Wapres Minta Tambahan Kuota Sama Arab Saudi
ARAB SAUDI - Jumlah kuota haji Indonesia sebanyak 241 ribu di 2024 dianggap masih kurang. Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin pun meminta penambahan kuota jemaah haji bagi Indonesia kepada Pemerintah Arab Saudi.
“Pelayanan untuk jemaah kami cukup memperoleh perhatian. Saya mengatakan pada beliau (pejabat Arab Saudi) bahwa Indonesia seharusnya ditambah lagi (kuotanya),” kata Wapres kepada Al Arabiya News Channel dalam tayangan video yang diunggah akun resmi Sekretariat Wakil Presiden, Sabtu (8/6/2024).
Ma’ruf mengungkapkan, semangat masyarakat Indonesia untuk beribadah haji sangat tinggi, sekalipun bagi mereka yang pernah melaksanakan umrah. Sayangnya, di beberapa daerah, masa tunggu haji sangat lama.
“Di daerah-daerah ada yang harus menunggu hingga 50 tahun. Andaikan diberi tambahan, berarti akan mempercepat walaupun hanya beberapa tahun akan memanfaatkan kuota itu,” tuturnya.
Namun, eks Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini memuji koordinasi yang baik antara Pemerintah Indonesia dan Arab Saudi dalam penyelenggaraan ibadah haji tahun ini. Menurutnya, Menteri Haji Arab Saudi sendiri mengakui bahwa Indonesia termasuk negara dengan pengurusan administrasi yang sangat baik sehingga memudahkan koordinasi.
Meski begitu, Ma’ruf mengingatkan, walaupun sudah baik, tapi Indonesia terus berusaha memperbaiki. “Karena haji ini memindahkan orang dalam waktu yang singkat. Saya menyebutnya banyak musykilat (kesulitan-red), masalah baru dan itu terus kita usahakan supaya tidak ada di tahun depan,” tuturnya.
Selain itu, Wapres juga mengapresiasi kemajuan pesat pembangunan infrastruktur di Madinah untuk mendukung pelaksanaan ibadah haji. Termasuk, perbaikan hotel dan pengaturan transportasi yang semakin modern dan dinamis. “Hal ini memudahkan orang untuk berhaji sehingga tidak terjadi penumpukan,” tuturnya.
Eks Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini juga memuji peningkatan kapasitas lantai di Mina. Juga, kelancaran transportasi di bandara, baik di Jeddah maupun Madinah yang dapat menerima pesawat setiap 5 menit.
Dirinya menilai, melayani jemaah haji dalam jumlah besar bukanlah hal mudah, karena itu patut diapresiasi. “Perlu dikasih acungan jempol, karena pelayanan yang terus berbenah menuju perbaikan-perbaikan setiap tahunnya,” ucapnya
Sementara Menteri Pelayanan Transportasi dan Logistik Pemerintah Arab Saudi, Saleh Al-Jasser mengatakan, hubungan antara Arab Saudi dan Indonesia sangat penting, terutama terkait penyelenggaraan ibadah haji. Ia pun menyambut kedatangan jemaah haji asal Indonesia di Mekkah.
“Indonesia merupakan negara dengan jumlah populasi muslim terbesar dibanding negara lain, dan jumlah jemaah haji juga terbesar. Kami sangat menikmati hubungan dan koordinasi yang baik,” kata Saleh.
Saleh menjelaskan, Arab Saudi telah membuat berbagai persiapan dan perencanaan dari sisi layanan transportasi.
Perintah agar memberikan pelayanan terbaik, datang langsung dari Raja Salman.
Arab Saudi memberikan pelayanan terbaik, menyiapkan sumber daya manusia dalam memberikan pelayanan terbaik,” ujarnya.
Layanan-layanan tersebut di antaranya, transportasi yang mumpuni, memastikan operasionalnya sesuai dengan rencana, demi keberlanjutan berbagai urusan bisnis dan menyediakan layanan darurat.
“Kami pastikan mampu memberikan layanan terbaik untuk semua jenis layanan transportasi penerbangan, angkutan darat, angkutan kapal, layanan kereta termasuk kereta baru dengan teknologi masa depan,” jelasnya.
Selain itu, kata Saleh, Pemerintah Saudi juga memastikan ketersediaan perangkat teknologi bagi para jemaah haji.
“Kami juga mengembangkan taksi terbang, serta memberikan service lainnya untuk pertama kali,” ucapnya.
Pemerintah Arab Saudi juga menyiapkan sarana dan prasarana pendukung lainnya. Misalnya, terowongan jalan dan banyak lagi berbagai sarana yang telah diuji untuk pertama kalinya dengan lancar dan mulus.
Salah satunya, keberhasilan mengintegrasikan mode transportasi bandara berupa layanan kereta, Automated People Mover (APM).
Dengan kereta tersebut, orang-orang bisa berpindah dari satu titik kedatangan ke titik lainnya.
“Bisa pindah langsung menggunakan kereta, tidak kurang dari satu jam, saat penerbangan Anda landing, pindah ke penerbangan selanjutnya sebagai layanan haji,” ungkapnya.
Sementara, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Saad Ibrahim menyambut baik transformasi penyelenggaraan haji yang dilakukan oleh Pemerintah Arab Saudi.
Berbagai sistem pelayanan modern yang diterapkan diharapkan dapat mewujudkan impian jamaah haji untuk melaksanakan ibadahnya dengan nyaman dan aman.
Salah satu perubahan signifikan dalam transformasi haji adalah penerapan sistem pendaftaran elektronik.
Sistem ini memungkinkan jemaah untuk mendaftar haji secara online, sehingga lebih mudah dan efisien.
TangselCity | 8 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Olahraga | 11 jam yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu