat Ketua Fraksi PDIP di DPR, Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, serta Ketua DPR.

Puan juga punya keunggulan sebagai trah Soekarno. "Jadi, nanti ujungnya, baik itu capres maupun cawapres, setidaknya Indonesia akan kehadiran cucu pendiri bangsa, cucu proklamator, cucu Soekarno, dalam Pilpres 2024. Ini justru sejarah yang membanggakan menurut saya," ucapnya. (rm.id)

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit