Dilanjutkan Lagi Pasca Mangkrak Sejak 2017
LRT Velodrome-Manggarai Dipatok Rampung 3 Tahun
JAKARTA - Pembangunan Light Rail Transit (LRT) Jakarta Fase 1B rute Velodrome-Manggarai akhirnya dilanjutkan setelah sempat mangkrak sejak 2017. Proyek ini dipatok selesai 2026.
Kelanjutan proyek LRT Velodrome-Manggarai ditandai dengan groundbreaking proyek itu di Jakarta International Velodrome, Rawamangun, Jakarta Timur, Senin (30/10).
LRT Jakarta Fase ini memiliki jalur sepanjang 6,4 kilometer (km) dengan lima stasiun. Yakni, Stasiun Pemuda Rawamangun, Stasiun Pramuka BPKP, Stasiun Pasar Pramuka, Stasiun Matraman dan Stasiun Manggarai.
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan, seperti LRTJakarta Fase 1A rute Kelapa Gading-Velodrome, pembangunan LRT Fase 1B akan dikerjakan PT Jakarta Propertindo. Proyek ini diteruskan untuk mendukung integrasi antarmoda di Stasiun Manggarai sebagai stasiun sentral.
“Setelah pembangunan Fase 1B ini selesai dan beroperasi, LRT Jakarta akan memiliki total 11 stasiun dengan panjang jalur 12,2 km yang ditempuh selama 26 menit,” kata Heru.
Pembangunan LRT Fase 1B, lanjut Heru, akan digarap selama tiga tahun dengan trial run/uji coba terbatas hingga Stasiun Rawamangun pada September 2024.
Dia meminta, seluruh pihak yang terlibat dalam pembangunan LRT Fase 1B ini dapat memaksimalkan kinerjanya baik secara kualitas maupun kuantitas. Sehingga seluruh proses pembangunan dapat berjalan dengan lancar dan selesai tepat waktu.
Heru menuturkan, dengan perpanjangan rute ini, penumpang LRT Jakarta diproyeksikan bisa mencapai 180 ribu penumpang per hari. Perpanjangan rute ini juga dapat terintegrasi dengan moda transportasi publik lainnya.
“Pemerintah Provinisi (Pemprov) DKI Jakarta ingin menghadirkan moda transportasi berbasis rel untuk memfasilitasi peningkatan mobilitas masyarakat, mengurangi angka kemacetan dan memperbaiki kualitas udara Kota Jakarta,” tegasnya.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi yang turut hadir dalam groundbreaking, mengapresiasi Pemprov DKI Jakarta yang serius mengembangkan angkutan massal perkotaan.
BKS-sapaan Budi Karya bilang, dengan pembangunan LRT sampai ke Stasiun Manggarai, maka integrasi antarmoda antara LRT, MRT, Kereta Commuter Line dan Kereta Cepat Jakarta-Bandung akan berjalan lebih baik.
BKS menuturkan, Jakarta adalah kota percontohan. “Niatan baik dari Pemprov DKI ini perlu diapresiasi. Karena dengan adanya anggaran dan inisiasi dari Pemprov DKI akan menghasilkan angkutan massal perkotaan yang bisa menjadi contoh bagi provinsi-provinsi lain,” kata BKS.
Pembangunan LRT yang dilakukan secara bertahap, lanjut BKS, penting untuk diteruskan karena berdampak pada penurunan kemacetan, meningkatkan kelestarian lingkungan dan mengurangi polusi. Sebab transportasi publik ini dapat mendorong masyarakat beralih dari penggunaan kendaraan pribadi menjadi transportasi publik.
BKS berpesan, kegiatan antarmoda harus menjadi suatu perencanaan yang lebih matang. Dia optimistis Pemprov DKI punya dedikasi, kemampuan finansial dan memiliki suatu niatan baik yang menjadi contoh di seluruh Indonesia.
Selain itu, dia mengimbau semua stakeholder, DPRD DKI Jakarta, masyarakat dan provinsi lain untuk lebih fokus dan mengimprovisasi angkutan massal perkotaan itu menjadi eksis.
BKS berharap, DPRD DKI Jakarta bisa terus mendukung Pemprov DKI Jakarta untuk membangun lebih banyak moda transportasi massal. “Kepada DPRD, berikanlah anggaran angkutan massal karena itu adalah suatu yang baik untuk kita semua,” ujarnya.
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Rany Mauliani menegaskan, pihaknya mendukung pembangunan LRT Fase 1B. Dia berharap, LRT di rute tersebut dapat membantu warga.
“Yakni, membantu dengan memberikan service terbaik di bidang transportasi, mengatasi kemacetan dan polusi,” kata Rany saat menghadiri groundbreaking pembangunan LRT Fase 1B.
Politisi Partai Gerindra itu mengimbau Jakpro sebagai penyelenggara proyek mengoptimalkan kinerja sehingga seluruh proses pembangunan dapat berjalan dengan lancar dan rampung sesuai target yang telah ditetapkan.
“Kami siap untuk mengawasi pembangunannya. Sehingga masyarakat bisa segera menikmati LRT ini,” ujarnya.
Direktur Utama PT Jakpro Iwan Takwin menyatakan, siap melakukan pembangunan LRT sesuai waktu yang telah direncanakan dan merampungkan target di tahun pertama dari stasiun Velodrome sampai stasiun Pemuda Rawamangun.
Iwan menjelaskan, pembangunan LRT Fase 1B menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta dengan nilai investasi Rp 5,5 triliun.
Selain meningkatkan konektivitas antar wilayah, Iwan bilang, pembangunan LRT Fase 1B juga berpotensi meningkatkan daya saing Kota Jakarta sekaligus memberikan dampak ekonomi.
“Misalnya peningkatan pendapatan warga sekitar seiring dengan meningkatnya aktivitas masyarakat di sekitar stasiun,” tandasnya.
Nasional | 13 jam yang lalu
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Olahraga | 13 jam yang lalu
Galeri | 1 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 12 jam yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu