Dapil Banten III

SERPONG - Petahana dari Dapil Banten III benar-benar terancam. Masuknya nama-nama besar di dapil yang meliputi Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan ini membuat persaingan semakin ketat.

Terdapat 10 petahana dari dapil ini. Mereka adalah Moh Rano Alfath dari PKB, Andi Ahmad Dara dari Partai Golkar, Mulyanto dari PKS, Muhammad Rizal dari PAN, Zulfikar Hamonangan dari Partai Demokrat. Gerindra mendapat dua kursi melalui Sufmi Dasco Ahmad dan Martina. Sedangkan PDIP merajai dengan tiga kursi melalui Rano Karno, Marinus Gea, dan Ananta Wahana.

Dari sisi penantang ada nama-nama pengurus partai dari pusat, termasuk mantan gubernur dan mantan wali kota yang memperebutkan kursi di Senayan. Mereka adalah Wahidin Halim dari Partai Nasdem dan Airin Rachmi Diany dari Golkar. NasDem ingin pecah telur dengan memajukan Wahidin. Sementara Golkar, ingin menambah kursi melalui Airin.

Kemudian ada juga mantan presenter Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka yang maju dari PSI. Yang mengejutkan, di dapil neraka ini, Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo juga turun gunung mencalonkan diri.

Wahidin Halim mengaku tak gentar menghadapi Rano Karno dan Airin. Selain menjadi kompetitor di dapil, Rano Karno dan Airin merupakan ketua tim pemenangan Capres-Cawapres di Banten. “Tidak apa-apa mereka menjadi ketua, yang penting saya menang,” katanya.

Meski tak menjabat sebagai ketua Tim Pemenangan Daerah (TPD) Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar di Banten, dirinya yakin bisa lolos ke parlemen. Ia mengaku sudah berpengalaman di dunia politik dan memiliki sejumlah strategi untuk memenangkan AMIN dan NasDem pada Pemilu 2024.

Ia optimis, dirinya, AMIN serta NasDem bakal menang di Provinsi Banten, dengan target suara yang sebanyak-banyaknya. “Efek domino Anies ke NasDem juga ada, kita lihat saja perolehan pileg seperti apa,” cetusnya.

Penantang lainnya, Muhammad Dwiki Ramadhani juga optimis bisa melenggang ke Senayan. Ia telah membangun infrastruktur pemenangan, dengan membentuk relawan dan memberikan bimbingan teknis untuk memantapkan perolehan suara di Dapil Banten III.

Dwiki terus melakukan konsolidasi, dan meminta para relawannya agar terus bergerak untuk menyosialisasikan dirinya sebagai caleg DPR. “Itulah kerja-kerja yang terus dilakukan oleh teman-teman,” tambah pria yang juga menjabat sebagai Ketua DPD PAN Kota Tangerang ini.

Dwiki mengatakan, para relawan tersebut sudah dianggap sebagai keluarganya. Alhasil, ikatan emosinal dan silaturahmi dalam terjalin dalam jangka panjang.

Soal target perolehan suara, Dwiki menargetkan perolehan suara yang realistis di Dapil Banten III. “Secara nasional, DPP Partai Amanat Nasional menargetkan dua kursi di Dapil Banten III. Kalau saya pribadi menargetkan perolehan 60 ribu suara,” katanya.

Direktur Eksekutif Trias Politik Strategis, Agung Baskoro menilai, Dapil Banten III dipenuhi para bintang. Persaingan pun akan ketat. Artinya, petahana tak bisa santai-santai saja. “Para petahana akan mendapat lawan sepadan dari penantang yang didukung oleh popularitas dan logistik mumpuni,” kata Agung.

Untuk memenangkan pertarungan, petahana maupun penantang mesti intensif berada di dapil untuk melakukan beragam aktivitas hingga hari H pemilihan. Di titik inilah selain modal popularitas dan logistik, soliditas mesin politik seperti partai, relawan, dan simpatisan diuji dalam meraih suara.

Kata Agung, para caleg baik petahana maupun penantang dari PDIP, Gerindra, NasDem, dan PKB lebih diuntungkan karena memiliki Capres atau Cawapres. Sehingga bisa menerima coat tail effect Pilpres.

“Di luar PDIP, Gerindra, Nasdem, dan PKB, para caleg di Dapil Banten III mesti berjuang ekstra agar bisa terpilih. Karena begitu kompetitifnya peta persaingan di tengah pilpres yang digelar serentak,” pungkasnya.