Ekonomi Global Diterjang Badai
SERPONG - Situasi ekonomi dunia makin tak menentu. Perang Rusia-Ukraina, ditambah konflik İran-Israel yang makin memanas bakal memperburuk ekonomi global.
Apalagi sejak dua pekan terakhir, dolar AS terus menguat terhadap mata uang lainnya. Akibatnya puluhan negara di Asia, Eropa dan Afrika diprediksi bakal mengalami resesi. Beberapa di antaranya, terancam jadi negara gagal.
Konflik di berbagai belahan dunia mengakibatkan suplai pangan dan energi ke banyak negara terhambat, bahkan tersumbat. Akibatnya, harga minyak naik mendekati 100 dolar AS per barel.
Menguatnya dolar AS dan melonjaknya harga minyak dunia membuat negara-negara yang tak punya sumber energi dan pangan, terpuruk. Bahkan, rakyatnya terancam kelaparan.
Oleh karena itu, langkah antisipasi perlu dilakukan seluruh kementerian, BUMN dan dunia usaha. Ini penting, untuk menjaga ketahanan pangan dan energi.
Ke depan ini, stok pangan harus dijaga supaya bisa memenuhi kebutuhan rakyat dalam jangka panjang. Hal serupa mesti dilakukan dalam menjaga stok energi untuk masyarakat.
Oleh karena itu, kita berharap, produksi pangan nasional tahun ini jauh lebih tinggi dari tahun lalu. Kita juga berharap, persediaan energi tahun ini lebih besar dari tahun lalu.
Kalau stok pangan dan energi kita cukup besar, lonjakan harga tak akan terjadi. Artinya, laju inflasi tahun ini akan terkendali seperti tahun 2023.
Resesi ekonomi yang dialami Jepang dan Inggris diprediksi bakal meluas ke negara-negara lain di Asia dan Eropa. Terutama mereka yang tak mampu mengendalikan linflasi.
Meski ekonomi dunia diprediksi bakal memburuk, ekonomi Indonesia tahun ini tetap harus tumbuh di atas 5 persen. Caranya, pertama, pacu ekspor komoditi unggulan dan kedua, genjot investasi yang mampu menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar.
Untuk itu, kita berharap, pihak Kementerian Perdagangan dan Bea Cukai memberikan kemudahan bagi dunia usaha, baik BUMN maupun swasta yang ingin menembus pasar internasional.
Sekali lagi, kondiai ekonomi global memang kini makin tak menentu, tapi kalau kita kompak, peluang pasar yang ada, bisa digarap lebih optimal. Dan, devisa yang diperoleh akan memperkuat ekonomi negeri ini menghadapi resesi dunia.
Nasional | 1 hari yang lalu
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
TangselCity | 7 jam yang lalu
Galeri | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Galeri | 2 hari yang lalu