Gunakan Air Toren Berisi Mayat, Kesehatan 3 Warga Dicek
Puskesmas Pondok Aren Antisipasi Timbulkan Penyakit
PONDOK AREN -Tiga orang dicek kesehatannya setelah memakai air dari toren berisi mayat di Pondok Aren. Dikhawatirkan air bekas mayat tenggelam di penampungan air tersebut terkontaminasi, sehingga menimbulkan penyakit.
Pengecekan dilakukan petugas Puskesmas Pondok Aren terhadap warga yang sempat menggunakan air tersebut untuk mandi, berwudhu, dan sikat gigi.
Petugas Puskesmas Pondok Aren, dr Faris Hilman mengatakan, pemeriksaan dilakukan secara umum. Sebanyak tiga orang diperiksa dari dua rumah berbeda.
"Kondisi secara umum warga yang air di rumahnya terkontaminasi mayat yang ditemukan beberapa hari lalu. Dari pernyataan warga, tidak ada untuk konsumsi minum dari toren tersebut. Jadi alhamdulillah jauh lebih aman, dan risikonya jadi minimal," ungkapnya.
Faris melanjutkan, potensi warga terkena penyakit karena air terkontaminasi bisa saja terjadi. Namun warga yang telah diperiksa mengaku tidak mengalami keluhan apa pun sampai saat ini.
"Iya, karena itu adalah air yang terkontaminasi, penggunaan air tercemar sama seperti itu. Mungkin masih bisa berisiko untuk gangguan di kulit, cuma sejauh ini dalam tiga hari tidak menggunakan air itu lagi nggak ada keluhan apa-apa," ujarnya.
Dia menerangkan, pihaknya tidak menemukan warga yang mengkonsumsi air tersebut untuk minum. "Jadi aman ya, untuk kondisi lain ada yang buat kumur-kumur, itu akan dipantau dilihat apakah ada keluhan kurang lebih seminggu ke depan," tambah Faris.
Faris menyebut, sisa warga yang belum diperiksa sebanyak 10 orang. Kebetulan ketika petugas Puskesmas datang, penghuni rumah kebanyakan sedang beraktivitas di luar.
"Ini kami berkomunikasi dengan tiga orang. Karena warga lainnya masih aktivitas. Itu dari dua rumah. Satu rumah kosong ditinggal kerja," ucapnya.
Lantas bagaimana dengan pemeriksaan warga lainnya? Faris menuturkan warga yang belum diperiksa bisa datang ke Puskesmas, termasuk jika mereka yang sudah diperiksa tiba-tiba ada keluhan dalam beberapa waktu ke depan.
"Kalau untuk pemeriksaan, tergantung kebutuhan, tergantung kondisi masyarakat. Jadi kami di Puskesmas akan standby 24 jam untuk UGD-nya. Misalkan ada keluhan, bisa ke Puskesmas untuk diperiksa lebih lanjut," ungkapnya.
Diketahui, penemuan mayat dalam toren air gegerkan warga Pondok Aren. Jasad mayat tersebut merupakan warga yang tinggal tak jauh dari toren air yakni, Devi Karmawan (27).
Devi bersembunyi di toren milik tetangganya itu ketika ada penggerebekan razia narkoba. Devi termasuk Daftar Pencarian Orang (DPO) polisi karena diduga bandar. Namun nyawa Devi tak tertolong, karena berada dalam toren berisi air cukup lama. Ia ditemukan tewas membusuk di dalam toren.
TangselCity | 16 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Olahraga | 19 jam yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 8 jam yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu