TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Dilanjutkan Lagi Pasca Mangkrak Sejak 2017

LRT Velodrome-Manggarai Dipatok Rampung 3 Tahun

Oleh: Farhan
Kamis, 02 November 2023 | 14:15 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

JAKARTA - Pembangunan Light Rail Transit (LRT) Jakarta Fase 1B rute Velodrome-Manggarai akhirnya dilanjutkan setelah sempat mangkrak sejak 2017. Proyek ini dipatok selesai 2026.

Kelanjutan proyek LRT Velodrome-Manggarai ditandai dengan groundbreaking proyek itu di Jakarta International Ve­lodrome, Rawamangun, Jakarta Timur, Senin (30/10).

LRT Jakarta Fase ini memiliki jalur sepanjang 6,4 kilometer (km) dengan lima stasiun. Yakni, Stasiun Pemuda Rawamangun, Stasiun Pramuka BPKP, Stasiun Pasar Pramuka, Stasiun Matra­man dan Stasiun Manggarai.

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan, seperti LRTJakarta Fase 1A rute Kelapa Gading-Ve­lodrome, pembangunan LRT Fase 1B akan dikerjakan PT Jakarta Propertindo. Proyek ini diterus­kan untuk mendukung integrasi antarmoda di Stasiun Manggarai sebagai stasiun sentral.

“Setelah pembangunan Fase 1B ini selesai dan beroperasi, LRT Jakarta akan memiliki total 11 stasiun dengan panjang jalur 12,2 km yang ditempuh selama 26 menit,” kata Heru.

Pembangunan LRT Fase 1B, lan­jut Heru, akan digarap selama tiga tahun dengan trial run/uji coba ter­batas hingga Stasiun Rawamangun pada September 2024.

Dia meminta, seluruh pihak yang terlibat dalam pembangunan LRT Fase 1B ini dapat memak­simalkan kinerjanya baik secara kualitas maupun kuantitas. Sehingga seluruh proses pembangunan dapat berjalan dengan lancar dan selesai tepat waktu.

Heru menuturkan, dengan per­panjangan rute ini, penumpang LRT Jakarta diproyeksikan bisa mencapai 180 ribu penumpang per hari. Perpanjangan rute ini juga dapat terintegrasi dengan moda transportasi publik lainnya.

“Pemerintah Provinisi (Pem­prov) DKI Jakarta ingin menghadirkan moda transportasi berbasis rel untuk memfasilitasi peningkatan mobilitas masyarakat, mengurangi angka kemacetan dan memperbaiki kualitas udara Kota Jakarta,” tegasnya.

Menteri Perhubungan (Men­hub) Budi Karya Sumadi yang turut hadir dalam ground­breaking, mengapresiasi Pem­prov DKI Jakarta yang serius mengembangkan angkutan mas­sal perkotaan.

BKS-sapaan Budi Karya bilang, dengan pembangunan LRT sam­pai ke Stasiun Manggarai, maka integrasi antarmoda antara LRT, MRT, Kereta Commuter Line dan Kereta Cepat Jakarta-Bandung akan berjalan lebih baik.

BKS menuturkan, Jakarta ada­lah kota percontohan. “Niatan baik dari Pemprov DKI ini perlu diapresiasi. Karena dengan adanya anggaran dan inisiasi dari Pemprov DKI akan menghasilkan angkutan massal perkotaan yang bisa menjadi contoh bagi provinsi-provinsi lain,” kata BKS.

Pembangunan LRT yang di­lakukan secara bertahap, lanjut BKS, penting untuk diteruskan karena berdampak pada penu­runan kemacetan, meningkatkan kelestarian lingkungan dan mengurangi polusi. Sebab transpor­tasi publik ini dapat mendorong masyarakat beralih dari penggu­naan kendaraan pribadi menjadi transportasi publik.

BKS berpesan, kegiatan antarmo­da harus menjadi suatu perencanaan yang lebih matang. Dia optimistis Pemprov DKI punya dedikasi, kemampuan finansial dan memi­liki suatu niatan baik yang menjadi contoh di seluruh Indonesia.

Selain itu, dia mengimbau semua stakeholder, DPRD DKI Jakarta, masyarakat dan provinsi lain untuk lebih fokus dan mengimprovisasi angkutan mas­sal perkotaan itu menjadi eksis.

BKS berharap, DPRD DKI Jakarta bisa terus mendukung Pemprov DKI Jakarta untuk membangun lebih banyak moda transportasi massal. “Kepada DPRD, berikanlah anggaran angkutan massal karena itu adalah suatu yang baik untuk kita semua,” ujarnya.

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Rany Mauliani menegaskan, pihaknya mendukung pembangunan LRT Fase 1B. Dia berharap, LRT di rute tersebut dapat membantu warga.

“Yakni, membantu dengan memberikan service terbaik di bidang transportasi, mengatasi kemacetan dan polusi,” kata Rany saat menghadiri groundbreaking pembangunan LRT Fase 1B.

Politisi Partai Gerindra itu mengimbau Jakpro sebagai penye­lenggara proyek mengoptimalkan kinerja sehingga seluruh proses pembangunan dapat berjalan dengan lancar dan rampung sesuai target yang telah ditetapkan.

“Kami siap untuk mengawasi pembangunannya. Sehingga masyarakat bisa segera me­nikmati LRT ini,” ujarnya.

Direktur Utama PT Jakpro Iwan Takwin menyatakan, siap melakukan pembangunan LRT sesuai waktu yang telah direncanakan dan merampung­kan target di tahun pertama dari stasiun Velodrome sampai sta­siun Pemuda Rawamangun.

Iwan menjelaskan, pembangunan LRT Fase 1B menggu­nakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta dengan nilai in­vestasi Rp 5,5 triliun.

Selain meningkatkan konek­tivitas antar wilayah, Iwan bilang, pembangunan LRT Fase 1B juga berpotensi meningkatkan daya saing Kota Jakarta sekaligus memberikan dampak ekonomi.

“Misalnya peningkatan penda­patan warga sekitar seiring dengan meningkatnya aktivitas masyarakat di sekitar stasiun,” tandasnya.

Komentar:
Bapenda
ePaper Edisi 03 Mei 2024
Berita Populer
10
Inisial B

Opini | 2 hari yang lalu

GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo