TangselCity

Ibadah Haji 2024

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Eko Patrio Disebut-sebut Masuk Bursa Kabinet

Oleh: Farhan
Rabu, 08 Mei 2024 | 10:10 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

JAKARTA - Nama Eko Hendro Purnomo yang disebut-sebut masuk bursa kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, bikin heboh dunia maya. Beragam komentar diungkapkan netizen. Ada juga yang sanksi pada kemampuannya, karena pria yang biasa dipanggil Eko Patrio itu lebih dikenal sebagai komedian.
Nama Eko masuk dalam bur­sa kabinet Prabowo-Gibran dihembuskan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Minggu (5/05/2024) di kawasan SCBD, Kebayoran Baru, Jakarta.
Saat itu, Zulkifli menyebut se­jumlah nama yang dianggap layak masuk dalam Pemilu Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta 2024.

Namun, saat menyebut nama Eko, Zulkifli mengisyaratkan anggota DPR dari Fraksi PAN itu kemungkinan menjadi men­teri di kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran.

Terpisah, Ketua Fraksi PAN di DPR Saleh Partaonan Daulay menilai, Eko mumpuni men­jadi menteri di pemerintahan mendatang. Sebab, Eko sudah tiga periode menjabat sebagai anggota DPR, serta mempunyai pengalaman memimpin Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PAN Provinsi Jakarta.
Senada, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman menilai, munculnya nama Eko sebagai menteri, kemungki­nan sudah dibicarakan dengan Prabowo. Sebab, nama itu lang­sung disebut oleh Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan.

“Yang menyampaikan kan Bang Zul (Zulkifli Hasan). Bang Zul kan Ketum, tentu punya saluran komunikasi khusus den­gan Pak Prabowo, kan sesama ketum. Saya menduga (nama Eko), didapat langsung dari Pak Prabowo,” ujarnya di Jakarta, Senin (6/5/2024).
Pengamat politik dari Poltracking Indonesia Hanta Yuda mengatakan, presiden terpilih biasanya memasukan nama-nama menteri berdasarkan tiga hal, yakni pertimbangan politik, teknokratik dan publik.

Hanta menduga, masuknya nama Eko sebagai salah satu bakal calon menteri, didasarkan pertimbangan politik.

“Pertimbangan politik, perim­bangan kekuasaan, yakni kursi di parlemen. Kalau dia prefer­ensi kuat dari ketum partai, dia berpeluang,” ujarnya.
Dari segi teknokratik, lanjut Hanta, Eko juga cukup kuat dan mengerti tentang dunia hiburan dan ekonomi kreatif. Karenanya, Eko memiliki peluang mengisi posisi yang berhubungan dengan hal tersebut.

Mas Eko tidak memiliki catatan negatif, seperti kasus hu­kum, saya kira clear,” imbuhnya.

Di media sosial X, netizen berkomentar beragam soal nama Eko masuk dalam bursa menteri.
“Mas Eko mau ditaruh Di mana ? apa jadi calon Menteri Peranan Para pelawak,” ujar akun @NewsGemini49617.
Akun @EviDrajat bersuara lebih keras. Dia menyebut, PAN terlihat kekurangan kader berkualitas, sehingga meny­orongkan nama Eko dalam kabi­net.

“Sepertinya PAN kekuran­gan atau kering kader nih. Ini bisa jadi kemunduran Indonesia, karena calon menteri macam Eko Patrio dikhawatirkan cuma bisa melawak. Bukan ahli di bidangnya,” cuitnya.

Sementara, akun @pikanya­chuuu menyesal berkuliah di jurusan ilmu politik, bila profesi pelawak lebih mudah diterima dalam kabinet.
“Demi apa Pak Eko mau jadi menteri? Aduh, capek-capek ku­liah jurusan ilmu politik malah kalah sama pelawak,” sindirnya.

Meski begitu, ada juga netizen yang membela Eko. Akun @yusufagro mengatakan, Eko merupakan politisi tulen yang loyal. Buktinya, dia sudah 3 kali menjadi anggota DPR dari partai yang sama.
“Eko Patrio itu sportif, gentle dan konsisten sebagai kader PAN. Dia sudah 3 kali jadi ang­gota DPR RI dan OTW jadi 4 kali. Kok malah dihina dan di­hujat ketika dicalonkan sebagai menteri,” tulisnya.

Akun @elisherlina62 menilai, masuk atau tidaknya Eko dalam kabinet merupakan hak preroga­tif presiden terpilih. Dia yakin, Prabowo mempunyai perhitun­gan matang sebelum menunjuk seseorang sebagai menteri.

“Ini yang ngomong baru Bang Zul. Tapi, hak perogratif ada di Presiden. Semoga, Pak Prabowo akalnya sehat, nggak sembarangan mengisi kabinet,” ucapnya.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo