Dorong Ketahanan Pangan
IKN Cetak Petani Modern Dan Ramah Lingkungan
IKN - Otorita Ibu Kota Negara (OIKN) Nusantara memastikan pertanian tetap ada di IKN. Untuk itu, para petani di sana bakal mendapat tantangan bagaimana memenuhi kebutuhan pangan yang berkualitas dan ramah lingkungan.
Kepala Deputi Bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam OIKN Myrna Asnawati Safitri mengatakan, para petani di IKN bertani secara intensif dengan pertanian ramah lingkungan dan menggunakan pupuk organik serta pupuk kimia yang terukur.
“Petani IKN juga akan memanfaatkan maksimal lahan, ruang, air, untuk mendapatkan hasil maksimal,” kata Myrna di Gelora Pemuda Samboja Barat, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Minggu (26/11/2023).
Untuk food systems, kata dia, seperti yang menjadi arahan dalam perincian rencana induk, akan menghasilkan pangan alternatif yang lebih ramah lingkungan dan berkualitas.
“Termasuk dari sisi protein. Misalnya, lebih banyak dikembangkan pada protein-protein nabati,” ujar Myrna.
Dalam kesempatan itu ditampilkan teknologi, alat dan mesin pertanian, benih dan bibit, pupuk, hasil-hasil pertanian, produk olahan hasil pertanian, hingga kredit perbankan untuk usaha pertanian.
Menurut Myrna, produksi pangan yang lebih ramah lingkungan perlu ditunjang melalui transformasi pada sektor pertanian di IKN untuk menjadi climate smart agriculture. Hal tersebut prosesnya sudah dimulai oleh OIKN saat ini.
“Kita ingin menciptakan generasi yang lebih sehat dan diawali dari konsumsi. Hal yang diperhatikan, yakni bagaimana kualitas dan ketersediaan pangan yang ramah lingkungan menjadi strategi penting dalam sektor agrikultur di IKN,” katanya.
Myrna mengatakan, sektor pertanian IKN harus menjadi model pertanian yang terbaik dalam pemenuhan pangan berkualitas bagi masyarakat, dengan tetap menjaga keseimbangan ekologi.
Berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 63 Tahun 2022 tentang Perincian Rencana Induk Ibu Kota Nusantara, pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan merata akan diungkit dengan pembangunan IKN sebagai super hub ekonomi.
Hal ini juga menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari upaya transformasi ekonomi di IKN dan Provinsi Kalimantan Timur, serta daerah mitra di Pulau Kalimantan.
Super hub IKN dapat diwujudkan melalui pengembangan sejumlah klaster ekonomi yang berdaya saing dan inovatif. Tentunya dengan dukungan infrastruktur yang memadai dan berkualitas.
Salah satunya, klaster industri berbasis pertanian berkelanjutan yang mencakup pengembangan pusat produksi dan inovasi pangan berbasis nabati, berkelanjutan dan tanggap menghadapi tren kesehatan/ kebugaran masa depan. Pengembangannya fokus pada protein nabati, herbal dan nutrisi, serta produk ekstrak tumbuhan.
Myrna menjelaskan, pengembangan super hub digerakkan dengan pengembangan pusat produksi dan inovasi makanan nabati, serta pangan berkelanjutan dan tangguh di masa depan untuk mendukung kesehatan/kebugaran.
Hal ini didasari pada aspirasi untuk beralih fokus dari komoditas pertanian biasa ke proses manufaktur yang memiliki nilai tambah, dengan memanfaatkan tren pasar mengenai kesehatan dan keberlanjutan, serta keanekaragaman hayati alami di wilayah Kalimantan Timur.
Komoditas yang diperkuat dan sebagian ditingkatkan nilai tambahnya, antara lain padi, sawit, akuakultur, serta berbagai tanaman untuk diolah menjadi ekstrak tumbuhan, protein alternatif, produk herbal, serta nutrisi dan nutraeutical.
Kepala OIKN Bambang Susantono mengungkapkan, ada dua kunci utama terkait pertanian modern di IKN Nusantara. Pertama, dengan menerapkan teknologi baru untuk meningkatkan produktivitas pertanian.
“Tidak seperti business as usual, tetapi mengeluarkan teknologi yang baru,” ujar Bambang di Jakarta, Sabtu (25/11/2023).
Kedua, terkait lingkungan hidup, akan menggunakan teknologi baru yang bersahabat dengan lingkungan.
“Tidak ada lagi pestisida yang tidak ramah lingkungan, semuanya harus kita lakukan sesuai kaidah lingkungan hidup. Karena IKN ini hijau,” ujarnya.
Selain itu, kata Bambang, untuk mendukung ketahanan pangan di Nusantara, tidak hanya dicapai secara mandiri, tetapi berkolaborasi dengan daerah mitra.
Dia mengajak masyarakat menjadi petani yang modern. Para petani di IKN harus menerapkan inovasi teknologi pertanian.
“Tidak bisa lagi petani pakai cara yang biasa, karena menjadi referensi nasional. Semua orang melihat petani ibu kota seperti apa,” imbuhnya
Olahraga | 1 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 20 jam yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 8 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Olahraga | 22 jam yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu