Mendagri Perintahkan Daerah Tekan Kenaikan Harga Beras Dengan 4 Jurus Jitu
JAKARTA - Harga beras di sejumlah daerah mengalami kenaikan. Berdasarkan pantauan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), harga beras mulai melonjak pada pekan kedua Juli 2024.
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengungkapkan, ada 113 dari 514 kabupaten/kota di Indonesia yang pada pekan kedua bulan ini mulai mengalami naiknya harga beras. “Ini perlu kita sikapi,” kata Tito, dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2024, di kantornya, Jakarta, Senin (15/7/2024).
Eks Kapolri ini memberikan empat jurus jitu bagi para kepala daerah agar produksi beras bisa meningkat, sehingga harganya bisa ditekan.
Pertama, lahan sawah yang sudah ada jangan sampai dikonversi ke penggunaan lainnya, seperti untuk komersial, pemukiman, dan lain-lain. Menurutnya, konversi lahan sawah akan membuat produksi menurun.
“Ini godaannya tinggi untuk rekan-rekan kepala daerah karena banyak pengembang industri yang mau melobi dan lain-lain,” tuturnya.
Kedua, membuat sawah baru. Tito mencontohkan pencetakan sawah baru di Merauke dan Papua Selatan.
Menurut Tito, Kementerian Pertanian (Kementan) saat ini menargetkan bisa mencetak sawah baru seluas 500 ribu hektar di Merauke. Daerah ini nantinya diharapkan bisa menjadi lumbung pangan nasional.
Ketiga, menggenjot program pompanisasi milik Kementan, yang dibuat untuk mengantisipasi kekeringan. “Jadi, pompa untuk mengalirkan air dari sumber air ke daerah yang akan menjadi kering,” jelas Tito.
Keempat, mendorong kualitas tanaman, termasuk tanah, dengan pupuk subsidi. Masalah pupuk subsidi ini melibatkan rantai yang panjang, sehingga harus tepat sasaran, disampaikan ke petani yang betul-betul membutuhkannya. Tito mengapresiasi langkah Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman yang berhasil menambah alokasi pupuk subsidi hingga 100 persen. Tito mewanti-wanti kepala daerah untuk memprioritaskan persoalan beras yang harganya mulai mengalami kenaikan ini.
Kami khawatir nanti kalau rekan-rekan semua sibuk Pilkada, sibuk macam-macam, ada persoalan-persoalan pendidikan, kesehatan. Persoalan ini tolong dijadikan prioritas,” tegas Tito.
Sementara, Mentan Amran Sulaiman menjelaskan berbagai faktor yang menyebabkan penurunan produksi padi di Indonesia. Faktor-faktor tersebut antara lain, kekeringan akibat el nino, penggunaan alat dan mesin pertanian (alsintan) yang sudah tua, serta keterbatasan bibit unggul.
Amran menjelaskan, solusi jangka panjang yang diajukan, di antaranya, pompanisasi untuk sawah. Dia mengingatkan, Presiden Jokowi telah menekankan pentingnya program pompanisasi untuk menghadapi musim kemarau dan dampak El Nino.
Saat ini, terang Amran, sudah terpasang 25 ribu pompa dari target 75 ribu yang harus disalurkan di seluruh Indonesia. “Ini adalah napas kita, nyawa kita untuk 3 bulan ke depan,” ungkapnya.
Dia juga menyoroti peran penting kepala daerah, seperti gubernur, bupati atau wali kota, dan kepala dinas pertanian dalam mengimplementasikan pompanisasi di lapangan.
Menurut Amran, masalah kekeringan dapat teratasi secara efektif jika program 75 ribu pompa berhasil terpasang. Selain itu, solusi jangka panjang lainnya adalah optimalisasi lahan rawa, dan pembukaan lahan sawah baru.
“Kami akan melihat pelaksanaan optimalisasi lahan, khususnya di Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Tengah,” jelasnya.
Dia meyakini, dengan penerapan pompanisasi dan optimalisasi lahan, produksi padi di Indonesia dapat meningkat.
Terpisah, Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) Reynaldi Sarijowan mengatakan, ada beberapa penyebab terjadinya lonjakan harga beras termasuk terlambatnya musim tanam dan musim panen otomatis. “Kemudian tahun lalu produksinya terbatas sehingga konsumsi tinggi, yang terjadi adalah ketidakseimbangan antara supply and demand,” ungkapnya.
Untuk itu, Ikappi mendorong Pemerintah untuk menggenjot produksi beras dari hulu ke hilir. Salah satu caranya dengan menggelontorkan subsidi pupuk.
“Juga diperbesar anggarannya dan skalanya diperluas, sehingga produksinya lebih besar,” saran dia.
TangselCity | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu