Elektabilitas Jagoannya Kesalip
Kubu Ganjar Dan Mahfud Yakin Masih Bisa Ngejar

JAKARTA - Hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA terbaru menyebut, jarak elektabilitas pasangan Capres-Cawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dengan pesaing beratnya, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, sudah semakin lebar. Pada November ini, jaraknya 11,7 persen.
Menanggapi hasil survei ini, Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Cheryl Anelia Tanzil mengaku semakin pede jagoannya akan memenangkan Pilpres 2024. Hasil survei ini juga membuktikan masyarakat menginginkan Pemilu yang riang gembira.
“Kami di TKN tentu berterima kasih atas kepercayaan masyarakat terhadap pasangan Prabowo-Gibran. Ini menjadi bukti bahwa gaya kampanye yang mengedepankan politik merangkul serta riang gembira mendapatkan tempat di hati masyarakat,” jelas Cheryl kepada Rakyat Merdeka, Selasa (21/11/2023).
Bagi Cheryl, politik merangkul yang menjadi gaya kampanye riang gembira, harus tetap diikuti adu gagasan serta visi misi.
“Kami meyakini masyarakat juga sudah cerdas dan menjadikan visi misi dan program sebagai pertimbangan utama. Ibarat makanan, ini adalah hidangan utamanya,” terangnya.
Meski berbagai hasil survei ini positif, menurut Cheryl, TKN dan seluruh relawan pendukung tak boleh kehilangan fokus dalam kampanye.
“Semua lini sudah on the track. Tapi mari kita terus bekerja menyerap aspirasi dan isi kampanye dengan sosialisasi visi, misi, dan program,” imbaunya.
Sementara itu kubu Ganjar-Mahfud sama sekali tidak khawatir terhadap hasil survei LSI Denny JA itu.
“Kalau benar tertinggal, masih bisa dikejar. Tetapi kita tahu sama tahu hasil survei ini bisa dipesan, dan sangat dinamis,” kata Ketua Umum Kebangkitan Indonesia Baru (KIB) sekaligus Juru Bicara Gabungan Forum Relawan Jokowi Taki Reinhard Parapat kepada Rakyat Merdeka (Tangsel Pos Group)
Dia yakin, Ganjar-Mahfud keluar sebagai pemenang Pilpres 2024. Apalagi, dukungan dari berbagai simpul relawan terus berdatangan.
Relawan Ganjar-Mahfud juga tak selesai sebatas deklarasi. Mereka sangat militan dan langsung bekerja turun bertemu akar rumput.
“Duet ini yang paling berkualitas. Minim catatan dan track record buruk. Masyarakat di bawah sangat welcome dengan Mas Ganjar, dan Pak Mahfud,” tuturnya.
Dia juga menyakini, Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud punya formula jitu. Yakni dengan mendatangi tokoh-tokoh kunci masyarakat untuk menyampaikan apa yang sebenarnya menjadi kekhawatiran para cendekia, akademisi, aktivis, atas kondisi demokrasi saat ini.
Taki meyakini, berbagai isu seputar konstitusi dan ambisi meraih kekuasaan dengan berbagai cara ini, tak hanya jadi hidangan masyarakat kelas menengah. Masyarakat di bawah sudah melek informasi dan tahu praktik-praktik kotor demokrasi. “Ini yang kami lakukan di bawah, menyampaikan door to door dengan bahasa akar rumput,” tegasnya.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto juga tak risau dengan banyaknya hasil survei yang menyebut, Ganjar-Mahfud kalah dari Prabowo-Gibran. Dia menyatakan bahwa hasil survei dapat berubah kapan saja.
“Bagi kami, survei itu setiap saat berubah. Ketika diumumkan, itu sudah berubah,” ujar Hasto kepada media di Hotel Sari Pan Pasific, Menteng, Jakarta Pusat pada Sabtu (18/11/2023).
Sebelumnya, LSI Denny JA kembali merekam elektabilitas Capres-Cawapres 90 hari jelang pencoblosan Pilpres 14 Februari 2024. Isu putusan Mahkamah Konstitusi (MK), dinasti politik, demokrasi yang mendung, yang ditujukan sangat masif, intens, sistematis, menyerang Jokowi dan pasangan Prabowo-Gibran, disebut tak memiliki efek elektoral negatif.
“Sebaliknya, elektabilitas Prabowo-Gibran justru meroket. Ganjar-Mahfud justru merosot, dan Anies-Muhaimin untuk pertama kalinya beranjak naik konsisten,” kata Peneliti Senior LSI Denny JA, Adjie Al Faraby saat konferensi pers hasil survei di Jakarta Timur, Senin (20/11/2023).
Dalam hasil survei terbarunya, jika Pilpres dilaksanakan saat survei dilakukan, Prabowo-Gibran masuk putaran kedua. Sisa tiket diperebutkan Ganjar-Mahfud dan Anies-Muhaimin.
Prabowo-Gibran berada di posisi teratas dengan elektabilitas 40,3 persen. Posisi kedua adalah Ganjar-Mahfud 28,6 persen disusul Anies-Muhaimin dengan 20,3 persen. Sebesar 10,8 persen menyatakan belum memutuskan.
Saat ini, selisih Prabowo-Gibran dengan pesaing terdekatnya yaitu Ganjar-Mahfud sudah 2 digit, yakni 11,7 persen. Jarak elektabilitas Prabowo-Gibran dengan Ganjar-Mahfud kian melebar. Padahal bulan Oktober 2023, selisih elektabilitas 1,5 persen.
Terdapat penurunan elektabilitas Ganjar-Mahfud. Pada bulan Oktober 2023, elektabilitas Ganjar-Mahfud 35,3 persen. Saat ini di bulan November 2023, elektabilitas-nya turun jadi 28,6 persen. Turun 6,7 persen. Ini penurunan terbesar untuk Ganjar sepanjang tahun 2023.
Sementara Anies-Muhaimin elektabilitasnya mengalami kenaikan. Pada September 2023 elektabilitasnya 15 persen, Oktober naik jadi 17,2 persen dan November naik kembali menjadi 20,3 persen. Ini trend kenaikan pertama kali yang mulai konsisten dialami Anies-Muhaimin 2023. “Prabowo-Gibran unggul dua digit. Ganjar-Mahfud menurun, dan Anies-Muhaimin naik,” tuturnya.
Mengapa Prabowo-Gibran meroket padahal banyak diserang usai putusan MK? Elektabilitas Prabowo secara individu naik. Januari 2023, elektabilitas individu Prabowo 25,4 persen hingga November elektabilitas Prabowo berada di angka 41,1 persen.
Pos Banten | 9 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu