TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Indonesia Emas 2045, Kemenkes Butuh 8.000 Ribu Talenta Muda Dan Kreatif

Laporan: AY
Minggu, 21 Juli 2024 | 15:16 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) membutuhkan generasi muda untuk melanjutkan transformasi kesehatan. Apalagi puncak bonus demografi tahun 2030 dan target Indonesia Emas 2045 semakin dekat.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, kebutuhan Kemenkes untuk memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) dari kelompok muda tidak hanya terbuka untuk lulusan kesehatan. Ada juga bagi lulusan non-kesehatan.

“Saya lulusan Fisika Nuklir dari ITB. Sekitar 30 tahun saya sebagai bankir. Sekarang men­jadi Menkes,” ujar budi saat memberikan sambutan dalam acara Kemenkes Goes To Cam­pus: Universitas Gadjah Mada (UGM), yang disiarkan virtual, Sabtu (20/7/2024).

Bercermin dari pengalaman tersebut, dia mengajak generasi muda bersemangat bergabung dengan Kemenkes. Pihaknya membutuhkan ribuan SDM muda dari berbagai latar be­lakang pendidikan.

“Saat ini saya butuh 8.000 talenta muda, cerdas dan kreatif untuk melanjutkan transformasi kesehatan yang sudah kita usung bersama,” ungkapnya.

Banyak bidang di Kemenkes yang bisa diisi pemuda. Tak harus berkaitan dengan teknis medis.

Rekrutmen ini akan dilakukan dengan berbagai tahapan seleksi. Meski demikian, Budi mengajak para lulusan perguruan tinggi untuk optimistis.

“Apalagi sekarang cita-cita Indonesia Emas 2045 sudah semakin dekat. Saya optimistis kita mampu menggapainya,” tutur mantan Direktur Utama Bank Mandiri ini.

Dia mengingatkan, niat dan motivasi kuat untuk bergabung dengan Kemenkes ataupun rumah sakit di bawahnya bukan untuk kepentingan pribadi.

Calon pelamar yang ingin bergabung harus memiliki niat untuk mengabdikan diri melayani publik.

“Kita bekerja untuk mem­berikan manfaat yang luar biasa kepada bangsa ini,” pesannya.

Budi juga menilai, peluang untuk menjadi SDM lebih berkualitas di Kemenkes ter­buka lebar.

Pekerjaan yang dijalankan juga memiliki peran yang sangat dibutuhkan dalam mensukses­kan transformasi kesehatan.

Para lulusan yang ingin ber­gabung bisa mencari infor­masi di biro organisasi dan SDM Kemenkes. Bisa juga melalui chat ke nomor WhatsApp 08118858593.

“Di sini kesempatan bela­jarnya luar biasa, beasiswanya banyak banget baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Kita bisa ketemu dan gaul dengan orang-orang keren. Po­koknya keren abis,” ucapnya.

Adapun transformasi kesehatan yang dimaksud Menkes Budi terdiri dari enam pilar.

Pilar tersebut, yaitu trans­formasi layanan primer, transformasi layanan rujukan, transformasi sistem ketahanan kesehatan, transformasi sistem pembiayaan kesehatan, trans­formasi SDM kesehatan dan transformasi teknologi kesehatan.

“Keenam pilar transformasi kesehatan dilakukan berdasar­kan hasil evaluasi pelayanan kesehatan. Terutama saat kita menghadapi Covid-19,” beber­nya.

Sementara, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Har­buwono mengungkapkan, se­jak dirinya bergabung dengan Kemenkes, ilmu yang didapat­mya selama pendidikan telah diimplementasikan. Dia bisa berkontribusi secara langsung dalam kebijakan kesehatan.

“Dengan pengetahuan dan keahlian saya pada akhirnya saya bisa membantu meningkatkan kualitas hidup masyarakat kita,” ungkapnya.

Dante mengajak para talenta muda tak ragu untuk bergabung dengan Kemenkes, termasuk rumah sakit di bawah naungan kementerian tersebut.

Dia yakin para generasi muda bisa menjadi bagian dalam pe­rubahan besar kesehatan bangsa.

“Bersama Kemenkes kita bisa mewujudkan transformasi kesehatan yang unggul dan berkelanjutan,” ucap Dante.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemenkes Kunta Wibawa menegaskan, generasi muda sangat dibutuhkan untuk mendukung transformasi kesehatan.

Dia pun memotivasi para talenta muda dengan mencerita­kan pengalaman dirinya yang tak jauh beda dengan Menkes Budi.

“Saya lulusan kampus ini (UGM) dari ekonomi. Awalnya saya di Kementerian Keuangan hampir 30 tahun lalu join di Ke­menkes saat pandemi Covid-19 di tahun 2021,” kisahnya.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo