Erick Optimis, Setoran Dividen BUMN Tahun 2024 Pecahkan Rekor Lagi
JAKARTA - Target Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memecahkan rekor setoran dividen 2023 pada tahun depan, masuk akal. Sebab, perusahaan pelat merah masih memiliki banyak potensi kerek pendapatan.
Jumlah setoran dividen BUMN ke kas negara mencapai Rp 81,5 triliun hingga 12 Desember 2023. Mayoritas dividen disumbang oleh perusahaan pelat merah kelas kakap.
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyebut, angka tersebut melebihi target. Atau setara 166,1 persen dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023 yang sebesar Rp 49,1 triliun. Dan, setara 100 persen dalam Peraturan Presiden (Perpres) 75 Tahun 2023.
Pengamat BUMN dari Universitas Indonesia (UI) Toto Pranoto menilai, pencapaian tersebut patut diapresiasi. Sebab, hal tersebut sebagai hasil dari upaya restrukturisasi BUMN yang sudah menjadi kebijakan kementerian yang dinahkodai Erick Thohir.
Tetapi, menurutnya, BUMN masih memiliki banyak ruang dan potensi besar dalam meningkatkan kontribusi.
“Artinya, hal ini dapat membuat semakin banyak BUMN yang berkontribusi terhadap dividen ke negara,” ucap Toto kepada Redaksi, kemarin.
Sebab, pundi-pundi laba BUMN pada 2022 juga masih didorong adanya wind fall profit akibat kondisi eksternal, yang mana harga komoditas mengalami kenaikan tajam.
Ia melanjutkan, pencapaian kinerja BUMN ini masih didominasi sumbangan dari kelompok blue chips BUMN. Seperti Himbara (Himpunan Bank Milik Negara), PT Pertamina (Persero), PT Semen Indonesia (Persero) Tbk atau SIG dan Holding Mind ID.
“Laba konsolidasi yang bisa menembus Rp 300 triliun di tahun lalu, merupakan hasil kerja keras dan tugas wajib Kementerian BUMN untuk melanjutkannya di tahun ini dan di tahun mendatang,” katanya.
Apalagi target setoran BUMN juga naik dari dari Rp 49,1 triliun menjadi Rp 81,5 triliun dalam APBN 2023. Toto menilai, hal ini tidak lepas dari kemampuan BUMN menciptakan laba konsolidasi di atas Rp 300 triliun pada 2022.
“Agar semakin banyak BUMN menyumbang dividen ke negara, perlu juga dicermati sampai seberapa jauh kondisi ini akan bertahan untuk menjamin tingkat profit BUMN di seluruh sektor,” imbaunya.
Lebih jauh Toto melihat, beberapa tekanan yang masih di hadapi dunia usaha maupun BUMN, adalah pertama, perang Rusia dengan Ukraina yang sudah menyebabkan harga minyak mentah dan pangan membebani banyak negara.
Kondisi ini dikhawatirkan menyengsarakan rakyat. Sehingga menjadi tugas BUMN untuk mengurangi beban masyarakat saat harga pangan naik tajam.
Kemudian dari tantangan jumlah BUMN. Per Oktober 2023 berkurang dari 74 BUMN per Desember 2022 menjadi 65 BUMN.
Bahkan Kementerian BUMN menggabungkan 13 perusahaan di bawah Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) menjadi dua subholding, yakni PalmCo dan SupportingCo.
Dari program perampingan yang dilakukan hingga Oktober 2023, Kementerian BUMN juga telah menyelesaikan sejumlah aksi korporasi utama. Ini dalam rangka penyelarasan dan restrukturisasi portofolio BUMN.
Seperti penyempurnaan struktur korporasi Mind ID dengan mengalihkan saham negara di Inalum, Antam, Timah, Bukit Asam dan Freeport ke Mind Id.
Di beberapa kesempatan, Menteri BUMN Erick Thohir juga telah memastikan, setoran BUMN ke negara pada 2024 dari tahun buku 2023 naik menjadi Rp 85 triliun.
Ia optimistis, setoran itu akan bisa tercapai meski Indonesia memasuki tahun politik pada 2024.
“Insya Allah tahun depan bisa tembus Rp 85 triliun. Jadi kita akan pecahkan rekor lagi dividen terbesar sepanjang sejarah,” ucap Erick di Jakarta, Senin (18/12/2023).
Ia menegaskan, pesta politik lima tahunan bukan berarti ujung dari segalanya. Indonesia sudah berumur lebih dari puluhan tahun, sehingga BUMN selalu serius menjaga Good Corporate Governance (GCG). Dan juga menargetkan Key Performance Indicator (KPI) yang sudah ditargetkan.
“Insya Allah kinerja BUMN akan selalu terjadi terjadi perbaikan,” tegasnya.
Sebelumnya berdasarkan catatan Kemenkeu, jumlah dividen BUMN pada periode laporan per 12 Desember 2023, lebih banyak jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, setoran dividen BUMN ke kas negara telah mencapai Rp 81,5 triliun hingga 12 Desember 2023.
“Sampai dengan 12 Desember kita sudah mendapatkan dividen sesuai dengan target Perpres 75 Tahun 2023,” ujar Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN Kita, Jumat (15/12/2023).
Realisasi dividen ini utamanya disumbang oleh setoran dividen BUMN perbankan sebesar Rp 40,8 triliun dan non perbankan sebesar Rp 40,7 triliun.
Setoran dividen BUMN ini masuk ke dalam pos pendapatan Kekayaan Negara Dipisahkan (pendapatan KND). Ini kemudian turut menyumbang Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dalam periode laporan.
“Ini bagus, artinya BUMN-BUMN, terutama yang sehat, telah mampu membayarkan dividen pada negara dengan cukup tinggi kenaikannya,” tutupnya.
Nasional | 18 jam yang lalu
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Olahraga | 18 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Galeri | 1 hari yang lalu
Nasional | 17 jam yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu