Perlu Pencegahan Agar Kasus Cacar Monyet Tidak Membesar
Siti Nadia Tarmizi: Kami Upayakan Vaksinasi Kelompok Yang Berisiko

JAKARTA - Kasus cacar monyet atau monkeypox di Indonesia, perlu mendapat perhatian ekstra. Sebab, angkanya mulai meningkat. Jangan sampai terus membesar.
Pada Rabu (25/10/2023), pukul 09.00 WIB, tercatat ada 13 kasus cacar monyet. Sebanyak 12 pasien, merupakan kasus positif aktif, alias belum sembuh.
Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Ngabila Salama mengatakan, saat ini 12 pasien positif aktif cacar monyet masih menjalani isolasi di rumah sakit.
Ngabila menambahkan, vaksin cacar monyet telah diberikan kepada 79 orang dalam kelompok yang berisiko tinggi tertular. "Total penerima vaksinasi, 79 orang," katanya.
Senada, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengingatkan tenaga kesehatan (nakes) agar meningkatkan kewaspadaan terkait cacar monyet.
Menurutnya, monkeypox terutama terjadi pada kelompok populasi berisiko tinggi, yaitu yang berganti-ganti pasangan dalam berhubungan seks.
Nadia menambahkan, Kemenkes sudah berupaya mengedukasi masyarakat tentang pencegahan dan deteksi dini penyakit ini.
Kepala Bidang Pengembangan Profesi Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia Masdalina Pane berharap, Pemerintah bekerja lebih keras, agar penyebaran cacar monyet tidak membesar.
Jika kasus cacar monyet semakin melebar, lanjut Masdalina, maka Pemerintah harus segera melakukan vaksinasi kepada kelompok-kelompok berisiko.
"Tapi, kalau terus meluas dan menyebar ke mana-mana, maka seluruh penduduk harus divaksin," tandas Masdalina.
Untuk lebih jelasnya, berikut wawancara dengan Siti Nadia Tarmizi mengenai kasus cacar monyet.
Kasus cacar monyet sudah menyebar di beberapa wilayah ya...
Iya, penyebarannya sudah di beberapa wilayah. Penyebabnya adalah virus monkeypox atau cacar monyet. Penularannya sudah dari manusia ke manusia.
Sejauh ini, sudah berapa banyak warga yang terkonfirmasi kena virus ini?
Saat ini, sudah ada 12 kasus konfirmasi positif cacar monyet.
12 kasus ini di mana saja?
Sudah ada di dua provinsi. Yakni, di Provinsi DKI Jakarta dan Provinsi Banten.
Apa yang dilakukan Kemenkes untuk mengantisipasi kasus-kasus ini agar tidak terus meluas?
Kami sedang mengupayakan vaksinasi kepada kelompok-kelompok yang paling berisiko terpapar virus ini.
Siapa yang paling berisiko?
Lelaki dengan riwayat seks berisiko, yang ganti-ganti pasangan, terutama LSL (Lelaki Seks Lelaki).
Berarti mayoritas orang dewasa ya?
Iya. Yang berpotensi terkena cacar monyet itu adalah orang dewasa.
Bagaimana dengan anak-anak. Apakah berpotensi?
Anak-anak tidak termasuk kelompok yang paling berisiko terkena cacar monyet.
Apa saran Anda kepada masyarakat?
Kami mengingatkan fasilitas kesehatan (faskes) dan tenaga kesehatan (nakes) tentang potensi penyakit ini, terutama pada kelompok populasi berisiko tinggi.
Yaitu, mereka yang berganti-ganti pasangan seks. Selain itu, kami mengedukasi masyarakat terkait pencegahan dan deteksi dini.
Nasional | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu