Ganjar Dapat Jabatan Baru Dari Megawati
JAKARTA - Usai kalah di Pilpres 2024, Ganjar Pranowo masih mendapat perhatian dari Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri. Ganjar mendapat jabatan baru sebagai Ketua DPP Bidang Pemerintahan dan Otonomi Daerah PDIP.
Pelantikan Ganjar sebagai pengurus pusat PDIP, dilaksanakan di Gedung Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta, Jumat (5/7/2024). Pelantikan dipimpin Mega.
Dalam sambutannya, Mega menegaskan, memiliki hak prerogatif untuk memilih jajaran pengurus pusat partainya. Pelantikan ini dalam rangka menyesuaikan keputusan PDIP yang sepakat bakal menggelar Kongres bertepatan dengan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas), April 2025.
"Bagi yang sudah jadi bagian DPP pada waktu dulu (Kongres 2019) saya perpanjang. Saya melihat adanya kebutuhan, makanya ada penambahan," tegas Mega.
Selanjutnya, Presiden ke-5 RI ini memimpin secara langsung pembacaan sumpah janji jabatan yang diikuti seluruh fungsionaris pusat PDIP.
Selain Ganjar, ada sejumlah nama baru dalam struktur kepengurusan DPP PDIP. Di antaranya Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai Ketua DPP Bidang Perekonomian, Ronny Talapessy sebagai Ketua DPP Bidang Reformasi Sistem Hukum Nasional, Deddy Yevry Sitorus sebagai Ketua Bappilu Eksekutif, dan Adian Napitupulu sebagai Wakil Sekretaris Jenderal Bidang Komunikasi.
Sejumlah pengurus DPP PDIP lain tetap menjabat di posisi lamanya dan diperpanjang hingga 2025. Di antaranya Puan Maharani sebagai Ketua DPP Bidang Politik, Prananda Prabowo sebagai Ketua DPP Bidang Ekonomi Kreatif dan Ekonomi Digital, hingga Hasto Kristiyanto sebagai Sekretaris Jenderal.
Ketua DPP PDIP, Puan Maharani menjelaskan, penunjukan Ganjar dan Ahok sebagai ketua DPP PDIP untuk mengisi posisi yang masih kosong. Keduanya akan menjabat hingga 2025.
Karena, satu anggota DPP ada yang wafat, kemudian ada yang keluar atau bekerja kembali, jadi memang posisi-posisi kosong ini kemudian harus diisi," ujar Puan.
Puan menambahkan, kehadiran Ganjar dan Ahok sebagai ketua DPP sekaligus menyikapi situasi politik pada 2024. Dia meyakini, keduanya bisa menambah kekuatan partai.
"Kami perlu bahu-membahu, bergotong royong, memperkuat partai di tahun 2024," terang Puan.
Senada dikatakan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Menurut dia, alasan Mega memasukkan Ganjar dan Ahok ke dalam pengurus DPP sebagai langkah strategis dalam menghadapi tantangan-tantangan ke depan yang tidak ringan.
Tak cuma itu, struktur kepengurusan baru dipersiapkan untuk menghadapi Pilkada 2024. Kata dia, PDIP ingin menghadirkan kesetaraan dari setiap anak bangsa guna menghadapi Pilkada November mendatang.
"Kesetaraan dari setiap anak bangsa hanya dapat didorong melalui proses yang demokratis menjadi pemimpin secara ideal, meskipun mereka berasal dari kalangan rakyat biasa," tegas peraih gelar Doktor Ilmu Pertahanan dari Universitas Pertahanan itu.
Sementara, Pengamat Politik dari Universitas Airlangga, Airlangga Pribadi menilai, pengangkatan Ganjar sebagai Ketua DPP Bidang Otonomi Daerah mengindikasikan Mega ingin memperkuat basis pemilihnya di daerah. Selain itu, Mega masih sayang Ganjar.
“Mengingat, Ganjar pernah memimpin Jawa Tengah selama 10 tahun," tukas Airlangga, kepada Rakyat Merdeka, Jumat (5/7/2024).
Menurut Airlangga, Mega menyadari betul Ganjar sangat paham dengan dinamika politik lokal. Hal ini, selaras dengan konsen PDIP yang ingin mempertahankan dan membangun kekuatan politik di tingkat daerah.
"Bu Mega melihat figur Ganjar ini merupakan bagian dari aset strategis partai," pungkasnya.
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu