Proyek IKN Dilakukan Demi Pemerataan Pembangunan Indonesia
JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) meminta anggaran Rp 3 triliun kepada Kementerian Keuangan (Kemenkeu) untuk pembangunan awal Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
“Yang diminta cukup banyak ya, tapi dari totalnya kira-kira Rp 2 triliun-Rp 3 triliun kalau nggak salah,” kata Direktur Jenderal (Dirjen) Cipta Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti dalam Penjurian Tahap I Sayembara Konsep Perancangan Kawasan dan Bangunan Gedung IKN Nusantara, Selasa (7/6).
Diana menjelaskan, anggaran tersebut digunakan untuk membangun jalan dan bangunan dengan prinsip design and build (rancang dan bangun).
Dana itu, kata dia, merupakan uang muka apabila menggunakan skema multi-years contract (MYC) atau kontrak tahun jamak dengan prinsip tersebut.
“Selesainya mungkin sampai (tahun) 2024, MYC-nya mungkin bisa 2022, 2023, 2024 awal itu sudah harus selesai semua,” jelas dia.
Saat ini, kata Diana, pihaknya sedang melakukan lelang proyek pembangunan awal IKN Nusantara. Setelah dilakukan pelelangan proyek, selanjutnya akan dilakukan pembangunan fisik.
Diana mengaku, pihaknya sudah mengajukan permintaan anggaran ke Kemenkeu. Soalnya, pembangunan awal infrastruktur di IKN dipastikan bakal dimulai tahun ini.
“Tapi duitnya belum ada sampai sekarang, di DIPA (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran) kita nggak ada,” ungkap Diana.
Perlu diketahui, selama dua tahun infrastruktur yang akan dibangun, yakni, jalan, air, serta Istana Negara. Sebelum membangun Istana Negara di IKN, perlu dilakukan land development (pengembangan lahan) terlebih dahulu.
Selanjutnya akan dibangun kantor-kantor Kementerian Koordinator (Kemenko) serta di wilayah Sumbu Kebangsaan.
Total anggaran yang dibutuhkan untuk membangun IKN hingga tahun 2024, Kementerian PUPR sudah mengusulkan Rp 48 triliun.
Netizen riuh menanggapi soal pembanguan IKN.
“IKN diketahui akan mulai dibangun pada 2023 mendatang. Pemerintah akan mempekerjakan 200 ribu pekerja di Kalimantan Timur,” kata @SafiraTritania.
Akun @PresidenKopi mengkritik rencana pembangunan IKN di tengah keterbatasan uang yang dimiliki Pemerintah. Besar pasak daripada tiang.
“Uang nggak punya maunya melampau batas isi kantong,” kritiknya.
Akun @dragonb21 menyesalkan pembangunan IKN. Padahal, negara tidak punya dana. Alhasil, ketika infrastruktur belum menghasilkan untung, utang harus dibayar, akhirnya dijual.
“Sepertinya suara rakyat yang tidak setuju dengan pembangunan IKN sudah tidak didengar lagi. Mereka sudah punya segalanya, kekuasaan ada di tangan, uang dan hukum sudah di tangan,” keluh @Zulkifli986.
Akun @Alevandria mengingatkan, pembangunan IKN baru harus mengutamakan aspek transparansi, partisipatisi, dan akuntabilitas.
Bagi @rikylee20, proyek pembangunan IKN Nusantara tidak memiliki tujuan lain, selain untuk masa depan anak bangsa.
“Pemindahan IKN Ke Kalimantan Timur (Kaltim) sebagai wujud semangat pemerataan pembangunan di seluruh Indonesia,” tegas @Robertajja.
Akun @Poetri_srikandi percaya, pembangunan IKN akan membawa dampak besar bagi perekonomian. Buktinya, saat masih wacana pemindahan saja harga tanah di sana sudah naik tajam.
“Otomatis perekonomian terdampak positif,” klaim dia.
Menurut @Yakaligkuyhehe, pembangunan IKN memiliki tantangan besar pada aspek lingkungan. Bagaimana memastikan pembangunan kota dapat tetap mempertahankan fungsi hutan, keanekaragaman hayati dan tidak merusak lingkungan.
“Masyarakat sekitar IKN harus berbenah diri dengan cara meningkatkan skill yang sesuai dengan kebutuhan pembangunan dan pertumbuhan kota tersebut. Agar tidak tersingkir dalam persaingan yang semakin kompetitif dengan pendatang,” ujar @Lailynur_Jannah. (TIF/rm.id)
TangselCity | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu