TangselCity

Ibadah Haji 2024

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Pasar Tradisional Di Jakarta Sepi Pembeli

Oleh: Farhan
Sabtu, 18 Mei 2024 | 12:03 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

JAKARTA - Banyak pasar tradisional di Jakarta kumuh dan tidak terurus dengan baik. Akibatnya, warga malas datang sehingga pedagang sepi pembeli.
Karena itu, Anggota Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Dae­rah (DPRD) DKI Jakarta Suhud Alynudin menyatakan mendu­kung revitalisasi pasar tradisional menjadi program prioritas dalam Rencana Kerja Pemerintah Dae­rah (RKPD) Tahun 2025.
“Banyak pasar yang kondisinya memprihatinkan, rusak, hingga akhirnya ditinggalkan pembeli dan pedagang,” kata Suhud di Jakarta, Jumat (17/5/2024).
Suhud mencontohkan Pasar Sindang, Koja, Jakarta Utara (Jakut). Dari hari ke hari, pasar sepi pembeli lantaran banyak kios yang tutup dan terkesan tidak terurus.
“Hampir di semua lantai se­dikit pedagangnya. Tempatnya acak-acakan, bahkan gelap, orang tidur sembarangan. Pasar Sindang perlu direvitalisasi,” katanya dalam rapat kerja di Gedung DPRD DKI Jakarta.

Suhud bilang, ada sejumlah pasar lain di Jakarta yang ber­nasib serupa. Dia mendorong Pasar Jaya membuat terobosan, seperti melakukan kerja sama dengan pihak ketiga.

“Daripada kondisi pasar (ku­muh) didiamkan, lebih baik dikerja samakan untuk mendo­rong orang mau datang ke pasar tradisional,” ujar Suhud.
Hal senada disampaikan Ang­gota Komisi B August Hamo­nangan. August menilai, para pedagang pasar tradisional kalah bersaing oleh pasar komersial modern yang lebih nyaman.

Karena itu, lanjut dia, revital­isasi pasar dilengkapi terobosan program untuk menarik minat masyarakat mengunjungi pasar tradisional, mendesak dilakukan.Jangan seperti kios pasar yang terdampak kebakaran di Pasar Minggu, Jakarta Selatan (Jaksel), yang hingga kini terabaikan.
“Pasar Minggu bisa bangkrut kalau ruko atau kios yang sudah terbakar nggak dibangun-bangun gitu,” ungkap August.

Direktur Utama Perumda Pasar Jaya Agus Hilmawan mengungkapkan, pihaknya akan merevitalisasi 36 pasar pada 2024. Saat ini, sudah sembilan pasar yang mulai dibenahi. Yakni, Pasar Palmerah, Pasar Sunan Giri, Pasar Kramat Jati, Pasar Pluit, Pasar Mampang, Pasar Santa, Pasar Induk Kra­mat Jati, Pasar Enjo dan Pasar Nangka Bogor.
“Pasar sudah kita cat semua, sudah berubah semua dan toilet­nya juga kita benahi. Pada 2025 program pengecatan juga kita lanjutkan terus. Termasuk revitalisasi dan pembangunan pasar-pasar yang sudah tua,” jelas Agus.

Dia mengungkapkan, pada 2023 ada 26 pasar yang sudah dibenahi. Pada 2024 ini pihaknya juga sudah meresmikan dua pasar, yakni Pasar Jatirawasari, Jakarta Pusat (Jakpus) dan Pasar Cilincing, Jakut. Tahun ini, Perumda Pasar Jaya akan melakukan peresmian lanjutan di Pasar Kalideres, Pasar Sumur Batu dan Pasar Heksagon.
Agus menambahkan, upaya mempercantik pasar tradisional untuk meningkatkan pelayanan serta sarana dan prasarana. Se­hingga menciptakan lingkungan yang ideal untuk berbagai akti­vitas perdagangan dalam rangka mendukung kegiatan ekonomi dan sosial.
Dia berharap, revitalisasi pasar dapat memperkuat daya saing Jakarta sebagai kota global serta menjadi jendela bagi wisatawan lokal maupun internasional.

“Modernisasi dan peremajaan pasar untuk memberikan ke­nyamanan kepada pengunjung maupun pedagang,” tandas­nya.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo