Dapat Bonus Tambahan Kuota Haji
Menag : Waktu Menunggu Tentu Bisa Berkurang...
![Dapat Bonus Tambahan Kuota Haji Foto : Ist](https://tangselpos.id/storage/2023/10/dapat-bonus-tambahan-kuota-haji-22102023-123058.png)
JAKARTA - Indonesia resmi mendapat tambahan kuota sebanyak 20 ribu jemaah untuk perjalanan haji 2024.
Tambahan kuota tersebut merupakan salah satu “oleh-oleh” yang dibawa Presiden Joko Widodo (Jokowi) dari pertemuannya dengan Perdana Menteri Kerajaan Arab Saudi, Mohammed bin Salman Al-Saud pada Kamis (19/10/2023).
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas bersyukur atas adanya tambahan kuota haji tersebut. “Ini kebahagiaan sekaligus tantangan,” kata Yaqut, usai melepas Jalan Santai peringatan Hari Santri 2023, di depan Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (21/10/2023).
Jadi kebahagiaan karena berdampak pada menurunnya antrean. Sementara jadi tantangan, karena harus disiapkan lebih baik lagi. Apalagi, Arab Saudi juga mengubah beberapa regulasi yang harus disiapkan karena berbeda dengan sebelumnya.
“Ini harus disiapkan lebih baik lagi. Tidak mudah menyiapkan keberangkatan 241 ribu jemaah, kalau ada tambahan 20 ribu,” ingatnya.
Gus Men, sapaan akrab Yaqut Cholil Qoumas mengaku telah menggelar rapat virtual dengan jajaran Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah.
Mereka diminta untuk segera menyiapkan langkah seiring adanya penambahan kuota haji agar bisa didistribusikan secara berkeadilan.
“Nantinya tetap ada prioritas lansia. Jumlahnya saat ini kurang lebih ada 600 ribu jemaah lansia. Saya ingin ini supaya mereka juga bisa menjadi prioritas,” jelasnya.
Selain itu, kata Gus Men, Kementerian Agama akan membuat skema baru terkait syarat istitha’ah kesehatan.
Ia mengaku sudah berkoordinasi dengan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin untuk merumuskan langkah terbaik untuk menjaga kesehatan jemaah haji.
“Kita sepakat istitha’ah akan menjadi syarat jemaah melakukan pelunasan,” tegasnya.
Nantinya, jemaah akan menjalani dua kali pemeriksaan. Tujuannya agar jemaah mengetahui kondisi dini kesehatannya dan ada waktu untuk melakukan pemulihan.
“Kita mulai awal November untuk screening kesehatan jemaah agar waktunya lebih panjang. Jika ada jemaah punya penyakit tertentu, ada waktu untuk memulihkan. Pada pemeriksaan kedua, kalau sudah baik, berhak melunasi. Ini ikhtiar agar kasus jemaah sakit dan wafat di Saudi bisa ditekan,” tuturnya.
Pengamat haji Mahbib Khoiron mengatakan, kuota tambahan ini merupakan kabar baik bagi umat Islam Indonesia.
Sebab, penambahan kuota berbanding lurus dengan masa tunggu bagi calon jemaah haji di Tanah Air. “Masa tunggu yang terlalu lama akan meningkatkan jumlah jemaah lansia yang berangkat di kemudian hari,” ujarnya.
Namun demikian, penambahan kuota juga bukan tanpa tantangan. Hal ini mengingat kaitannya dengan kesiapan tata kelola, jumlah petugas, dan sistem yang dibangun oleh pemerintah Indonesia.
“Kita tahu, jumlah kematian jamaah haji kita tahun 2023 mencapai 800 lebih. Ini angka tertinggi dalam sejarah penyelenggaraan ibadah haji di Indonesia,” ingat dia.
Belajar dari pengalaman tersebut, ia melihat Kementerian Agama bersama Kementerian Kesehatan sedang bekerja keras memperbaiki sistem.
Salah satunya dengan pengetatan syarat istitha’ah kesehatan bagi para calon jemaah.
“Ini langkah penting karena mayoritas jemaah haji wafat memang dipicu oleh masalah kesehatan, terutama gangguan jantung,” tuturnya.
Mahbib menilai, Pemerintah tidak memiliki banyak waktu, hanya sekitar 5-6 bulanan. Proses pemvisaan akan berakhir pada 29 April 2024.
“Tantangan makin berat karena kerja-kerja pembenahan sistem ini berlangsung di tengah hiruk-pikuk politik yang sedang panas-panasnya,” ucapnya.
Untuk diketahui, Indonesia tahun depan mendapat kuota haji 221 ribu jemaah. Jumlah itu terdiri atas haji reguler dan haji khusus.
Olahraga | 1 hari yang lalu
Olahraga | 20 jam yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu