Soal Usulan Hak Angket, PPP Masih Mikir-mikir
JAKARTA - Calon Presiden (Capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo mendorong partai pengusungnya di DPR menggulirkan hak angket atas dugaan kecurangan Pilpres 2024. Namun, seruan ini belum mendapatkan respons yang baik. PDI Perjuangan (PDIP) bilang siap. Sedangkan PPP, masih pikir-pikir.
Politikus PDIP, Adian Napitupulu mendukung penuh wacana Ganjar. Hak angket di DPR menjadi solusi di tengah kebuntuan jalur hukum lainnya untuk mengungkapkan berbagai dugaan kecurangan Pemilu 2024.
Saat ini alam pikiran rakyat tak percaya dengan lembaga negara, seperti KPU dan Mahkamah Konstitusi (MK). "Pilihannya memang hak angket untuk menyelidiki dugaan kecurangan pada pelaksanaan Pemilu 2024," kata Adian dalam keterangannya, Rabu (21/2/2024).
Anggota Komisi VII DPR ini menilai, saat ini, berbagai dugaan kecurangan telah ditemukan rakyat dan partai politik. Mereka bingung saat akan melaporkannya. "Ngadu ke mana? MK ada pamannya. Lalu ke mana? Mau tidak mau pilihannya hak angket," tegas Adian.
Sementara Ketua DPP PPP, Ahmad Baidowi mengatakan, PPP masih mengkaji usulan ini. Sebab, saat ini masih fokus mengawal rekapitulasi suara Pemilu Legislatif (Pileg) 2024.
"Nanti kami kaji data-datanya. Apalagi sekarang masih reses. Kita akan lihat pada masa sidang yang akan datang," kata Awiek.
Sedangkan Presiden Jokowi santai menjawab wacana hak angket Pemilu 2024 ini. Kata Jokowi, usulan ini hak berdemokrasi. "Itu hak demokrasi, nggak apa-apa, kan," kata Jokowi usai menghadiri puncak Hari Pers Nasional 2024 di Ecovention, Ancol, Jakarta Utara, Selasa (20/2).
Usulan hak angket ini dilontarkan Ganjar kepada partai pengusung saat rapat tertutup di TPN, Kamis (15/2/2024). Mantan Gubernur Jawa Tengah dua periode ini menyebut, pelaksanaan Pilpres diduga sarat dengan kecurangan Terstruktur, Sistematis, dan Masif (TSM). Namun, hak angket kudu mendapat dukungan partai lain agar memenuhi syarat lebih dari 50 persen anggota DPR.
Di kubu Koalisi Indonesia Maju (KIM) tegas menolak hak angket.
"Ya kalau hak angket kan hak politisi DPR. Tapi Partai Golkar dan partai koalisinya itu pasti akan menolak," kata Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (21/2/2024).
Menteri Koordinator Perekonomian ini pede hak angket bakal kandas. Sebab, koalisi Pemerintahan ini semakin solid dengan masuknya Partai Demokrat. "Dengan masuknya Mas Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), kekuatan partai di luar Pemerintah semakin sedikit," ujarnya.
Olahraga | 2 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 13 jam yang lalu
Olahraga | 15 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 17 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu