Video Gandengan Diedit-edit
Jokowi-Mega Jangan Diadu Domba

JAKARTA - Pasca Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka maju Cawapres, hubungan Presiden Jokowi dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri diterpa isu tak harmonis. Bahkan, banyak pihak yang coba mengadu domba antara Jokowi dengan Mega. Salah satunya memviralkan video editan Mega menepis tangan Jokowi. Dipastikan video ini tak sesuai dengan aslinya.
Video itu merupakan potongan peristiwa yang terjadi saat Rakernas PDIP, 29 September di Jakarta. Dalam video yang beredar, Megawati tampak dituntun menuruni tangga oleh capres Ganjar Pranowo dan Presiden Jokowi. Terlihat Jokowi berada di sebelah kanan Megawati, sedangkan Ganjar berada di sebelah kiri.
Lalu, setelah selesai menuruni tangga, Megawati tampak seakan-akan menghempaskan tangan Jokowi. Sementara, tangan Ganjar tetap digenggam oleh Megawati.
Video itu pun viral dan jadi perbincangan di media sosial. Banyak netizen yang menilai itu pertanda awal mula renggangnya hubungan Megawati dan Jokowi. Bahkan, potongan video itu juga diunggah oleh pengacara kondang Hotman Paris Hutapea di akun Instagram pribadinya.
Setelah video itu viral, politisi PDIP Guntur Romli langsung memberikan bantahan. Lewat akun @GunRomli di X yang sebelumnya Twitter, dia mengunggah video utuh soal peristiwa yang sebenarnya terjadi.
Tampak dalam video utuh itu momen Megawati yang sedari awal meminta untuk digandeng oleh Jokowi dan Ganjar. Kemudian, terlihat Megawati beserta Jokowi dan Ganjar menuruni tangga. Lalu, sesampainya di bawah Megawati memang melepas genggaman tangan Jokowi, begitu juga dengan genggaman Ganjar
Megawati tampak melepas genggaman tangan Jokowi dan Ganjar karena hendak berbicara dengan Jokowi. Kedua tangan Megawati tampak aktif bergerak saat berbincang dengan Jokowi.
“Video yang diedit itu kan slow motion, kemudian dipotong, framing yang dilakukan lawan seolah-olah Ibu Mega menepis tangan Pak Jokowi dan berbuat kasar,” kata Guntur.
Padahal faktanya tidak demikian. Menurutnya, Megawati lah yang justru meminta untuk digandeng Jokowi dan Ganjar saat menuruni tangga itu.
Ketua DPP PDIP Puan Maharani menyebut tidak ada niatan dari Mega menghempaskan tangan Jokowi. “Yang turun tangga itu? Bukan (menghempaskan),” kata Puan di Jakarta, Rabu (25/10/2023).
Puan memastikan narasi yang ramai di medsos tidak benar. Menurutnya, Puan hubungan Mega dan Jokowi harmonis. Dia bilang, Mega tetap sayang kepada Jokowi meskipun anak sulungnya, Gibran Rakabuming menjadi kompetitor Ganjar di Pilpres 2024 mendarah.
“Jadi nggak ada saling hempas-hempas, nggak ada sama sekali, nggak. Kasih Ibu sepanjang masa. Urusan turun tangga aja sampai panjang,” heran Puan.
Sementara Ketua DPP PDIP Andreas Hugo Pereira meminta agar permainan politik adu domba antara Jokowi dan Mega dihentikan. “Sudah tahu politik kolonial adu domba, dipraktikan, ya kami bukan domba, nggak mau dong diadu,” cetus Andreas kepada Redaksi Kamis (26/10/2023).
Menurut Andreas, fatsun politik PDIP mengedepankan kesantunan. Bukan fatsun yang mudah mengadudomba antara satu pihak dengan pihak lainnya. “Terserah kalau yang kelasnya “domba” silakan membiarkan diri diadu-adu,” tegas dia.
Di dunia maya, video yang kadung tersebar itu menuai reaksi beragam dari warganet. Mayoritas warganet mengecam upaya mengadu domba antara Mega dengan Jokowi.
“Kemarin juga ada vidio beredar Ibu Mega hempaskan tangan Bapak Jokowi. Kemudian sekarang dibantah sama Ibu Puan. PDIP = Jokowi baik baik saja. PDIP punya Capres punya Cawapres, ini baru paten. Penyebar hoax mana patenlahhh,” tukas @Natanaelpakpak10.
Akun @BimaSen84525753 lebih meyakini apa yang dijelaskan Puan daripada yang beredar di dunia maya.
“Video yang viral itu tidak utuh. Sudah diedit. Video aslinya setelah tangan dihempaskan terus Bu Mega sambil tersenyum ngobrol sama Pak Jokowi, sambil seperti menjelaskan sesuatu tentang tangan Bu Mega. Kelakuan sebelah tuh yang suka edit video. Ingat kasus Bunyani,” pungkas dia.
Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie juga ikut mengecam. Lewat akun @grace_nat, dia menyayangkan video itu disebar dengan narasi untuk pecah belah. “Jika benar video tersebut editan, tentu layak dikecam. Beliau ibu kita bersama. Stop buat fitnah dan hoax agar pemilu kali ini damai, santun dan santuy,” cuitnya.
TangselCity | 13 jam yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu